3. Lebih Mengenal

6.3K 273 2
                                    

"Memang kalau dia. Visualnya tidak terelakkan. Sangat.. Ah saya saja tidak bisa mendeskripsikan seberapa gila pesonanya." — Dirgantara Ravindra

3. LEBIH MENGENAL

Sore ini Adara dan Natalia sedang berada di toko buku belakang sekolah. Seperti yang mereka rencanakan semalam.

"Mau nyari buku apa, Nat?" tanya Adara.

"Novel, Ra. Tapi gak tau mau yang mana. Nyari-nyari aja dulu." jawab Natalia. Dia berjalan di depan sambil melihat jajaran buku-buku tebal di area papan bertuliskan NOVEL.

"Aku ada baca beberapa cerita seru nih. Tapi aku gak tau kamu suka bentukan cerita yang kaya gimana,"

Setelah mengatakan itu, Adara berbelok ke lorong lain guna mencari novel yang akan di rekomendasikan nya kepada Natalia.

"Nattt! Inii," ujar Adara sambil menunjukkan beberapa novel teenfiction kesukaannya kepada Natalia.

"Eumm," gumam Natalia. Dia mengambil buku-buku tebal penuh tulisan itu. Membalikkannya lalu membaca tulisan di halaman paling belakang. Sinopsisnya.

"Ini seru gak, Ra?" tanya Natalia. Adara melihat judul buku itu lalu mengangguk antusias.

"Seru bangettt. Dari semuanya aku juga paling suka sama ituu!!" jawab Adara.

"Oke gue ambil yang ini," putus Natalia. "Udah yuk bayar." ajak cewek itu. Mereka berdua jalan menuju kasir. "Bentar ya, Ra. Lo tunggu luar aja sana. Padet banget disini ntar lu sesak."

Adara mengangguk lalu berlalu. Pergi keluar, duduk di kursi yang disediakan di depan toko buku itu. Ia mengambil earphone dari tas kecilnya. Memakai benda itu di telinga lalu menyetel lagu kesukaannya dengan volume sedang.
(Play MulMed)

Cewek dengan rambut diikat setengah itu bersenandung dengan kepala yang bergoyang mengikuti beat lagu. Ia menoleh ketika seseorang menepuk pundaknya. Sedikit terkejut saat tahu kalau orang itu adalah Dirgantara.

"Eh. Hai Dir," sapa Adara. "Sorry tadi manggil ya? Aku gak denger sorry ya," ujar cewek itu sambil menjeda lagunya. Dirga yang sudah duduk di sampingnya tersenyum sebentar.

"Gapapa kali, Ra. Sendiri?" tanya Dirga.

Adara menggeleng. "Sama Natalia, Dir. Lagi bayar dia." jawab Adara.

Dirga manggut-manggut. Cowok itu tidak sengaja melirik ke arah kumpulan pria yang bisa dibilang preman kalau dilihat dari penampilan mereka. Lalu Dirga melihat pakaian yang dipakai Adara sekarang. Dress pink off shoulder yang sedikit kependekan.

Dasar mata kerajang. Batinnya.

Dirga melepas jaket jeans nya lalu memberikannya kepada Adara. "Pake. Lain kali kalau keluar, pakaiannya jangan terlalu terbuka lah, Ra." Ujar cowok itu.

Adara yang bingung secara spontan menerima jaket itu. Setelah meluruskan pandangan ke depan barulah dia sadar. Tersenyum manis kepada Dirga, "Thankyou, Dirga."

Dirga menatap lekat Adara dari samping. Kenapa cewek ini terlalu menarik perhatiannya? Memang sih Dirga belum suka dalam artian ingin menjalani hubungan lebih dengan Adara. Tapi cewek itu cukup membuatnya terus kepikiran.

"Kamu sendirian?" tanya Adara. Dirga langsung kembali mengahadap ke depan. Salting. Hampir saja ketahuan.

"Engga. Nemenin Raka, Ra. Beli bunga buat Charly. Gak abis pikir lah gue ama tu cowok satu."

Adara terkekeh. "Bagus dong. Dukung temennya ngebucin." ujarnya.

"Adaraaaa!!" panggil Natalia sambil berjalan ke arah Dirga dan Adara. Dia juga terkejut mendapati Dirgantara yang sedang duduk di sebelah Adara. "Lah, Dir. Ngapain lo?" tanya Natalia.

DIRGANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang