Naya membuka matanya perlahan, Kepalanya terasa sangat berat. Sesuatu mengganggu tidurnya.
Naya membuka matanya, dan hal yang pertama dia lihat adalah wajah Asahi, tepat di hadapan nya dengan mata yang masih menutup rapat.
Naya membulatkan matanya saat menyadari posisi mereka adalah saling memeluk dari depan, dengan posisi tiduran.
Naya segera melepaskan tangan Asahi yang melingkar di pinggangnya, namun, Gerakannya terhenti saat melihat wajah damai Asahi sekarang.
Naya bener bener gak inget apa yang terjadi malam tadi, Pikirannya kosong, Yang Naya ingat hanyalah dimana Asahi menampar nya lalu bangun begitu saja disini.
Sisanya Naya gak inget apapun.
Naya menatap Asahi, hanya menatapnya. Membayangkan betapa sulitnya hidup dia, Tapi disisi lain, Naya teringat dengan segala yang dia lakukan pada kehidupan Naya.
Wajah Asahi gak pernah terlihat damai dalam keadaan sadar, lelaki itu terlalu ketus membuat Naya sulit untuk menebak mimik wajahnya.
Tapi dilihat dari dekat seperti sekarang, Naya baru menyadari bahwa lelaki dihadapannya ini merupakan lelaki tampan, yang wajahnya terlihat putih pucat, dengan bibir pink alami.
Bagaimana jika Naya merubahnya? Naya seperti terdorong untuk merubah pikiran Asahi dan membuatnya merasakan setiap rasa bersalah yang lebih dari sekedar itu.
Naya ingin, Asahi mengingat dosa Dosanya dan bertaubat.
Terdengar mustahil bukan?
Dipeluk Asahi seperti ini terasa nyaman, sungguh.
Naya gak merasa tertekan, Tapi setiap Naya melihat wajah Asahi, Penderitaan itu selalu kembali.
Naya gak suka di tatap dengan tatapan tajam, Naya benci di jambak lagi, dan Naya takut disentuh paksa lagi.
Terlalu larut dalam pikirannya, Naya sampai gak sadar kalau sekarang Asahi tengah membuka matanya dan menatap Naya dengan muka bantalnya itu.
"Kenapa, hm?" tanyanya, suaranya serak persis orang bangun tidur.
Sontak, Naya segera mengalihkan pandangannya dari Asahi, berniat bangkit, Namun Asahi malah mempererat pelukannya.
"What's wrong, baby?" tanyanya, Naya jadi risih, Asahi terdengar begitu lembut bikin Naya trauma.
Naya menggelengkan kepalanya, membuat Asahi tersenyum kecil, Lelaki itu menggerakkan tangannya untuk mengelus lembut rambut Naya.
"Good, Morning my dear.." Ucapnya terdengar begitu lembut, Membuat Naya jadi gugup.
Sumpah, Naya gak paham sama perubahan sikap Asahi yang terus berubah-ubah tanpa aba aba.
Terkadang Asahi lembut banget, tapi kadang lelaki itu bersikap seperti monster.
Naya selalu gak siap sama perubahan itu, Naya takut setiap Asahi bersikap lembut, semenit kemudian Asahi akan menjambak nya atau sekedar menampar nya seperti kemarin.
"Nay.. Ada apa sih? Ada yang mau diucapin ke gue? Kenapa, hm? Sini, gue dengerin." ucapnya.
Naya makin ga karuan, Gadis itu jadi deg-degan tanpa alasan jelas. Melihat Asahi tersenyum dengan dimple dipipinya membuat Naya merinding.
"Ga-gak ada apa apa, Lepas.. Gue mau mandi." ucap Naya sebari melepaskan tangan Asahi dari pinggangnya, Namun lelaki itu gak bergerak sama sekali, membuat Naya menatapnya bingung.
"Morning kiss?" ucapnya, Naya langsung melotot dengernya.
"Sinting." ucap Naya spontan.
"do it, it's an order." katanya, seperti biasa, bersikeras terhadap kemauannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
• MINE • Hamada Asahi [COMPLETED]
Acak"I'm Asahi, And you're mine now!" 🔞 ⚠️Kekerasan ⚠️Bahasa Non-Baku ⚠️Unsur Dewasa