#11 dia kembali

388 30 3
                                    

heyyyyy, maap ya baru up....
Sibuk nugas eyyy
Jangan lupa vomment<3

***

"WOI!" teriak seseorang menggelegar di setiap sudut ruangan. "Gila, gila! Gue masih nggak percaya, ini serius? Gue gak lagi mimpi?" Kenzo terus berteriak seraya mengangkat ponsel yang menyala setinggi mungkin. Mau pamer.

"Kalau ngomong gak usah setengah-setengah? Kenapa?!" tanya Farzan sebab Kenzo tidak memberitahu mereka apa yang sebenarnya terjadi.

"Tunggu, gue masih gak percaya, Zan." ujar Kenzo memasang wajah tak percayanya.

"Pasti hal yang gak berguna." ujar Saguna tetap duduk diam di sofa yang empuk seraya menatap ponselnya.

"Lo kenapa? Chatan lo dibales sama janda sebelah?" tanya Samuel kepada Kenzo.

"Bukan! Gue baru aja menang give away!" girang Kenzo sampai melompat lompat tak jelas. "Gue kira selama ini give away itu fake. Habisnya gue sering ikutan tapi nggak pernah menang. Sekarang gue percaya!" lanjutnya mendapat hantaman kuat dari Farzan.

"Bocah bangke! Gue kira kenapa."

"Memang lo mikirnya apaan?"

"Ya—misalnya nyokap sama bokap lo udah nggak kuat ngurus lo lagi? Akhirnya mereka memutuskan untuk kirim lo ke alam lain." celetuk Farzan seraya menggidikkan bahunya, merasa perkataannya itu adalah hal yang wajar.

"Nggak usah terlalu jauh. Ke panti asuhan aja." tambah Aksa yang mendukung perkataan Farzan.

"Parah lo, Zo. Anak gue sampai kebangun." tambah Samuel ikut kesal. Teriakan Kenzo membuat kucingnya terbangun.

Memutuskan untuk membawa peliharaannya ke markas. Samuel mengelus-elus bulu kucing yang ada di pangkuannya.

"Ya ampun, anak Daddy kaget, ya? Cup, cup. Memang kadang om Kenzo suka mendadak kumat." lanjut Samuel menggendong anak angkatnya tersebut.

"Om? Sejak kapan gue nikah sama sodaranya kucing lo?!" bantah Kenzo tak terima.

"Terus lo mau dipanggil apa? Alm?" kata Farzan bangkit lalu mengambil gelas di atas nakas. Tenggorokannya selalu terasa kering sehabis mencaci Kenzo.

"Amit-amit!"

"Memang lo ikut give away apaan?" tanya Samuel.

"Sendal." jawab Kenzo dengan wajah polosnya.

Kini Kenzo langsung mendapat sambitan dari Saguna. Cowok itu melempar sepasang sendal yang jangan ditanya, nama brand terkenal tercetak jelas di sana. Hingga mengenai belakang pundak lebar Kenzo lumayan keras.

"Na, gue tau lo jago berantem. Tapi jangan ngajak gelud terus dong!" emosi Kenzo meminta tolong Farzan untuk mengusap punggungnya yang panas.

Farzan hanya menurut saja seraya melakukan perintah Kenzo.

"Sendal buat lo. Ngapain ikut give away cuma buat dapat sendal?" balas Saguna.

"Bangke! Gue cuma butuh pembuktian! Lagian ikutan give away tuh seru!" kata Kenzo marah.

"Seru kalau pakai akun lo sendiri. Kadang Kenzo ikutan komen pakai akun instagram Liberios. Apa harga diri kita gak turun?" timpal Farzan.

"Lebih banyak akun. Lebih besar peluang!"

"Gak usah ikutan give away lagi. Barang apa yang lo mau?" ucap Saguna mengundang ricuh markas.

Mereka mulai menyebutkan nama barang yang super mahal.

"Biar gue doakan semoga cepat kebeli." sambung Saguna sebelum cacian terdengar dari segala arah.

"Gue kira mau dibeliin." keluh Kenzo.

Saguna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang