MINE • Kabur

5.5K 601 11
                                    

Naya meringis saat sesuatu menyentuh paha kanannya, Pahanya masih memar karna perbuatan Asahi.

Naya membuka matanya, Setelah malam pas dirinya dengan Jaehyuk sepertinya dia bangun di tempat yang sama.

Neraka.

"Ak-kkhh.." Ringis Naya saat sebuah tangan mengelus Pahanya.

Naya menengok, dia merasakan seseorang memeluknya dari belakang.

Naya yang masih terbaring miring, langsung menjauh kaget. Namun seseorang memeluknya dengan erat, Hingga Naya gak bisa bergerak.

"Lepas." Ucap Naya.

Naya berusaha berontak namun orang itu menekan luka memar di paha Naya, membuat Naya berteriak kesakitan.

"Good morning, Naya."

Naya melotot, dia tau suara siapa ini. Demi Tuhan, rasanya Naya lebih baik tidur tanpa harus bangun lagi.

Asahi, Lelaki itu masih memeluk Naya dari belakang dengan tangan kanan yang mengusap usap Paha memar Naya.

"Lepas!!!" Teriak Naya, Teriakan yang amat sangat nyaring membuat siapapun gak kuat dengernya.

Asahi gak melepas pelukanya, ia mlah mempererat pelukan mereka dengan satu tangan yang menekan paha Naya dengan kasar.

"Akhhhhh!! Please, lepasin. Sakit!!!!" Rengek Naya, dengan mata yang mulai berkaca kaca.

Demi Tuhan Rasanya bener bener sakit.

"Lo tau kan akibatnya kalo lo ngebantah gue? Jangan ulangi, atau gue yang bakal ulangin semua yng gue lakuin ke lo." Bisik Asahi tepat di telinga Naya.

Naya merinding, Dia bisa merasakan hembusan Nafas Asahi tepat di tengkuknya. Bahkan Punggung Naya bisa merasakan dada hangat Asahi.

Menggelikan.

Naya memukul mukul tangan Asahi yang terus menekan luka memar di pahanya, Hingga akhirnya Asahi membalikkan Tubuh Naya.

Sekarang, mereka berdua berhadapan dalam satu ranjang. Asahi, lelaki itu menatap Naya dengan muka bantalnya.

Hal yang selanjutnya buat Naya kaget adalah, SEJAK KAPAN DIA MELEPAS BAJUNYA??????

Naya menjauh, bener bener menjauh, dia teduduk berniat menjauh karna sekarang dirinya hanya menggunakan Bra dan celana boxer entah milik siapa.

Naya gemetar..

Apa yang Asahi Lakukan padanya?

Apa dirinya baik baik aja semalam???

Asahi ikut duduk, memandang Naya dengan tatapan gemas. Tatapan yang amat sangat menjijikkan bagi Naya.

Naya menutupi tubuhnya dengan selimut, sedangkan Asahi memulas senyum miring disana.

"Buat apa lo tutupin? Gue udah liat semuanya Nay.." Ucapnya.

Naya terbelalak kaget, "GILA!!!! LO GILA!!! APA YANG LO LAKUIN KE GUE!!!!" teriaknya panik.

Asahi mendekat, Sedangkan Naya menjauh. Karna itu, Asahi menarik punggung Naya agar mereka berdekatan.

Asahi menatap Wajah Naya dengan tatapan datar, Tatapan yang mengerikan untuk Naya.

Sedangkan Naya, perempuan itu berusaha keras untuk gak nangis lagi.

"Mulai sekarang dan seterusnya, Jangan pernah natap gue dengan tatapan benci lagi. Gue gasuka." Ucap Asahi.

"Psikopat kayak lo emang pantes di tatap kayak gitu!"

"Nay.." Tegur Asahi, karta tatapan Naya masih tajam dan penuh kebencian. Entah mengapa tatapan itu mengingat kan pa da sesuatu.

"Pergi anji—

Chup..

Naya membulat kan matanya, baru aja Asahi mencium bibirnya tanpa izin.

Setelahnya Asahi bangkit dari tempat tidur, Mengambil handuk dan beranjak menuju kamar mandi.

Naya? Dia masih ketakutan.

Dia berusaha melawan, melakukan segala hal untuk melindungi dirinya sendiri tapi rasanya saat berhadapan dengan Asahi.. Dirinya gak punya nyali sama sekali.

Naya melirik jas hitam yang tergantung di samping kaca, Dengan hati hati Naya kesana. Dan menggunakan Jas hitam itu untuk dirinya sendiri.

Setidaknya Miliknya harus tertutup, Dia gak bisa memperlihatkan nya pada siapapun.

Setelahnya Naya memutar Pandangannya, Melihat segalanya untuk mencari kartu pintu.

Dia harus keluar dari sini apapun caranya.

Naya gak percaya kalo keluarga nya mati gitu aja.

Naya yakin mereka masih hidup.

Hingg akhirnya pandangannya teralihkan pada celana jeans milik Asahi, dengan cepat Naya mengambilnya. Merogoh setiap saku yang ada hingga akhir nya dia menemukan kartu pintu milik Asahi.

Tanpa basa basi lagi, Naya mengambil kartu itu mendekatkan nya ke pintu hingga akhirnya pintu terbuka.

Naya segera pergi, Tidak seperti sebelumnya yng lari. Kli ini Naya jalan pelan pelan. Dia gak boleh ketauan.

Walaupun jelas bakal ketauan sih, karna penampilan Naya jelas banget kalo Naya adalah target Asahi.

Rambut acak acakkan, Luka dimana mana, Jas hitam kebesaran, celana boxer warna kuning pendek tanpa alas kaki.

Gembel.

Setelahnya Naya berjalan ke arah lift, terlihat disana ada banyak sekali pria ber-jas hitam yang tampaknya adalah anak buah Asahi.

Naya ngumpet di belakang tembok hingga mereka semua lewat, Setelahnya Naya langsung masuk ke lift dan memencet tombol lantai dasar.

Hanya dia seorang diri di dalam lift, Naya memperhatikan penampilannya dari bayangan dalam lift.

Dia bener bener kacau.

Naya merapikan sedikit tatanan rambutnya, Lalu Dia sampai di lantai dasar.

Hotel ini bener bener ramai, Naya menunduk berjalan pelan pelan dan sebisa mungkin menghindari pria yang menggunakan jas karna Naya yakin mereka semua adalah anak buat Asahi.

Walaupun banyak tatapan aneh ke arah Naya, Naya gak peduli. Dia berlari ke pintu utama dan..

Yah.. Dia berhasil keluar dari hotel ini.

Naya segera berlari, mencari tempat untuk pergi. Hingga akhirnya, Naya melihat ada mobil backup yang membawa banyak kardus. Tanpa berfikir panjang Naya masuk kesana tanpa izin.

Bagi Naya, Dia harus pergi.

Tuhan, Selamatkan Naya.



TBC.

 • MINE • Hamada Asahi [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang