Brak!
Seorang gadis menggebrak meja kantin dengan kuat. Menarik beberapa pasang mata menatap kearahnya.
"Gue harus gimana lagi?!" teriaknya histeris. "Gue udah lakuin segala hal, tapi Saguna tetap nggak jatuh cinta juga sama gue!" kata Freya menumpukan kepalanya seraya menunduk dengan alas tangan yang ia lipat di atas meja kantin.
"Sabar, Frey. Naila yakin kok, hati Saguna pasti bakal luluh." kata Naila. Gadis lugu dan lucu yang suaranya lembut bak kain sutra.
"Benar! Aku juga yakin, kalau udah saatnya Saguna jatuh cinta, pasti terjadi. Yakan, Nai?" ujar Meisya. Setelah dari ruang guru, gadis itu pergi menemui kedua sahabatnya di kantin sekolah.
Naila mengangguk sebagai jawaban. Tangannya masih mengelus elus pundak Freya pelan.
Satu-satunya gadis yang masih tetap berusaha mencairkan kerasnya hati Saguna.
"Tapi gue harus gimana, apa yang harus gue lakukan lagi?" tanya Freya dan itu membuat Naila juga Meisya kebingungan.
Sial. Semua cara sudah Freya lakukan. Keduanya mengaduk-aduk makanan seperti mencari jawaban di tumpukan somai dengan saus kacang.
"Tuh kan! Lo berdua nggak tau, karena memang jalan gue udah buntu."
"I-iya. Tapi..."
"Gue kalau lagi galau, jadi laper! Tolong pesan batagor campur somai. Mie ayam. Baso. Sama minuman dingin!" potong Freya diselingi nada kepasrahan.
"Si-siap!" jawab Meisya dan Naila kelabakan. Keduanya pergi dari meja kantin dalam sekejap mata.
Tak lama gerumbulan siswa masuk dari pintu utama. Dengan Saguna dan Aksa diurutan paling depan, langsung menjadi pusat perhatian seluruh isi kantin. Liberios, tengah berjalan memasuki kantin sekolah mereka adalah momen yang ditunggu seluruh kaum hawa.
"Frey! ada Saguna nih. Katanya kangen sama lo." ujar Kenzo niat menggoda Freya.
"Dari tadi nanya dan cari lo terus. samper sana!" kata Farzan menuju meja Freya yang duduk sendirian bersama Kenzo di sampingnya.
Freya mencari keberadaan Saguna. Cowok itu duduk santai di meja pojok kantin tanpa melirik ke arahnya sedikit pun, menandakan bahwa dia TIDAK PEDULI. Freya tersenyum getir. Freya tau Kenzo dan Farzan hanya main main.
"Perjuangan gue masih belum maksimal, Kenzo. Farzan!" jawab Freya kepada keduanya. Namun bisa dipastikan, Saguna dapat mendengar ucapannya tadi.
Bukan hal yang baru. Atau berita yang menghebohkan lagi. Kalau Freya Jovanka, gadis cantik dengan lekuk tubuhnya yang begitu sempurna. Mengejar cinta seorang Saguna. Sudah sejak lama.
Hingga muncul pernyataan, jikalau ada siswa atau siswi yang tidak mengetahui kisah Saguna dan Freya, jangan mengaku sebagai bagian dari SMA Taruna Bangsa.
Kenzo dan Farzan saling bertatapan. Kenapa menjadi kasihan begini? Biasanya Freya akan marah marah kepada mereka berdua. Itulah alasan mereka menjahili Freya.
"Lo lagi demam?"
"Lo sakit? Gak enak badan?!" tambah Farzan.
"Gue lagi capek. Nanti kalau udah semangat lagi, nggak akan bisa dia jauh dari gue walau cuma 1cm." jawab Freya tersenyum. Entah menahan sedih atau menahan lelah. Atau keduanya?
Mengejar Saguna. Melelahkan pikiran. Hati. Dan tubuh, bagi dirinya.
"Jadi kasihan gue mau ngeledeknya!" kata Kenzo berjalan menuju meja anggota Liberios duduk. Di pojok kantin, dan memilih menjauh dari Freya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saguna
Ficção Adolescente[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Spin off cerita "Aksara" dapat dibaca terpisah <3 "Bisa diam gak?" "Jangan ganggu gue!" "Gue bukan pacar lo, Frey." Saguna Zayyan, cowok super dingin mengalahkan tumpukan salju di Kutub Utara. Setiap hari selalu dius...