"Minggir," Suruhku pada sosok lelaki di hadapanku. Lantas saja lelaki itu berpindah, memberikanku jalan.
Hey semuanya, namaku Nala Wanodya. Perempuan biasa saja berjulukan preman sekolah. Pecinta abs lelaki-lelaki tampan. Juga tukang halu di setiap cerita yang ku baca.
"Ha.. hari ini cukup menggelikan," Lirihku sembari memutar bola mataku, malas.
Selalu saja ada orang caper yang menganggu kedamaian ku. Apa manfaatnya menganggu seseorang, ha? Kurang ajar, padahal aku hanya menyantap makan siang ku tadi!
Bayangkan saja, aku yang menikmati nasi goreng buatan Spiderman malah diganggu dengan jelmaan nenek lampir. Apa tidak kesal? Kesal lah.
Untung saja aku anaknya baik hati, murah senyum, dan penyabar seperti Agnes Monica. Kalau tidak pasti aku sudah memutar balikkan posisi sekolah.
Keren kan? Seperti Hulk.
Aku merogoh saku bajuku, mencari handphone ku. Ketika sudah mendapatkan handphone ku, aku menyalakannya. Memasukkan password lalu menekan icon aplikasi yang ingin ku buka. Dan selesai, aku siap melanjutkan bacaan cerita yang sempat tertunda tadi.
"Klasik sih, tapi kenapa aku suka cerita ini ya?" Monolog ku pada diriku sendiri. Heran juga, padahal cerita berjudul 'We Love You, Amaya' yang kini ku baca termasuk cerita yang sedikit alay. Uhuk, maaf author.
"Yaa tak apa. Setidaknya aku dapat membaca karakter Kaylie di cerita ini," Ujarku santai lalu melanjutkan bacaan cerita ku.
Kaylie Adiwarna Urvil, sang antagonis pada cerita. Sosoknya elegan, gila, dan anti romansa-romansa club. Karena sosoknya pula, aku mengidolakan nya. Benar-benar deh, kalau saja reinkarnasi itu nyata, maka aku ingin bereinkarnasi menjadi sosok Kaylie.
"Bismillah ya Allah, semoga aku bereinkarnasi ke tubuh Kaylie. Aamiin," Kataku berdoa dengan khusyuk.
"Nah sampai mana ki—,"
Jleb
Ouh, itu sakit. Sesuatu menusuk jidatku. Seketika tubuhku menegang, shock. Handphone yang berada di genggaman tanganku terjatuh. Netraku melotot.
"Lari," Satu kata yang sang pelaku ucapkan, lalu meninggalkanku seorang diri.
Perlahan kepalaku terasa pening luar biasa. Apakah aku akan mati seperti ini? Ya baguslah, setidaknya aku sudah menghabiskan nasi goreng buatan Spiderman tadi siang.
"Tubuh Kaylie aku datang..," Lirihku untuk terakhir kali, diiringi dengan kegelapan yang menghampiri ku.
♩ ♩ ♩ ♩
"... Haa?" Cengoku menatap sekitar.
Aku membuka mata, dan latar berubah. Seingatku aku sebelumnya berada di gang sepi, mengapa sekarang latarnya berubah menjadi pasar?
"Amaya!" Panggil seseorang sembari merangkul bahuku.
"Ha?," Cengoku, lagi. Astaga, aku sangatlah tidak paham dengan situasi sekarang.
"Ish, kau ini sangat menyebalkan. Ayo pulang! Kau lupa ya? Pangeran kedua akan mengadopsi mu!" Kata perempuan yang merangkul bahuku saat ini. Apa? Pangeran? Pangeran James kah?
"....," Aku bingung, maka dari itu aku hanya melamun menatap sosok yang merangkul ku sekarang.
"Dih? Malah melamun! Ayoo, kau harus bersiap saat ini juga!" Ajaknya disertai dengan tarikan tangan yang kencang. Membawa ku lari, meninggalkan keramaian pasar di siang yang panas ini.
Sial, aku bereinkarnasi menjadi Amaya? Sial. SIAAAAAAAL.
KAMU SEDANG MEMBACA
Protagonist? Ewh [Completed]
FantasyKalian dijuluki preman sekolah? Ya, kita sama haha. Murid perempuan SMA sepertiku ini kerap ditakuti oleh warga sekolah. Ntahlah, katanya sih karena aku selalu mengeluarkan aura mendominasi, tapi aku tidak merasa begitu. Preman pada umumnya akan sel...