"Aku akan mengadakan pertunanganku dengan budakku ini, Kak. Boleh yaa?" Kata Pangeran kodok memohon kepada Pangeran Farzan. Tapi karena ia sudah dinobatkan menjadi Raja, maka kita akan memanggilnya Raja Celestial mulai saat ini.
"Kapan?" Tanya Raja Celestial sambil memijit pangkal hidung nya, stres.
"Hey budak, kau mau kita bertunangan kapan?" Tanya Pangeran kodok padaku.
"Aku sih maunya kita tidak bertunangan," Jawabku.
"Kata budak besok, Kak," Kata Pangeran kodok pada Raja Celestial. Spontan, aku menyentil telinga Pangeran kodok.
"Shh sakit, ish," Ringis Pangeran kodok sembari menatapku sinis.
"Kalian harus menyiapkan segalanya, itu akan memakan waktu yang lama," Kata Raja Celestial.
"Benar, kau sih bodoh," Hujatku pada Pangeran kodok.
"Bodoh begini calon tunanganmu, lho," Kata Pangeran kodok dengan bibir mengerucut.
"Bla bla bla," Ejekku berpura-pura tak mendengar perkataan Pangeran kodok.
"Yasudahlah, kita bertunangan pekan depan saja, Kak. Sepekan ini kau akan bersiap untuk perang, kan? Maka aku dan budakku akan mempersiapkan pertunangan kami sendiri," Kata Pangeran kodok. Raja Celestial mengangguk pasrah.
"Terserah kalian saja," Pasrah Raja Celestial. Pangeran kodok tersenyum lebar.
♩ ♩ ♩ ♩
H - 6 acara pertunangan
"Budak, kau mau kita memakai baju berwarna apa?" Tanya Pangeran kodok.
"Warna pelangi," Jawabku tak minat.
"Okee kami akan memakai baju berwarna hitam dan putih," Kata Pangeran kodok kepada desainer baju pertunangan kami.
H - 5 acara pertunangan
"Budakkuuu nanti setelah bertunangan, kau menginginkan anak berapa?" Tanya Pangeran kodok antusias.
"Bodoh, kita ini akan bertunangan, bukan menikah," Sinisku.
H - 4 acara pertunangan
"Kita juga perlu melukis diri kita, budak. Agar semua tamu akan melihat betapa serasinya kita ini," Kata Pangeran kodok.
"Iyaa," Pasrahku.
H - 3 acara pertunangan
"Lokasi pertunangan kita dimana ya bagusnya?" Bingung Pangeran kodok.
"Di hatimu," Godaku.
"Okee, ayo kita melaksanakan pertunangan di hatiku saja," Kata Pangeran kodok sambil tersenyum ke arahku.
"Ya Tuhan,"
H - 2 acara pertunangan
"Kita akan bertunangan. Aku sangat tak sabar!" Pekik Pangeran kodok. Posisinya sekarang adalah sedang memelukku erat.
"Kenapa, sih?" Heranku melihat antusiasme Pangeran kodok.
"Tidak tau. Mungkin karena aku sudah sangat mencintaimu?" Bingung Pangeran kodok.
"Tapi aku kan, tidak mencintaimu juga," Kataku.
"Dasar gengsi. Lantas, mengapa detak jantungmu berdetak sangat kencang sekarang ini?" Goda Pangeran kodok.
"Y-ya, aku mencintaimu juga," Kataku secara jujur.
H - 1 acara pertunangan
"Kau tau, budak. Aku selalu memandangi bintang malam dari kaca jendela kamarku," Kata Pangeran kodok dengan mata menyorot bintang malam.
"Tapi sekarang, aku dapat memeluk bintang," Sambung Pangeran kodok. Matanya kini menyorot sosokku.
"Dan bintang yang ku maksud, adalah dirimu,"
D - day acara pertunangan
Tak terasa, sepekan terasa sangat singkat. Dan selama itu pula, diriku dan Pangeran kodok semakin dekat.
"Selamat atas pertunangan kalian, Yang mulia Pangeran Farel dan Yang mulia Putri Amaya," Kata Raja Celestial, orang pertama yang mengucapkan selamat atas pertunanganku dan Pangeran kodok.
"Silahkan, para hadirin. Kalian kini dipersilahkan untuk memberi ucapan selamat serta bersalaman dengan sepasang tunangan manis ini," Kata Raja Celestial seraya undur diri.
Para tamu berdatangan kepadaku dan Pangeran kodok. Kami bersalaman, serta tersenyum. Malam ini terasa sangat hangat, tak seperti biasanya.
Syukurlah, acara ini tak membebani diriku. Setelah semua tamu tlah menyalimi ku dan Pangeran kodok, kami berdua pergi makan bersama.
"Eits, biar tunanganmu ini yang mengambilkan makanan untukmu, Putri Amaya," Goda Pangeran kodok saat aku hendak mengambil makanan.
"Yasudah, ambilkan," Kataku.
"Mau sekalian ku berikan bubuk cinta ke dalam makananmu, Putri?" Goda Pangeran kodok, lagi.
"Diam kau, Pangeran kodok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Protagonist? Ewh [Completed]
FantasiKalian dijuluki preman sekolah? Ya, kita sama haha. Murid perempuan SMA sepertiku ini kerap ditakuti oleh warga sekolah. Ntahlah, katanya sih karena aku selalu mengeluarkan aura mendominasi, tapi aku tidak merasa begitu. Preman pada umumnya akan sel...