36 - Gelap Gulita

695 176 34
                                    

Belum satu hari ditinggal Faro dan Daniel KKN, Lyra sudah lupa dengan kesedihan berpisah dengan mereka saking asyiknya menghabiskan waktu bersama Aulia.

Sosok Aulia itu tipikal sosok yang diimpikan Lyra. Pembawaan Aulia yang dewasa dan kalem mengingatkan Lyra pada sosok Mama. Apalagi keduanya sama-sama tipikal perempuan mandiri.

Pantes aja abang kesengsem! Aku juga mau punya kakak ipar kayak Mbak Aulia. Masaknya jago pula!

"Mau makan apa nih, Ra, buat nanti malem?"

Lyra mengerjap di depan deretan sayur dan buah di Hypermart, blank melihat hijau-hijau itu. "Terserah Mbak Au aja deh."

"Beef tumis paprika mau? Kata Daniel kamu suka banget makan daging."

Lyra cengengesan, mengangguk sambil masih setia mendorong troli. "Tau ngga sih, mbak. Aku pikir selama ini Bang Niel bisa masak tau. Soalnya kalo Mama tanya udah makan belum? Makan pake apa? Bang Niel suka motret makanan sambil bilang siapa dulu yang masak. Ih ngga taunya Mbak Au yang masak. Pelanggaran hak cipta banget ngga tuh?"

Aulia tertawa, kemudian mengangguk saja, mengambil sayur dan daging buat Lyra.

"Ngga usah beli seafood, mbak. Soalnya sering ada kiriman dari Papa lewat orang gudang."

"Oh, oke."

Mereka kembali berkeliling. Aulia mengambil susu dan yoghurt, juga buah untuk Lyra. Ketika di kasir, Aulia menolak saat Lyra hendak membayar dan bersikeras membayar dengan uangnya sendiri padahal jelas-jelas ini belanjaan untuk di rumah Lyra.

Yang membuat Lyra terperangah hari itu adalah ketika abangnya yang pelit dan kikir malah menyerahkan credit card-nya yang berwarna hitam untuk Aulia dan bersikeras agar cewek itu memakainya untuk belanja semua keperluan di rumah.

Sungguh mencengangkan.

Tapi tentu saja Aulia menolak dan ketika Lyra dengan senang hati siap menggunakan credit card warna hitam milik abangnya, Daniel langsung kembali jadi sosok abang yang pelit dan kikir. Benda sakti gue ini ngga boleh jatuh ke tangan orang yang salah! sengitnya tadi pagi.

Jadi Lyra harus puas dengan 2 kartu ATM dan isi mbanking-nya hasil sumbangan transferan dari Papa sama Mama.

Selesai belanja, Aulia mengemudikan HRV milik Daniel menuju salah satu butik di kawasan Thamrin.

Lyra pikir ia akan menemani Aulia belanja pakaian di butik. Tapi saat ia melihat papan putih dari marmer bertuliskan The Haul's dalam warna emas, juga saat ia melihat Aulia melenggang santai di dalam butik menuju ruangan berdinding kaca dan menerima sebuah berkas dari pegawai butik, Lyra baru sadar kalau tempat itu milik Aulia.

Terutama karena dalam ruangan berdinding kaca yang terlihat seperti ruang rapat itu memiliki satu sisi dinding dimana foto Aulia dalam bingkai emas terpajang disana.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anak Mapala - 🌐SHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang