MINE • Fvck Boy!

8.3K 785 102
                                    

Naya memandangi dirinya dari pantulan cermin, dirinya nampak kusut karna menangis.

Naya memegang bibirnya, Nangisnya semakin jadi saat membayangkan kejadian memalukan tadi.

Naya segera mengambil tisu dan mengelap bibirnya dengan kasar, tangisannya menjadi jadi.

Naya histeris, seumur hidup baru kali ini Naya mendapatkan perlakuan senonoh dari orang asing.

Naya mengelap air matanya, tangannya terkepal. Dia marah.

Mau semarah apapun dia, Naya tau dirinya gak akan ada apa apanya jika di hadapkan dengan cowok Jepang bernama Asahi itu.

Sekarang jam pulang sekolah, dirinya harus bersiap pulang untuk menemui keluarganya. Dia harus menceritakan kejadian memalukan ini.

Naya segera menaiki sepedanya, melaju menuju rumahnya. Hingga sampai disana, Nayaa langsung berhamburan masuk ke dalam.

Pandangannya menyapu isi rumah, matanya membulat saat melihat sesuatu yang ada di hadapannya sekarang.

"LEPASIN! KALIAN SIAPA!?" Teriak Naya histeris.

Dia baru saja melihat ibu, ayah, dan Kakaknya sedang di todong pistol dengan lelaki berjas hitam entah siapa. Naya tidak kenal satupun dari mereka.

Naya mengeluarkan ponsel, berniat menelfon polisi tapi..

DOR!

Naya tersentak bukan main saat seseorang berhasil menembak ponselnya hingga terpental jauh.

Naya nengok kebelakang, disana ada pria itu lagi. Asahi, beserta para bodyguard nya.

"Mau lo apa lagi! Tolong jangan sakitin keluarga gue lagi!! Tolongg lepasin mereka!" Mohon Naya sambil menggerak gerakkan lengan Asahi, air matanya sudah banjir. Apalagi saat melihat ibunya menangis ketakutan.

"Bokap lo udah berhianat, dan penghianat harus mati." Ucap Asahi, Naya semakin bingung.

"Peng-penghianat?"

Ayah Naya menangis, jelas jelas Naya bisa melihat Ayahnya mengeluarkan air mata dengan tatapan sendu.

"Ma-maaf T-tuan.. Saya bersumpah tidak akan mengulangi lagi, tolong lepaskan keluarga saya." Cicit ayahnya Naya. Asahi malah terkekeh.

"Hey Brian Jung, lo lupa? Di kontrak lo siapapun yang berhianat harus mati, kan? Ah! Dan kebetulan anak lo ini target gue."

"LEPASIN MEREKA ASAHI, GUE MOHON! TOLONG GUE BAKAL LAKUIN APAPUN ASAL JANGAN SAKITIN MEREKA!" Mohon Naya kali ini perempuan bertekuk lutut di hadapan Asahi.

"Choose one for life, baby girl."

Naya terbelalak, bagaimana bisa dia hanya memilih satu untuk hidup?

"PLEASE, BIARIN MEREKA HIDUP. TOLONG JANGAN LAKUIN INI.." Mohonnya lagi. Naya menangis sejadi jadinya.

Asahi terkekeh, lalu mengeluarkan pistolnya, "Choose one or all die, baby girl." Ulangnya dengan nada dingin.

Naya menggeleng, dia gak akan biarin anggota keluarganya meninggal dengan cara kayak gini.

"Gak ada? Oke!"

DOR!

"NGGAKKKKKK AYAH!!" Naya berlari memegangi ayahnya yang kini melek tanpa nyawa, Ayahnya telah tiada dan orang yang membuatnya mati adalah Asahi yang menembak nya tepat di kepala.

"WHAT ARE YOU DOING?!!! ANJING AYAH GUE, BANGSAT!!! ARGGGHHHHHHHHHHH!!!!!!!" Amuk Naya sebari menggerak gerakkan ayahnya, berharap ayahnya masih bernyawa.

Asahi tertawa kecil, lalu menyuruh anak buahnya untuk menangkap Naya.

"JANGAN BAWA NAYA, ANJING! LEPASIN ADEK GUE!" Amuk Sungchan—kakaknya Naya. Tapi gerakannya masih di tahan oleh anak buah Asahi.

Asahi seolah tuli, Jaehyuk dan yang lainnya menyeret Naya dengan kasar bahkan Naya sampe kebentur tembok karna berusaha berontak.

"SHUT UP BABY GIRL!" Kesal Asahi yang merasa terganggu akan teriakan teriakan Naya.

Dengan sigap, Jaehyuk menutup mulut Naya dengan sapu tangan berisi obat bius. Dan dalam hitungan detik, Naya tak sadarkan diri.

"Jung Sungchan, wanna say something for the last time?" Tanya Asahi, Sungchan murka tapi dia tidak bisa berbuat apapun.

DOR!

Sungchan terbelalak, ibunya baru saja di tembak oleh Jaehyuk. Hingga mati di tempat, Kini Sungchan mengepalkan tangannya.

"BANGSAT! MAU LO APAAN ANJING, KENAPA BUNUH KELUARGA GUE SIALAN! LEPASIN ADIK GUE BABI!" Amuk Sungchan tapi lagi lagi Asahi terkekeh.

"PSIKOPAT GILA!" Marah Sungchan.

Asahi terdiam, "It's not funny mr. Jung!"

DOR!

"Selesai." Ucapnya setelah berhasil menembak Sungchan

"Bawa dia ke markas, taro di ruangan gue. Jangan sampe lecet, jangan lupa lo beresin mereka." Perintah Asahi lalu jalan duluan ke dalam mobil.

Nayaa tidak sadarkan diri di gendongan Heeseung—anak buah Asahi juga.

"Kalo boleh gue tau, tujuan lo nargetin ini cewek kenapa sih? Lo kan punya banyak stok cewek?" Tanya Jaehyuk seraya menyetir mobilnya.

Sedangkan Asahi dan Nayaa duduk di jok belakang, Jaehyuk itu teman Asahi sejak lama. Walau teman, Jaehyuk adalah anak buah Asahi karna keluarga Asahi yang membiayai hidupnya.

"She's cute, and i love it."

Jaehyuk menghela nafasnya, "lo bisa nemu banyak modelan dia, lo bisa pesen cewek cewek lucu kayak dia."

"She's different, pertama kali liat dia. Gue inget nyokap gue, dan rasanya liat dia nangis adalah hal kesukaan gue mulai sekarang."

"Asahi, don't be again."

"Why not? Say welcome to my new doll's, Jaehyuk."












TBC.

Jung Sungchan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jung Sungchan

Jung Sungchan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Heeseung






Vote juseyoo

 • MINE • Hamada Asahi [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang