Akhir-akhir ini Saguna menjadi langganan terkena hukuman dari beberapa guru sekolah. Entah ada apa, Saguna menjadi lebih sedikit tak terkendali dari biasanya.
Freya yang melihat kalau Saguna kembali dihukum di tengah lapangan. Mencari empat cowok rusuh lainnya yaitu, Aksa, Samuel, Farzan dan juga Kenzo untuk diintrogasi. Dengan beberapa pertanyaan dikepalanya yang saat ini sudah menumpuk.
Dan Freya berhasil menemukan mereka semua di ujung koridor lumayan jauh dari lapangan.
Cepat-cepat Freya menghampiri keempatnya.
"Aksa! Kok Saguna dijemur sendirian?!" tanya Freya tak santai.
"Dia dihukum." jawab Aksa singkat sambil menyenderkan tubuhnya di tembok.
"Gue nggak bego, gue tau dia dihukum. Tapi kenapa?!"
"Karena ketauan ngempesin ban mobil kepala sekolah." ujar Samuel yang menjelaskan.
"Hah?! Kok bisa?" beo Freya.
"Bisalah. Gampang kalau mau ngempesin ban mobil doang. Caranya-"
"Maksud gue kenapa bisa Saguna lakuin itu? Apa alasannya?!" ralat Freya. Sungguh Kenzo terlalu bodoh untuk diajak serius.
"Gue juga nggak tau kenapa. Tanya sama nih anak!" tunjuk Farzan kepada Kenzo.
"Gue punya nama ya, Zan. Panggil nama gue." ujar Kenzo kesal.
"Biar Tuhan yang panggil."
Kenzo menendang kaki Farzan keras. Membuat Farzan berteriak kesakitan.
"Kenzo! Jawab apa alasannya?!" tanya Freya menatap Kenzo sinis.
Jika jawaban asal keluar dari mulut Kenzo. Bisa dipastikan nyawa Kenzo dalam bahaya.
"Gue juga nggak tau, Freya. Saguna ngajak gue buat ngempesin ban mobil kepala sekolah. Sebagai sahabat yang baik, gue ikuti aja perintahnya."
"Baik apa bego?"
Lagi dan lagi Kenzo menendang kaki Farzan.
"Terus? Kok lo gak ikut dihukum?" tanya Freya lagi.
"Nih!" Kenzo menunjuk sudut bibirnya yang sedikit berdarah. "Gue dihajar sama Saguna. Cuma karena gue mau mengaku, kalau gue ikut bantuin dia ngempesin ban mobil!" lanjut Kenzo sambil menahan perih.
Kenzo mulai bercerita kepada Freya dan gadis itu hanya diam mendengarkan.
Tidak bohong. Kenzo dan yang lain juga bingung. Saguna tidak bercerita tentang apa pun. Bahkan Aksa saja tak tau.
Kemudian keduanya terekam kamera cctv, di dalam video terdapat dua orang tengah melakukan aksinya.
Saguna juga Kenzo. Namun saat itu Kenzo memakai hoodie lengkap dengan kupluk di kepalanya, membuat kepala sekolah dan para guru sulit melihat wajahnya.Saguna tak mengizinkan Kenzo untuk mengakui semuanya.
Dahi Freya mengerut setelah mendengar cerita dari Kenzo. Aneh.
"Wajah tampan gue, jadi berkurang aura yang gue pancarkan ke cewek-cewek!" gerutu Kenzo namun tak ada yang peduli.
"Gue duluan." pamit Freya berbalik arah. Meninggalkan yang lainnya.
"Minimal bilang terima kasih, gitu." gumam Kenzo.
Ternyata Freya jalan cepat menuju ke tengah lapangan. Ya, menuju Saguna yang kini berdiri di sana sendirian.
Tanpa dosa. Tanpa ragu. Bahkan tanpa malu karena ditatap beberapa murid, Freya berdiri di samping Saguna. Cowok berpostur tinggi yang kala itu memfokuskan pandangannya ke depan, menoleh. Terkejut mendapati gadis disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saguna
Novela Juvenil[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Spin off cerita "Aksara" dapat dibaca terpisah <3 "Bisa diam gak?" "Jangan ganggu gue!" "Gue bukan pacar lo, Frey." Saguna Zayyan, cowok super dingin mengalahkan tumpukan salju di Kutub Utara. Setiap hari selalu dius...