Encounter

232 52 10
                                    

Satu bulan kemudian

"Dimana dia berada?" desis Junho.

Pria itu menatap tajam pada anak buah yang menolak kontak mata denganya karena wajah bos mereka nampak menakutkan.

"Sudah satu bulan dan kalian tak bisa menemukannya. Apa kalian sudah berusaha keras?" tanya Junho dengan suara yang mengintimidasi.

Yubi menggeleng kepalanya, suaranya sedikit bergetar. Pasalnya semakin hari bos mereka semakin cepat marah.

"Ka-kami akhirnya tahu di—dimana ia berada"

Bos The Shadow itu menatap tajam.

"Oh benarkah?" respon Junho.

Suara berat Junho sangat kental dengan kemarahan. Membuat suasana di main office semakin tak mengenakan.

"Lain kali ketika kekasihmu itu masuk kemari, dia harus membawa wanita itu bersamanya jika ia tak mau menerima hukuman dariku"

Seketika Yubi menoleh pada Taecyeon yang wajahnya memerah.

'Kekasih? Ya ampun kami tidak berpacaran! Dasar pria yang kejam!' rutuk Yubi pada Junho dalam hatinya.

"Y-Yes. Sir" respon Yubi.

Perlahan, Yubi pun berjalan ke arah meja Junho dengan sebuah gulungan kertas. Chansung, Minjun, dan Taecyeon pun mengikutinya dari belakang.

Ada bagian dari Yubi yang tak ingin menunjukkan apa yang di tangannya pada pria di depannya yang masih nampak marah dan menakutkan itu.

'Bagaimana jika bos membunuh Soeun? Pria ini sangat marah karena Soeun pergi. Akankah ia membunuh Soeun jika ia menemukan Soeun?' pikir Yubi.

Pikiran yang berkecamuk dalam benaknya membuat Yubi merasa takut. Tapi ia tak bisa melakukan apapun.

"Di sini" ucap Yubi pelan.

Yubi lalu menunjuk sebuah tempat yang ada di gulungan kertas yang memuat map sebuah area.

"Semua orang telah menyelidiki area ini dan kami sudah memantau area ini selama satu bulanan ini untuk mengkonfirmasi keberadaannya di sini"

Junho menatap map yang terpampang di depannya. Ada emosi yang membuncah dalam dirinya saat ia membayangkan Soeun berjalan masuk ke main office.

"Kalian harus menemukannya kali ini"

Sorot mata Junho sangat serius dan seolah tak terima kata gagal. Suaranya masih berat karena amarah yang masih menyala di dadanya.

"Kalian paham?"

Semua orang pun menelan ludah lalu menganggukkan kepala. Chansung lalu mengambil map yang terpampang di meja kemudian memasukkan ke dalam saku mantelnya.

"Siapa yang menyangka akan sesulit ini menemukannya" komentar Chansung.

Chansung dan yang lainnya pun segera berjalan menuju pintu main office. Tiba-tiba tangan Boah menahan lengan Chansung.

Tatapan Boah berkaca-kaca.

"Please, temukan dia" ucap Boah dengan suara yang sedikit bergetar karena emosi.

Chansung pun menatap pada wanita yang menjadi orang special dalam hidupnya. Ada keterkejutan dalam diri Chansung ketika akhirnya Boah kembali mengajaknya berbicara setelah beberapa minggu belakangan tak mengatakan apapun padanya. Chansung tersenyum lembut lalu mengusap pucuk kepala Boah.

"Aku akan membawanya pulang" ucap Chansung dengan lembut namun penuh tekad.

Kemudian Chansung dan yang lainnya menghilang dari main office.

Dark LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang