MINE • Not Over

3.2K 483 136
                                    

"Because of them, I understand the feeling of pity. and because of Her, for the first time in my life, I felt considered a normal human being."




Disana, Sera berkaca kaca mendengar nya, "Not again." ucapnya lalu meraih sesuatu disakunya.



DOR!!



"NAYAAA!!!!"



Satu peluru berhasil mengenai perut kiri Naya, beruntung tidak tepat di jantungnya. Detik itu juga Naya langsung mengeluarkan darah dari bibirnya dan memejamkan matanya tak sadarkan diri.

Asahi menatapnya muak, "ARRGHHHHHH!!!" Ucapnya muak,

"Don't kill her!" ucap Yunho, Saat melihat Asahi hendak menyakiti Sera.

"Kamu, cuma buat aku, baby??" tanya Sera, dengan tangisan kecil disana.

Asahi mendekat, melangkahkan kakinya seraya menatap Sera datar.

"Mau gimana pun, kita butuh garis keturunan buat gen psikopat kita bukan?" ucap Yunho.

Sera hanya bisa diam, menatap Asahi ketakutan. "Kita bakal besarin anak ini kan? Huh? Kamu gak akan pergi ke Naya lagi kan?" katanya.

Asahi mengelus Lembut kepala Sera, udah lama dia gak menyentuh Sera semenjak Naya datang.

Asahi tersenyum tipis, begitu pula Sera. Dia rindu bagaimana kasarnya Asahi membelainya.

Asahi mengelus perut buncit Sera, "this is our baby, hm?" tanyanya. Sera mengangguk semangat.

Asahi menarik kepala Sera, menarik gadis itu lalu mencium bibirnya dengan lembut, Sera jelas menerimanya dengan senang hati.

Mereka menikmati ciumannya, sesekali saling membelai lembut.

Asahi gak menunjukan sisi kasarnya.

Namun lama mereka berciuman,


SREK!





DEGH!

"I won't let a monster like me be reborn." ucapnya setelah menusuk perut Sera dengan pisau yang ada disakunya.

Sontak, Sera melotot, Sesak mulai Ia rasakan, Hingga darah segar mengalir menuju kakinya, berbarengan dengan air berlendir, Disana, Sera perlahan ambruk sebari menangis gak terima.

Sera mulai merasa perutnya tak terasa lagi, berbarengan dengan itu matanya berat, dan berakhir dengan Sera yang tak sadarkan diri di lantai.

"Are you kidding me?!" ucap Yunho, pria itu terlihat mulai serius.

"I hate joking." ucap Asahi

Asahi langsung pergi menuju Naya yang gak sadarkan diri disana, dengan panik Asahi membuka rantai yang mengikat tubuh Naya, melepas jaketnya lalu membalut Naya dengan jaket.

Asahi menepuk nepuk pipi Naya, "Bangun! Bangun! Bangun Nay!! AKHHH BANGUNNN!!!" Asahi bener bener frustasi.

"Sekarang, tinggal mereka. Kill them, and make a new produce." ucap Yunho.

Asahi menatapnya muak,

"Dia udah gak berharga, Saya udah rasain bibirnya, dia kotor, tapi darahnya manis persis ibunya. Bawa dia ke ruang mutilasi, selesain kontrak kerja kita sama keluarga Yoon, dia persis adiknya, sama sama munafik. Oh ya, Saya urus ibu Yoon." ucap Yunho.

"JANGAN SENTUH IBU SAYA!!!" Teriak Jaehyuk.

"WHAT? You feel my girl's lips?" tanya Asahi, sebari bangkit dan berjalan mendekat

 • MINE • Hamada Asahi [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang