Jungkook membuka galeri foto. Ia menemukan beberapa foto Joon-gi dan Sung Hoon. Karena merasa lelah ia memilih rebahan. Ia merebahkan tubuhnya dengan pelan. Hingga satu foto membuatnya terbangun mendadak sampai melupakan tangan dan bahunya yang sakit.
"Aduh appo ish...."
Jungkook mengezoom foto Joon-gi. Lebih tepatnya foto kelas Joon-gi. Keningnya berkerut hingga akhirnya menyadari sesuatu.
"Ini kan—"
******
"Tak salah lagi ini Seung Jo Saem" ucap Jungkook. Ia terdiam saat mengingat hal - hal aneh. Terutama saat mobil yang ingin menabraknya. Pengemudi itu.
Beberapa saat kemudian tiba - tiba Jungkook menutup matanya.
Teng....teng....teng....
Jungkook membuka matanya terkejut saat mendengar suara bel. Ia menatap sekeliling orang - orang ramai berjalan dengan menenteng tas di punggungnya berjalan ke arah luar sekolah.
Jungkook hanya diam sambil memperhatikan sekolah yang kembali ia datangi. Sekolah mulai sepi, di parkiran hanya tinggal satu motor.
Jungkook menunggu hingga setengah jam namun tak ada yang keluar lagi.
Jungkook melangkahkan kakinya menuju ke lantai dua. Ia memperhatikan lorong - lorong yang sepi.
Brak....
Saat melewati kelasnya Jungkook mendengar suara gebrakan.
"Hentikan ap-appo" suara memohon dan kesakitan terdengar di telinga Jungkook.
Jungkook yang penasaran segera berlari menuju kelasnya, ia menembus pintu kelas seketika matanya membelalak saat melihat siapa pemilik suara ringisan itu.
"I-itu Joon-gi" ucap Jungkook terkejut.
Wajahnya sudah memar disana - sini.tapi seakan belum puas orang berjubah didepannya tetap memukulinya
"Dia pembunuh itu" ucap Jungkook terbelalak.
Manusia berjubah itu tertawa melihat raut wajah kesakitan Joon-gi.
"Aku suka teriakanmu" ucapnya lalu mendekatkan pisaunya ke tangan Joon-gi. Di goresnya pelan telapak tangan kanan Joon-gi yang mengundang teriakan kesakitan.
Jungkook merinding mendengar teriakan kesakitan Joon-gi ia menyentuh telapak tangan kanannya.
"Psyco" umpat Jungkook.
Joon-gi mendorong keras tubuh manusia berjubah itu hingga ia terdorong ke belakang. Lengannya sedikit tersingkap hingga Jungkook dan Joon-gi bisa melihatnya.
Joon-gi membulatkan matanya terkejut
"Ka-kau! Wae? Kenapa kau ingin membunuhku? Kenapa Jang—"
"DIAM! APA KAU TAK TAU KARENA DIRIMU AKU HARUS KEHILANGAN SEMUANYA" pembunuh itu berteriak keras pada Joon-gi, ia ingin menghunuskan pisaunya pada Joon-gi, namun Joon-gi segera menghindar ia segera berlari keluar.
"Sial dia hampir menyebut namanya padahal" umpat Jungkook kesal. Ia ikut berlari mengikuti mereka namun tiba - tiba tubuhnya tertarik.
"Hahhh....." Jungkook menarik nafasnya. Ia bernafas cepat seperti habis berlari. Keringat dingin menetes dari keningnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIXTH SENSE [BTS VER.] [END]
RandomAnyang High School salah satu sekolahan megah dan begitu diidamkan yang berada di Seoul serta satu lingkungan dengan sebuah universitas. Megah? Diidamkan? Benarkah. Tapi rasanya itu tak terlalu berlaku untuk beberapa pemuda yang mempunyai kemampuan...