MINE • Start to day.

8.9K 864 47
                                    

Naya terlonjak saat sedang asik belajar, seseorang berjas hitam memanggil namanya dengan lantang membuat seisi kelas terheran.

"MANA? NAYA JUNG! TUAN MUDA MANGGIL DIA SEKARANG!" Kata seseorang berjas hitam itu dengan kasar.

Pak Hanbin langsung mengizinkan Naya pergi, terlihat tidak ada seorang pun yang berani melarang permintaan si 'Tuan Muda' itu.

Membuat Naya muak, padahal cowok berjas hitam ini datang dengan tidak sopannya, tapi tidak ada yang berani menegur.

Naya berdiri, merapikan bukunya lalu berjalan keluar. Dia kaget saat cowok berjas hitam—alias bodyguard yang tadi mengawal tuan muda sekolah itu menarik tangannya dengan kasar.

"Bisa pelan pelan kan? Sakit." tegur Naya, Naya gak suka di kasarin.

"Dia emang gak salah pilih target."

"Kenapa?" Tanya Nara, karna cowok di depannya itu bergumam dan Nara tidak bisa mendengarkan.


"Gue Jaehyuk, anak buah Tuan Muda Hamada. Dan lo, siap siap yaa.. Hidup lo gak akan tenang mulai sekarang, Nayara Jung"






























• MINE •


Naya gelisah, dirinya bahkan berkeringat dingin begitu memasuki ruang kepala sekolah.

Jaehyuk mengetuk pintunya beberapa kali, lalu mendorong Naya untuk masuk. Lalu Jaehyuk menutup pintunya kembali.

Naya ingin sekali mengumpat, Harusnya Jaehyuk gak ninggalin dia seorang diri.

Naya terdiam, tidak ada siapapun di dalam ruangan sebesar ini. Ini adalah kali pertama Naya masuk ke dalam ruang kepala sekolah, karna dia gak pernah kesini.

 Ini adalah kali pertama Naya masuk ke dalam ruang kepala sekolah, karna dia gak pernah kesini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bahkan Naya gak pernah bersapa pada kepala sekolahnya, yang terkenal garang itu.

Naya masih terpaku pada interior ruangan ini, rasanya dia di bawa ke dalam sebuah hotel bintang lima.

Cklekk!

Naya menoleh, pintu terbuka menampilkan lelaki berambut hitam yang sempat membisikkan hal mengerikan tadi pagi kepadanya.

Tatapan itu, mengerikan.

Tatapan seakan akan pria itu siap menikam Naya kapan saja, semaunya.

Naya menegang.

"M-mau apa manggil gu-gue?"

Sebenernya Naya bingung harus menyebutnya dengan sebutan apa, Yang Naya tau lelaki ini lebih tua darinya. Hanya itu.

Cowok itu tidak menjawab, dia malah duduk di atas sofa sambil menatap ke arah Naya. Tajam.

Naya makin tegang, dia memberanikan diri untuk menanyakan hal yang ada di pikirannya tapi bibirnya tiba tiba kelu.

"Duduk."

Naya kaget, suara itu berat. Sedikit serak namun lembut tapi tegas secara bersamaan. Membuat Naya merinding untuk kedua kalinya.

Naya duduk jauh di depan Asahi, menautkan kedua tangannya dan menunduk.

Naya takut.

"Udah denger bisikan gue tadi pagi, kan?"

Naya diam, kalo dia menjawab iya dia tidak tau apa maksudnya..

"Bisikan? Apa?"

Asahi terkekeh, Naya menegang melihatnya.

"Lie." Ucap Asahi lalu berdiri, matanya tidak lepas dari kedua mata Naya.

Siapapun tolong Naya.

"Now and forever you're mine! Nayara Jung!"

Naya membeku, lagi lagi cowok bernama Asahi itu membuat Naya bingung. Apa maksudnya?

Bukan, Naya bukan tidak bisa bahasa Inggris tapi Naya gak tau apa yang Asahi maksud di dalam kalimatnya.

"Gak jelas! Kalo lo manggil gue cuma buat bisikin hal hal aneh kayak gitu, mending gausah. Gue sibuk!" Sinis Naya lalu berdiri berniat meninggalkan ruangan.

Asahi kembali terkekeh, kekehan yang Naya takuti mulai sekarang.

"Stay or play with me!"

Naya menengok lalu menggertakkan giginya kesal, "dasar sinting!"

Naya melangkah pergi, tapi sebelum Naya benar benar pergi Asahi segera menariknya kasar, membanting tubuh Naya ke sofa hingga Naya terduduk.

"Lo emang mau main ya sama gue?" Ucap Asahi di sertai serngaian mengerikan, membuat Naya merinding untuk kesekian kalinya.

Naya hendak bangun, Namun Asahi langsung mendorong tubuh Naya hingga gadis itu kembali tersender pada sandaran sofa.

"Let's play, baby girl."

Asahi tersenyum miring lalu duduk, menyamai posisi Naya.

Dengan gerakan cepat, Asahi menempelkan bibirnya pada bibir Naya, menciumnya dengan kasar, meemberikan lumatan demi lumatan yang kasar, membuat bibir Naya sakit.

Naya berontak, memukul mukul dada Asahi, Tapi sayangnya Asahi jauh lebih kuat menahan kedua tangan Naya dengan dua tangan miliknya.

Naya berkaca kaca, dia tidak akan pernah sudi jika first kiss nya dilakukan oleh cowok brengsek yang bahkan belum Naya kenal.

Naya berontak dengan sekuat tenaganya, tapi Asahi tak acuh. Dia sibuk menikmati aksinya pada bibir Naya.

Naya berusaha mingkem, menutup bibirnya rapat rapat. Namun Asahi berhasil menerobosnya bahkan bermain dengan lidah , melumatnya dengan kasar.

Naya menangis, dia merasa bibirnya tidak suci lagi. Karna Asahi baru saja memerawankan bibirnya yang selama ini Naya jaga dari siapapun.

Naya kehabisan nafas, Asahipun begitu. Akhirnya Asahi melepas tautan bibir mereka, menatap Naya yang menangis menatap benci padanya.

Asahi tersenyum, lalu mengelus pipi Naya lembut. "Jangan bilang ini pertama kalinya lo ciuman? Ahahhaha.. Good, i love it."

Sinting!

Naya mendorong tubuh Asahi kali ini dengan kakinya yang berhasil menendang perut Asahi hingga cowok itu tersungkur.

Naya berlari, menjauh pergi meninggalkan ruangan. Kali ini Asahi tidak mencegahnya lagi, cowok itu malah mengeluarkan ponselnya dan menelfon seseorang.

"Nayara Jung 12 IPA 2, She's my target. Protect her now!"











TBC.

 • MINE • Hamada Asahi [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang