5 tahun kemudian
Kantin SNU atau yang lebih dikenal dengan Seoul National University kini terlihat begitu ramai. Terlebih salah satu kantin dari jurusan kedokteran.
"Kudengar ada mahasiswa baru"
"Jurusan apa dia?"
"Pindahan dari Aussie!"
"God apa anak nakal?"
"Kau gila dia bahkan seorang asdos bodoh!"
"Prestasi nya jangan diragukan"
"Gilanya lagi dia loncat kelas sejak dulu"
"Kudengar dia semester 3 sekarang"
"Gila! Ada yang bilang dia begitu tampan!"
"Hadeh apa tak ada pembicaraan lain?" Yugyeom merotasikan matanya malas. Sejak kemarin yang ia dengan hanya berita simpang siur tentang mahasiswa baru.
"Memangnya kenapa? Toh terserah mereka. Mulut-mulut mereka kan" balas Jaehyun disela-sela makannya.
"Aku lari dari gedung jurusan ku karna malas mendengar tentang mahasiswa baru itu. Tapi disini ternyata sama saja" gerutu Yugyeom kesal sambil mengaduk-aduk makanannya.
Mingyu, Eun Woo serta Bambam mengernyitkan dahinya jijik.
"Ck jika tak ingin makan dibuang sialan, jangan diaduk begitu" seru Eun Woo tak kalah kesal. Nafsu makan nya hampir hilang melihat makanan Yugyeom—yang hampir tak bisa dibilang sebagai makanan lagi.
"Menjijikkan" sahut Mingyu.
"Cih" Yugyeom berdecih didorongnya piring makanannya sedikit ke depan. Sebagai gantinya ia hanya minum jus jeruk miliknya.
"Lagian kenapa kau sampai lari begitu. Ada masalah tentang pembahasan mereka?" Tanya Bambam heran kala kembali melihat wajah Yugyeom yang semakin suram saat mendengar pembicaraan tentang mahasiswa baru itu lagi-lagi terdengar didekat mereka.
"Jungkook" Mingyu tiba-tiba berseru sembari mengangkat sebelah alisnya menatap tanya Yugyeom yang sukses terdiam kaku. Bahkan Eun Woo, Bambam dan Jaehyun menghentikan aktivitas mereka.
"Kau teringat Jungkook yang masuk sebagai siswa baru kan?" Tebak Mingyu tertawa kecil. Tanpa sadar ia mengepalkan kedua tangannya dibawah meja.
"Kau menyesal karna dulu tak bisa membela bahkan melindungi nya? Lambat Gyeom. Kita semua terlambat" ucap Mingyu pelan.
"Jungkook pergi" setelah mengatakan hal itu Mingyu melenggang pergi dengan segala emosi yang tertumpuk di dadanya. Meninggalkan keempat temannya yang semakin merasa menyesal.
"Salahku. Seandainya dulu aku tak takut dengan keberadaan mereka yang menyadari penglihatan ku mungkin Jungkook tak akan bermasalah dengan Bangtan" Eun Woo menghela nafas panjang. Mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu dimana Jungkook tertuduh mencelakai Yoongi dan juga sebagai awal perpecahan Bangtan.
"Salah kita semua. Mingyu benar kita terlambat" Jaehyun tertawa pelan dengan air mata yang sedikit keluar.
Bambam dan Yugyeom memilih diam. Nyatanya meski pertemanan mereka singkat kehadiran Jungkook sukses memberikan pengaruh yang besar.
"Jika kita sampai lebih cepat apa Jungkook akan selamat 5 tahun yang lalu?" Cicit Yugyeom dengan tangan bergetar hebat. Ia tremor lagi.
"Mungkin" balas Bambam pelan.
"Jungkook akan selamat jika kita sampai lebih dulu sebelum tubuhnya menghantam lapangan dengan keras"
Disaat keempat namja itu terhanyut dalam penyesalan di area kantin, Mingyu terlihat memukul dinding belakang kampus dengan keras hingga buku-buku jarinya terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIXTH SENSE [BTS VER.] [END]
RandomAnyang High School salah satu sekolahan megah dan begitu diidamkan yang berada di Seoul serta satu lingkungan dengan sebuah universitas. Megah? Diidamkan? Benarkah. Tapi rasanya itu tak terlalu berlaku untuk beberapa pemuda yang mempunyai kemampuan...