"Kakak ngga mau nerima aku?! Awas aja!! Aku sumpahin Kak Faro kena sial!!!" Usai teriakan cewek tengil itu, langit di atas mereka mendadak mendung.
Faro yang sedang mengenakan kaos hitam polos itu melepas kacamata hitamnya lantas menyugar rambutnya yang sudah panjang, menatap langit dengan kening berkerut.
DUARRR!!!
Petir tiba-tiba menggelegar, diiringi hembusan hawa dingin yang membuat Faro merinding.
Ini kelewat dingin, padahal tadi masih terik, batin Faro.
Cowok itu kemudian menghela napas pendek, berujar pada cewek yang ia punggungi, "Ra, mending lo pulang sekarang," ujarnya.
Tidak ada sahutan.
Ketika Faro berbalik, cewek tengil itu sudah tidak ada disana. Entah kapan Lyra melangkah pergi.
Ngga abang ngga adeknya sama aja suka absurd, batin Faro lagi.
Belum juga Faro melangkah ke Jeep putihnya, ponsel di saku cowok itu berdering.
Telepon dari Daniel Malik.
"Kenapa?"
"Udah lo ngga usah nyari adek gue. Ini bocahnya udah ketemu."
Faro mengernyit heran. "Dimana? Lagi ngapain?"
"Di kamarnya, lagi Netflix sambil ngemilin kecoa laut."
"Jangan bercanda lo."
"Dih, ngapain gue bercanda? Unfaedah banget. Dah ya, gue mau renang."
Sekarang, Faro benar-benar merinding menyadari bahwa cewek tengil yang tadi berbicara padanya sebenarnya ada di rumah.
Lalu siapa yang menyumpahinya barusan?
Lapangan Fakultas MIPA tempatnya menuntut ilmu itu sedang sepi. Tidak ada yang masih di kampus sore-sore begini.
💤💤💤
[]
Tadinya dari thread Twitter, tapi nulis di thread for me tuh kayak nulis garis besarnya aja, ngga bisa detail wkwk
Jadi yaudin Anak Mapala aku angkut ke Wattpad
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Mapala - 🌐SH
FanfictionKeanehan yang terjadi sejak Faro menolak Lyra di lapangan Fakultas Geografi.