Naya membuka matanya perlahan, Ah, sejak kapan dirinya ketiduran??
Hal yang Naya lihat pertama adalah Dinding mobil, kali ini bukan dibelakang. Namun Naya duduk di depan dengan Asahi yang menyetir.
Kedua tangan mereka masih menggenggam erat, Bisa Naya rasakan tangannya sedikit basah karna terlalu lama digenggaman Asahi.
"Ah, udah bangun." ucap Asahi
Naya menetralkan jiwanya, Dia belum sepenuhnya bangun. Setelah lama bengong akhirnya Naya menarik tangannya, Tapi Asahi menolak untuk melepas genggaman mereka.
"Lepas ah." ucap Naya dengan suara serak khas bangun tidur.
Asahi gak menjawab apapun, Dia tetep pegang tangan Naya bahkan kali ini dia elus elus.
Naya mendengus pasrah, Sekarang Naya mengamati jalanan, Kalau dilihat lihat ternyata sekarang mereka ada di jalan tol.
"Sebenernya kita mau kemana sih?" tanya Naya yang udah sumpek sama bau AC mobil Asahi yang mirip wangi om om.
Gak kunjung dapat jawaban Naya menghela nafas, "terus supir lo kemana? Kenapa bisa lo yang nyetir? Kenapa juga tau tau gue di jok depan?" tanya Naya lagi.
"Lo bakal tau. Sekarang turun dan ganti softex lo. Gara gara lo jok gue banjir darah, sialan." ucap Asahi setelah memarkirkan mobilnya di rest area.
Naya langsung melotot, Astaga bocor, Kenapa dia gak sadar sama sekali?
"Jadi itu alesan lo pindahin gue kedepan?" tanya Naya.
"Astaga, Lo gak sadar apa? Kita ganti mobil, sebenernya lo tidur apa mati sih?" ucap Asahi.
Naya menatap kain yang melingkar di pinggang nya, Lalu melihat keluar jendela. Naya gak tau sekarang jam berapa, tapi rest area disini bener bener sepi, bahkan hanha terhitung beberapa mobil.
Naya menatap Asahi, membuat Asahi mengangkat sebelah alisnya. Hal yang Naya lakuin adalah menatap Asahi, "Temenin ya?" katanya.
Asahi sedikit terkejut, biasanya Naya gak mau ajak Asahi berdua sama dia seperti kasus di kamar mandi rumah sakit.
Tapi sekarang?
"Bukannya seharusnya lo bisa manfaatin momen kayak gini buat kabur dari gue?" tanya Asahi, sedikit memancing amarah Naya.
Naya menghela nafas, "ya lo liat lah bambang! Sepi banget, gue bisa kabur kemana coba?? Masa gue mau kabur ke abang abang pertamina disana gitu?" sungut Naya. Moodnya langsung turun, Mungkin karna bawaan pms.
Asahi berdecih, "Turun, gue tunggu sini." katanya, masih enggan nemenin Naya.
Akhirnya Naya menghela nafas malas, lalu turun dari mobil. Dan pergi menuju supermarket.
Tapi baru beberapa langkah, Naya kembali ke mobil, mengetuk kaca mobil Asahi hingga Asahi membukanya.
"Duitnya mana?" tanyanya sebari mengulurkan tangannya.
Asahi mengeluarkan dompetnya lalu memberi sebuah kartu berwarna hitam, Naya langsung menerimanya dan pergi kedalam.
Sedangkan Asahi menatap nya datar, Semakin dia merasa dekat dengan Naya. Semakin haus rasanya untuk mencoba menyakiti Naya.
Karna hal yang Asahi suka dari Naya adalah ketika gadis itu berteriak kesakitan.
Asahi menghela nafasnya saat melihat tas bawaannya dibawab jok, kenapa dia lupa memberi tau Naya soal baju salinnya??
Asahi mengambil tas itu lalu membuka pintu mobil, mau gak mau dia harus anterin tas nya ke Naya bukan?
Asahi masuk kedalam supermarket, melihat Naya yang tengah memandangi beberapa merk pembalut.
![](https://img.wattpad.com/cover/238035959-288-k187437.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
• MINE • Hamada Asahi [COMPLETED]
Sonstiges"I'm Asahi, And you're mine now!" 🔞 ⚠️Kekerasan ⚠️Bahasa Non-Baku ⚠️Unsur Dewasa