"Mianhae" ucap Jungkook pelan. Ia sudah bangun dari tadi. Dan ia melihat bagaimana Jimin Hyungnya tersiksa karena Seung Jo. Ia ketakutan setengah mati saat melihat Seung Jo melukai leher Jimin. Tapi untungnya polisi datang dan membantu mereka.
Jimin segera memeluk Jungkook. "Gwaencana" balas Jimin pelan.
"Mianhae Jimin Hyung" ucap Jungkook lagi. Suaranya mulai memelan. Pandangannya memburam. Hal terakhir yang ia lihat Joon-gi yang tersenyum hangat kearahnya.
"JUNGKOOK"
Jimin tersentak merasakan tubuh Jungkook terkulai lemas.
*******
Terlihat seorang namja dengan yeoja yang bergandengan tangan masuk kedalam bangunan putih ber-aroma obat-obatan. Wajah mereka terlihat panik dan cemas. Mereka segera menghampiri resepsionis yang ada.
"Permisi, ruangan Jeon Jungkook ada dimana?" Tanya namja itu mencoba tenang. Sedangkan yeoja disebelahnya sudah ingin menangis rasanya.
"Cepat Jung-hyun ah!" Desaknya dengan tangan yang menggenggam erat tasnya.
"Tunggu sebentar Eomma, dia sedang mencari nama Jungkook" jawab Jung-hyun sambil mengusap lembut punggung Eommanya.
Shina mengangguk, ia berulang kali menoleh kekanan dan kekiri lalu melihat resepsionis rumah sakit.
"Ruangan tuan Jeon Jungkook ada di lantai 4. Ruangan 145. ICU" ucap resepsionis.
"Ne gomawo sus" balas Jung-hyun.
Shina dan Jung-hyun segera berlari menuju lift.
"Kenapa Jungkook bisa di ICU? apa ia terluka parah?" Ucap Shina takut.
Jung-hyun memeluk Eommanya dengan tangan yang terus mengusap punggung Eommanya. Ia tak bisa menjawab pertanyaan Shina.
Ting.....
Jung-hyun dan Shina segera berlari keluar mencari ruangan Jungkook. Untungnya tak sulit karena ada dua orang yang ia kenal dekat dengan dongsaeng nya duduk didepan ruangan Jungkook.
Tap...
Tap...
Tap...
Suara langkah kaki Jung-hyun dan Shina membuat kedua orang itu menoleh. Mereka segera berdiri.
"Jung-hyun Hyung" ucap salah satu dari mereka.
"Seokjin, Namjoon bagaimana keadaan Jungkook?" Tanya Jung-hyun cemas.
Seokjin menggeleng.
"Euisa belum keluar" jawabnya cemas.
Tangisan Shina seketika pecah, ia takut anak bungsunya kenapa-napa. Jung-hyun segera memeluk Shina.
"Eomma tenanglah Kookie pasti baik-baik saja, aku yakin. Kookie itu kuat Eomma" ucap Jung-hyun lembut.
Shina mengangguk pelan dalam tangisnya.
Seokjin dan Namjoon merasa bersalah saat melihat Shina menangis.
"Ahjumma jeongmal mianhae karena tak bisa menjaga Jungkook" ucap Namjoon menyesal. Ia dan Seokjin membungkuk dihadapan Shina.
Shina segera melepas pelukan Jung-hyun. Ia menghapus air matanya lalu mendekati Seokjin dan Namjoon yang terus membungkuk.
Shina menegakkan kembali tubuh Seokjin dan Namjoon. Ia tersenyum lembut kearah mereka berdua.
"Ini bukan salah kalian. Justru ahjumma berterima kasih karena sudah bersedia berada didekat Kookie dengan kemampuan yang ia miliki" ucap Shina lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIXTH SENSE [BTS VER.] [END]
RandomAnyang High School salah satu sekolahan megah dan begitu diidamkan yang berada di Seoul serta satu lingkungan dengan sebuah universitas. Megah? Diidamkan? Benarkah. Tapi rasanya itu tak terlalu berlaku untuk beberapa pemuda yang mempunyai kemampuan...