"Ada fakta yang lebih mencengangkan yang kau belum tau Jungkook" mendengar Eunha tak menyebut nama kecilnya membuat Jungkook menegang. Fakta yang lebih mencengangkan?
"Apa?" Tanya Jungkook was-was.
Eunha menatap tajam iris mata Jungkook.
"Lee Joon-gi, Jang Seung Jo, Jung Je-hoon dan Jung Kyung-ho dulunya adalah sahabat"
"WHAT THE HELL!" Jungkook mengumpat nyaring disertai mata yang kembali terbelalak. Ia tak menyangka sejak awal dirinya membantu sosok tak kasat mata ternyata semua berhubungan. Termasuk masa lalu nya dan Hyungnya yang tak ia tau masih hidup atau mungkin—
Tewas?
********
Mansion Jeon
18:30 KstMakan malam kali ini terasa berbeda untuk keluarga Jeon. Lagi. Jika biasanya kursi di ruang makan terisi oleh 4 orang, maka sekarang hanya 3 orang. Namja berumur namun tetap terlihat tampan duduk ditengah-tengah. Sang kepala keluarga Jeon Jihae. Lalu dikirinya sang anak sulung Jeon Junghyun dan disebelah kanannya bungsu keluarga Jeon. Tak ada perbincangan hangat seperti biasa hanya ada suara-suara sendok yang beradu dengan piring.
"Jungkook" panggil seseorang yang berada disebelah kiri kepala keluarga Jeon. Piringnya terlihat kosong sekarang dengan sendok dan garpu yang ia letakkan terbalik. Tatapannya mengarah pada sang adik. Terlihat menyesal.
"Ya?" Jungkook menjawab acuh tanpa repot-repot untuk mengangkat pandangan. Dirinya fokus untuk menghabiskan makanannya yang tinggal sedikit.
Junghyun menghela nafasnya mendengar balasan singkat Jungkook. Sedangkan Jihae ia hanya diam sambil sesekali melirik kedua anaknya. Dirinya tak ingin ikut campur selain itu ia harap malam ini keduanya kembali berbaikan.
"Hyung minta maaf Jungkook-ah. Hyung salah. Seharusnya Hyung bertanya baik-baik. Jangan diami Hyung begini. Hyung mohon maafkan Hyung ne?" Mohon Junghyun, kentara terlihat ia begitu menyesal akan bentakannya hari itu.
Jungkook menghela nafasnya kasar. Junghyun memang selalu mencoba meminta maaf padanya. Dan hari ini adalah hari ke-5. Ia terdiam sejenak membuat Junghyun sukses ketar-ketir apakah akan dimaafkan. Dan Jihae yang kini menatap lekat Jungkook.
"Hyung ingin aku maafkan?" Tanya Jungkook seraya meletakkan sendok dan garpunya secara terbalik diatas piring.
Junghyun mengangguk antusias.
"Tentu sa—sebelum itu bisa Hyung dan Appa ceritakan tentang Sung Jin Hyung?" Sela Jungkook menatap Junghyun dan Jihae bergantian. Tak terlewatkan bagaimana reaksi terkejut keduanya.
"Jungkook mianhae karena kami menyembunyikan hal ini darimu" sesal Jihae menggenggam erat tangan kiri sang anak bungsu.
Jungkook hanya menghela nafas panjang. Ia mengangguk pelan.
"Bisa kalian ceritakan mengapa Sung Jin pergi?" Tanya Jungkook hati-hati. Ia tau hal ini membuat luka lama kedua orang tersayangnya terbuka kembali. Tapi dirinya juga ingin tau bagaimana keadaan sebenarnya. Karena sekeras apapun ia mencoba mengingat tetap saja kenangan itu tak ada, seolah-olah sosok Sung Jin tak pernah hadir dalam ingatannya.
Jeon Jihae menghela nafasnya mencoba menenangkan dirinya. Junghyun yang melihat Appa nya seperti tak nyaman mencoba menenangkan.
"Appa biar aku yang bercerita" ucap Junghyun.
Jihae menggeleng. "Appa saja" ia tersenyum kecil lalu menatap Jungkook yang hanya diam tanpa ekspresi berarti.
"Jeon Sung Jin. Anak kedua Appa dan Eomma berbeda 3 tahun dari Junghyun dan 10 tahun darimu. Ia sangat mirip denganmu bahkan Appa rasa jika ia sekarang disini bersama kita kalian akan seperti kembaran padahal berbeda 10 tahun" Jihae terkekeh pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIXTH SENSE [BTS VER.] [END]
AcakAnyang High School salah satu sekolahan megah dan begitu diidamkan yang berada di Seoul serta satu lingkungan dengan sebuah universitas. Megah? Diidamkan? Benarkah. Tapi rasanya itu tak terlalu berlaku untuk beberapa pemuda yang mempunyai kemampuan...