Crying in silence

377 68 30
                                    

Meskipun rumah Junho sangat bagus, namun Soeun sangat enggan untuk kembali ke tempat itu. Akan tetapi, meskipun ia tak menginginkannya, Soeun tak punya pilihan.

Terutama saat mobil yang membawa dirinya dan Junho memasuki gerbang yang menjulang tinggi lengkap dengan beberapa anak buah Junho yang berjaga di sebuah pos tak jauh dari pintu gerbang.

Soeun menggigit bibirnya lalu menatap tangannya. Ingatan mengenai apa yang telah terjadi berusaha memenuhi benaknya.

Soeun menarik nafas dalam, berusaha menenangkan diri. Tak lama senyum tipis menghiasi wajahnya.

'The Devil kembali membawaku ke rumahnya, padahal Chansung atau Nichkhun saja sangat sulit untuk masuk ke sana kecuali ada kondisi darurat' pikir Soeun.

Ketika Junho keluar dari mobil, salah satu anak buahnya pun membuka kan pintu mobil untuk Soeun.

Soeun mengernyit ketika ia menyadari dirinya butuh ekstra hati-hati saat keluar dari mobil. Mendadak Soeun merasa dirinya sangat menyedihkan. Kekesalan mulai menyelimutinya, ketika peluh kesakitan terlontar dari bibirnya. Meski pelan.

Mendengar erangan pelan dari Soeun, Junho pun menatap Soeun. Tak lama kemudian, bos mafia itu menghampiri Soeun lalu berjongkok di depannya.

Soeun menaikkan alisnya mendapati bosnya itu berjongkok di depannya dengan kedua tangan mengarah ke belakang dengan punggung yang lebar seakan menanti Soeun.

"Naik lah"

"B-bos...." Ucap Soeun terbata-bata karena kaget.

Ia tak menyangka bosnya menawarinya untuk menggendong ala piggy-back.

"A..aku baik-baik saja. Aku masih bisa berjalan"

Junho lalu berdiri dan terkekeh, dengan paksa Junho pun lalu menarik tubuh Soeun ke dalam pelukannya.

"Aku lupa. Kau lebih suka paksaan" ucap Junho.

Dengan cekatan, Junho pun meletakkan tangannya di bahu dan di kaki belakang Soeun. Membuat Soeun memekik pelan ketika tiba-tiba tubuhnya terangkat dari tanah dan berada dalam gendongan Junho.

Soeun menggigit bibirnya. Ia menyadari betul jantungnya yang mulai berpacu cepat dan tiba-tiba ia merasa suasana menjadi panas. Tak ingin Junho tahu bahwa wajahnya memerah, Soeun pun menyembunyikan wajahnya di bahu Junho.

Sementara Junho hanya diam, tak mengomentari reaksi Soeun yang tidak seperti biasanya. Ia pun berjalan masuk ke rumah pribadinya dengan Soeun dalam gendongannya.

'Tunggu.... Mengapa ia membawaku ke sini?' tanya Soeun dalam hati.

Pupil mata Soeun melebar mendapati Junho membawanya menuju lantai dua. Nafasnya tercekat ketika mendapati pintu familiar mulai berada dalam area pandangnya.

Pintu kamar pribadi Junho.

His forbidden bedroom.

Terdengar helaan nafas dari Junho sebelum ia membuka pintu kamarnya.

Dengan perlahan, Boss mafia The Shadow itu mendudukkan Soeun di ranjangnya. Kemudian ia pun keluar dari kamar tanpa mengatakan apapun pada Soeun.

Saat mata Soeun tak lagi menangkap sosok Junho, ia akhirnya tersadar.

'Ada apa dengan ku? Tak biasanya aku bersikap patuh dan tidak membantah apapun yang ia lakukan padaku?' tanya Soeun pada dirinya sendiri.

'.... Ah, ini mungkin karena aku masih belum pulih dari apa yang aku alami beberapa jam yang lalu... ya... pasti karena itu, aku merasa bukan diriku yang biasanya...' ucap Soeun dalam hati.

Dark LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang