24. Live Music

1.9K 105 1
                                    

⚠️WARNING DULU⚠️

SKINSHIP DI CHAPTER KALI INI RADA BUAT AKU MENGGILA PAS NGETIKNYA JADI KALIAN TOLONG TEMPATKAN DIRI DENGAN BAIK DAN AKU AKAN KASIH RATE (15+) UNTUK PART INI.

SELAMAT MEMBACA, JANGAN LUPA
VOTE & COMMENT DARI KALIAN AKAN SANGAT BERARTI DAN BUAT AKU MAKIN SEMANGAT❤️

****

24. LIVE MUSIC

Beberapa anggota Rantenor yang dipilih Dirga dan Inti sudah dipindahkan sementara waktu ke markas Partemo untuk membantu mereka. Hal yang dibahas Dirga beberapa waktu lalu kepada anak Inti tidak membuat mereka terkejut karena sudah mengira itu akan terjadi.

Rantenor dan Partemo akan digabung di satu tempat yang sama, mansion Rantenor.

Keputusan ini sudah dibahas dengan matang dari sudut pandang Dirga, Aksa, anak Inti yang lain, juga Elzan dan Edgar. Tidak lupa dengan semua ketua angkatan Rantenor sebelum Dirga serta rombongannya.

"Gue harus pura-pura kaget gak Dir?" tanya Randi saat itu.

"Ciri-ciri orang goblok nih kaya bos kita. Padahal dia sering ngode tapi malah dianya yang gak sadar." ujar Aksa.

"Iya anjing. Lo tuh udah berapa kali nanya ke kita gimana kalo misalnya Partemo gabung ke mansion. Gue gampar ya, Dir."

Dirga terkekeh mendengar kalimat yang dilontarkan oleh Arion. "Coba aja kalo bisa,"

Arion memandangnya dengan wajah asem.

"Berarti aman kan? Ada yang gak mau atau gak suka? Gue mulai dari kita baru ke yang lain biar kagetnya bertahap," ujar Dirga diselingi candaan.

"Kita aja gak kaget," ujar Aksa.

"Seneng gue Partemo gabung ke mansion. Jadi lebih rame," ujar Arion.

"Hooh, itu mansion kita besarnya bisa nampung lima geng anjir," kata Aksa. "Asal si Beryl sama Rio tau tempat aja," lanjutnya.

Urusan keuangan akan dibagi dua, secara adil. Jadi tidak ada permasalahan di bagian itu. Jangan lupakan hampir semua anggota Partemo sudah memiliki bisnis sendiri dan juga bisnis bersama. Uang? Bukan hal yang sulit bagi mereka.

"Gue pulang dulu. Nanti malem jadi kan?" pamit Dirga sambil bertanya tentang rencana jalan mereka.

"Jadi lah! Raka ikut gak?" tanya Randi membuat Raka mengangguk.

"Ikut,"

"Nah, kalo gini gue lupa bawa dompet juga tenang. Ya kan, Sa?" ujar Arion tidak tahu diri.

"Engga lah. Emang gue kaya lo? Temen tai!" jawab Aksa atas pertanyaan Arion pada dirinya.

"By the way, itu resmi gabungnya kapan, Dir?" tanya Randi pada Dirga yang sudah duduk di atas motornya.

Dirga mengangkat kedua bahunya. "Masih mau liat reaksi anak-anak,"

Randi mengangguk. "Moga aja ya. Partemo ada ceweknya kan?" tanya Randi.

"Gak. Sama kaya kita." jawab Dirga membuat Randi menghela kecewa.

"Gue mau laporin Nata sumpah. Udah gue record," ujar Arion sambil menunjukkan layar ponselnya. Randi berubah panik.

"Jangan bangsat! Gue bunuh lo!" ujarnya merampas ponsel Arion lalu menghapus rekaman itu.

Dirga dan Randi tertawa sementara Raka hanya tersenyum.

"Gue luan. Mau jemput pacar," ucap Dirga membuat mereka menyorakinya. Bucin!

DIRGANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang