Chapter 38

2.3K 402 67
                                    

Rekaman suara dengan durasi 15 detik itu berhenti.

"Bagaimana?" Taehyun menatap ketiga Hyungnya. Dapat ia rasakan kemarahan menguar dari 3 orang didekatnya sekarang. Terbukti dari Beomgyu yang sedang menggertakan giginya kuat, mata Seokjin yang sudah melotot tajam, dan tangan terkepal kuat Namjoon yang siap memberi tanda keunguan pada tubuh seseorang.

Taehyun menatap ngeri Namjoon dalam diam. Ia tak lupa dengan satu fakta tentang Namjoon.

Namjoon Hyung dewa perusak, apa tulang manusia juga salah satunya?

********

Mansion Jung Family
18:45 Kst

Drap

Drap

Drap

Suara-suara langkah kaki terdengar mengisi keheningan mansion megah keluarga Jung. Beberapa pelayan dan pengawal terlihat sibuk malam itu, entah apa yang tengah mereka lakukan. Namun berbanding terbalik dengan satu sosok yang hanya duduk diam di kursi yang tersedia di meja makan. Meski nyatanya tak ada makanan diatas meja itu-atau mungkin belum.

Sosok berjenis kelamin laki-laki dengan surai merah itu menghela nafas kasar setelah lama terdiam bak patung selama hampir 1 jam. Bahkan berkedip pun dapat dihitung dengan jari. Keningnya sesekali berkerut pertanda ia tengah memikirkan sesuatu yang sepertinya sulit untuk ia cerna.

"Apa benar dengan yang dikatakan Bibi Han?" Tanyanya ragu pada dirinya sendiri.

Flashback On

Bibi Han menghela nafasnya beberapa kali mencoba menenangkan diri dan mengingat kejadian yang sudah beberapa tahun terlewat.

"Tepat setelah kecelakaan itu terjadi Ny. Tae Yeon menjadi tertekan dan menyalahkan tuan muda Jungkook. Nyonya berteriak marah di rumah sakit dan Tuan Jae Bum mencoba menenangkan. Karena hal ini Tuan Jihae dan Ny. Shina marah dengan keluarga Jung karena tuan juga korban disini, tapi Ny. Tae Yeon justru menyalahkan tuan"

Jungkook tertegun. Ia benar-benar tak tau jika sang Imo sempat menyalahkan nya.

Pantas saja Eomma dan Appa tak pernah ingin aku bertemu lagi dengan Tae Yeon Imo. Batin Jungkook sendu.

"Puncaknya saat Tuan Yeong Min keluar dari ruang operasi dan mengatakan tuan muda Junhoe tak bisa diselamatkan"

Bibi Han menghela nafasnya sekali. Dadanya bergemuruh sakit mengingat kembali kenangan tentang tuan muda nya yang kini sudah berada jauh ditempat yang tak bisa mereka kunjungi.

Jungkook menatap wajah damai Tae Yeon. Air matanya sudah sedari tadi mengalir di kedua pipi berisinya tanpa ia sadari. Hidungnya bahkan memerah, begitupun wajahnya.

"Lalu apa yang terjadi setelah itu?" Tanya Jungkook sambil menyeka kasar air matanya. Tanpa menoleh. Ia mengelus punggung tangan Imo nya.

"Ny.Tae Yeon semakin tertekan. Bahkan hampir depresi karena Tuan muda Junhoe pergi. Tapi 3 hari setelah kematian tuan muda Ny. Tae Yeon tiba-tiba bersikap seperti biasa. Tuan Jae Bum pikir Ny. Tae Yeon mulai mencoba mengikhlaskan kepergian tuan muda Junhoe. Tapi-" Bibi Han menggigit bibir bawahnya. Kembali ragu.

Jungkook menoleh menunggu kelanjutan cerita Bibi Han-masih dengan tangannya yang tak berhenti mengelus punggung tangan Imo nya.

"Kami salah karena tak menyadari nya sejak awal. Nyonya membuat rencana. 1 bulan setelah tuan muda Jungkook keluar dari rumah sakit, tuan muda harus kembali mendekam disana. Tuan muda tiba-tiba diculik dan disiksa. Tuan muda Jungkook selamat. Tapi sejak hari itu tuan muda selalu saja diincar oleh orang tak dikenal. Beberapa kali tuan muda hampir kehilangan nyawa. Dan yang paling buruk saat itu. Hari yang bertepatan dengan peringatan kematian tuan Junhoe"

SIXTH SENSE [BTS VER.] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang