Chapter 32

2.1K 396 46
                                    

Yuta menatap heran Eun Woo yang terlihat terburu-buru. " Ck bukan urusanku" tutur nya tak peduli. Ia mengendikkan bahunya lalu kembali melanjutkan langkahnya menuju tempat lain.

"Jungkook awas aghhh-"

Eun Woo mematung. Ia berjalan mundur dengan takut kemudian berbalik melarikan diri. Ia bersembunyi tak jauh dari tangga menuju atap.

Aku tak salah lihatkan? Ada sosok hitam dibelakang Jungkook! Ia mendorong Yoongi Sunbae!.

"JUNGKOOK IGE MWOYA! TEGA SEKALI KAU MENDORONG YOONGI HYUNG!"

"Andwae! Hyung bukan aku! Hoseok Hyu-"

Bughh....

*********

Swushh....

Angin kencang berhembus menggoyangkan dedaunan. Bahkan tukang kebun pun berdecak saat daun-daun kering yang ia kumpulkan kembali berterbangan.

Langit di kota Gyeonggi-do yang tadinya cerah kini terlihat menghitam, rintik-rintik air mulai berjatuhan dari atas membuat siswa-siswi Anyang yang berada di luar berlarian masuk.

Kota Gyeonggi-do yang hujan membuat hawa dingin memancar dan hawa dingin itu seakan pas dengan yang sedang di rasakan seseorang didalam sebuah ruangan yang sayangnya selalu di hindari.

"Jadi bisa jelaskan apa yang kau lakukan pada Min Yoongi, Jungkook-ah?" Pertanyaan dari seorang guru didepannya sukses membuat Jungkook bergetar ketakutan.

Jungkook yang sedang menunduk menggelengkan kepalanya cepat.

"Ak-aku tak melakukannya Yura Saem" jawab Jungkook dengan bibir bergetar.

Yura menghela nafasnya. Ia mengambil ponselnya lalu memutar sebuah video dan meletakkan ponselnya di atas meja.

Jungkook melihatnya. Ia menggigit bibir bawahnya kuat-kuat bahkan hingga terluka. Namun sayangnya urung ia hentikan, dengan sekuat tenaga dirinya menahan air mata yang siap mengalir di kedua pipinya.

Bukan aku. Batinnya sendu.

"Sudah jelas di dalam video ini kau mendorong Sunbae mu Jungkook-ah. Jadi ku tanyakan sekali lagi, apa yang kau lakukan? Apa kalian ada masalah?" Tanya Yura tegas.

Jungkook sekali lagi menggeleng.

"Bukan aku Saem, ada-ada sosok hitam yang tiba-tiba berdiri di depanku. Tubuhku bahkan tak bisa bergerak Saem. Ku mohon percaya padaku" mohon Jungkook menatap Yura yang menjadi guru kesiswaan.

Yura menghela nafasnya. Alisnya berkerut samar.

"Jangan bermain-main Jeon Jungkook. Seandainya orang tua mu tak di rumah sakit aku sudah memanggil mereka kesini" desis Yura tajam.

Jungkook terdiam. Eomma, Appa apa yang harus ku lakukan sekarang?. Ucap Jungkook dalam hati. Merasa pusing karena tekanan dari Saem nya.

"Apa wali mu tak ada yang bisa dihubungi?" Tanya Yura menatap wajah Jungkook.

Jungkook menggeleng. "Hyungku di Seoul" lirihnya pelan namun masih bisa didengar oleh Yura.

Yura sekali lagi menghela nafasnya.

Tring....

Suara dering ponsel Yura membuat Jungkook menatap ponsel Saemnya yang masih berada di atas meja. Sebelum Yura sempat mengambil ponselnya Jungkook melihat nama sang penelepon.

SIXTH SENSE [BTS VER.] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang