"...," Benar, aku masih saja berada di kasurku.
Aku menghela nafas, lalu merubah posisiku menjadi duduk. Ya baiklah, kalau memang aku tak dapat menjadi antagonis bagi masyarakat, setidaknya aku menjadi antagonis bagi musuhku.
Dan musuh Amaya di dunia ini, Kaylie.
Eh, itu disebut antagonis atau protagonis, ya?
"Hadeh," Keluhku. Aku berdiri, menjauh dari kasur. Lalu berjalan mendekat ke pintu kamarku.
Kreek
Baru saja tanganku akan menyentuh gagang pintu, seseorang terlebih dahulu membuka pintu kamar. Aku menatap orang itu, dan orang itu adalah Pangeran kodok.
"Apa?" Tanyaku. Pangeran kodok malah menyengir merespon pertanyaanku.
"Aku berniat mengajakmu sarapan bersama," Jawab Pangeran kodok.
"Aku tidak la—,"
Kriuk
"Sepertinya niatku mengajakmu sarapan adalah hal yang tepat," Kata Pangeran kodok mendengar suara perutku. Tolong ceburkan aku ke dalam sumur, aku malu 7 turunan saat ini.
"Aku ingin makan di kamar saja," Kataku.
"Tidak, ini perintah dari Pangeran kedua," Bantah Pangeran kodok.
"Apasih, kau tak dapat memerintahku," Sinisku. Aku membalikkan tubuh, lalu melangkah menjauh dari Pangeran kodok. Ya sebenarnya sia-sia, pintu kamarku masih saja terbuka.
"Lantas, mengapa?" Tanya Pangeran kodok dengan nada mengejek serta menyebalkannya.
"Karena kau tidak memiliki hak untuk memerintahku," Jawabku sombong. Pangeran kodok terlihat terkekeh.
"Jangan lupa, bahwa akulah orang yang tlah membeli dan memberikanmu fasilitas mewah ini," Kata Pangeran kodok sembari menatap keseluruhan kamarku.
"Aku bukan tipe orang pikun," Kataku.
"Yasudahlah. Sepertinya kau bukanlah perempuan yang dapat dengan mudah ku dapatkan," Kata Pangeran kodok dengan anggukan kepala. Ia mulai menutup pintu kamarku kembali, namun sebelum itu ia berkata,
"Tapi ingatlah, Amaya. Aku bisa saja menikahimu semauku serta memenggal kepalamu," Kata Pangeran kodok lalu dengan kurang ajarnya membanting pintu kamarku.
"Kau tau, apa yang akan ku katakan mendengar perkataanmu tadi, Pangeran kodok?" Tanyaku seakan-akan sedang berkomunikasi dengan Pangeran kodok.
"NAJIS."
Masa bodoh, penggal saja kepalaku jika kau mau. Lagipula, bisa saja ketika aku mati lagi lalu bereinkarnasi ke tubuh Kaylie, kan? LUAR BINASA!
KAMU SEDANG MEMBACA
Protagonist? Ewh [Completed]
FantasyKalian dijuluki preman sekolah? Ya, kita sama haha. Murid perempuan SMA sepertiku ini kerap ditakuti oleh warga sekolah. Ntahlah, katanya sih karena aku selalu mengeluarkan aura mendominasi, tapi aku tidak merasa begitu. Preman pada umumnya akan sel...