Langit udah gelap, dan sekarang mereka masih didalam perjalanan. Entah mau kemana, Naya pun gak tau.
Naya hanya memandangi jalanan dan sibuk pada pikirannya, sendiri. Sedangkan Jaehyuk sibuk menyetir.
Hening.
Akibat insiden konyol saat senja tadi, mereka berdua jadi sedikit canggung. Situasi yang Naya benci.
Setelah mendapat telepon tadi, Jaehyuk langsung mengajak Naya pergi. Naya gak tau pasti mau kemana, tapi feeling Naya telfon tadi itu dari Asahi.
Naya menutup mulutnya, ah dia mulai mengantuk. Naya memperbaiki posisi duduknya dan menyelimuti tubuhnya dengan sweater yang dia bawa tadi.
Melihat Naya, Jaehyuk hanya diam. KARNA SUMPAH MASIH AWKWARD.
Hingga akhirnya, Naya telelap dalam tidurnya membuat Jaehyuk terkekeh. Bisa bisanya Naya semenggemaskan itu saat tidur.
Melihat Naya tidur, Pandangan Jaehyuk teralih pada leher Naya. Disisi leher Naya lebih tepatnya.
Ah, kissmark.
Jaehyuk mengelus leher Naya dengan senyum miris di sana, Lalu Jaehyuk menarik sweater Naya hingga menutupi leher Naya.
Jaehyuk kembali fokus kedepan, menyetir.
Kadang Jaehyuk gak tega bayangin segimana kotornya Naya, Jaehyuk bahkan gak tau segimana nafsunya Asahi ketika bermain dengan mangsanya.
Disitulah rasa bersalah kembali menyelimuti nya.
• MINE •
"Good Morning."
Sedikit terkejut, Karna Naya merasa sesuatu menempel pada bibirnya dengan sekilas.Naya menggeliat, Sinar matahari membuatnua silau.
Naya membuka matanya perlahan, disana dia liat wajah setan, Eh wajah Asahi maksudnya. Wajah yang begitu dengan dengan Wajah Naya sekarang.
Naya menghela nafas malas, seharusnya dia tidur tanpa bangun kalau gini ceritanya.
Melihat Naya memejamkan matanya lagi, Asahi mengelus lembut rambut Naya dan mengecup bibir Naya.
Naya seolah gak minat, dia terus tidur dan ga minat buat buka matanya.
Membuat lelaki di hadapannya itu terpancing.
Cup..
Cup..
Cup..
Cup..
Cup..
Cup..
"Diem anjing!"
Cup..
Cup..
Cup..
"Wake up, baby." Bisik Asahi setelah menyerang bibir Naya dengan banyak kecupan singkat.
Naya berbalik posisi, Sumpah dia muak. Bisa Bisanya Asahi ngelakuin hal lembut yang bikin Naya pengen gumoh liatnya.
Asahi berdecak, "Setidaknya perlakukan gue dengan baik di pagi ini." Ucap Asahi terdengar dingin.
Naya langsung membuka matanya, Denger kalimat itu bikin Naya langsung mikir, Apa artinya dia bakal dapat siksaan lagi?
Hingga akhirnya, Naya ngerasa sesuatu melingkar pada perutnya dan Naya merasakan deru nafas pada punggungnya.
Disana, Asahi memeluk Naya dari belakang dengan erat membuat Naya kesulitan bernafas.
"Le-lepashhh!!" Ucapnya.
Rasanya engap bnget, Bukanya melepas Asahi malah mempererat pelukannya membuat Naya batuh batuk butuh oksigen.
Naya memukul mukul tangan Asahi yang memeluknya tapi Asahi semakin menekan pelukan itu.
Naya mulai merasa pusing, Nafasnya udah gak karuan rasanya benar benar sesak.
"Akhhhh.."
Asahi melepaskan dekapannya, membuat Naya langsung memuaskan Nafasnya. Naya sampe batuk batuk karna kekurangan oksigen, sedangkan Asahi terkekeh.
"Lo masih lucu, gue suka." Ucap Asahi.
Naya memutar bola mata malas, APA KATANYA? ORANG MAU MATI DIBILANG LUCU?
"Kalo lo mau bunuh gue, Kenapa pake dilepas?" Ucap Naya ketus.
Asahi terkekeh, dia masih memeluk Naya dari belakang. Tapi kali ini pelukannya longgar.
"Buat apa bunuh lo cepet cepet, kalau gue masih punya waktu sampe gue udah bosen make lo? I still want to have fun with you, Naya." Ucapnya.
Naya hanya diam, Lelaki itu bener bener gak punya hati. Membayangkan gimana bertahannya Jaehyuk selama ini bener-bener buat Naya kagum. Gimana bisa Jaehyuk tahan sama bajingan kayak Asahi?
Asahi mengalihkan pandangannya pada leher Naya, disana ada tanda keunguan.Tapi kenapa ada dua?
"Siapa?" Tanyanya.
Naya bingung, "siapa apaan si?" Katanya sewot.
"who made this mark besides me???" Ucapnya sebari memegang leher Naya.
Naya nampak panik, Dia baru inget kalo Haruto yang buat tanda itu. Tepat ditempat Asahi buat.
"Itu.."
"Jaehyuk?!" Tanyanya terdengar marah.
"Bukan!"
"Tell me!?"
"Ha-haruto.."
Asahi melepas pelukannya,lalu bangkit dari posisinya. Asahi meminum segelas air putih yang ada di nakas lalu menatap Naya yang tengah menatapnya panik.
"I think, keputusan gue buat ngampunin bajingan itu salah." Ucap Asahi.
"Terus lo mau bunuh dia gitu aja?"
"Ngebakar tubuhnya ide yang bagus." Jawab Asahi dengan tawa kecil disana.
Naya mendengus, "lo gak takut sama Tuhan?" Ucap Naya dengan penuh penekanan.
Asahi terkekeh, "Tuhan? do you really believe in God? Ah, Kalo Dia bisa ambil dan ngasih nyawa. Gue pun bisa, jadi lo bisa panggil gue Tuhan juga mulai sekarang." Katanya dengan cengiran kecil.
"Setelah denger jawaban lo, Sekarang gue tau Tuhan udah kasih lo hukuman yang pantas." Ucap Naya, Dia gak habis pikir sama pola pikir Asahi.
PRANGGG!
"Akh!"
"Shut up your fucking mouth!" Bentak Asahi setelah membanting gelas ke tembok.
Naya gemetar, dia udah berusaha bersikap arogan dan bodo amat. Tapi tetep aja, dia selalu dihantui rasa ketakutan.
"Kayaknya lo kecapean deh, setelah seneng seneng ditaman hiburan." Lanjut Asahi lalu mengambil jaketnya dan beranjak keluar ruangan.
Tunggu, Gimana bisa Asahi tau Naya ke taman hiburan?
Mau diliat dari sisi manapun, Asahi tetep monster gila yang sama. Dia gak akan berubah dari sisi manapun.
Naya salah kalau mikir Asahi punya sisi lembut, Naya salah karna mikir Asahi bisa berubah. Dan Jaehyuk juga salah, karna usahanya bakal sia sia.
Karna Asahi bakal tetep jadi Asahi, Monster kejam yang habisin banyak nyawa.
TBC.
Lama yak? Buntu sksksksk.
Maunya double atau Triple up??
KAMU SEDANG MEMBACA
• MINE • Hamada Asahi [COMPLETED]
Rastgele"I'm Asahi, And you're mine now!" 🔞 ⚠️Kekerasan ⚠️Bahasa Non-Baku ⚠️Unsur Dewasa