Go Round and Round

473 69 9
                                    

Nichkhun masih belum kembali jua.

Hari ini adalah hari keempat, orang kepercayaan Junho itu menjalankan misinya tanpa memberikan kabar sedikitpun, tanpa panggilan telepon ataupun pesan teks yang mengabarkan ia baik-baik saja. Semua orang dalam kelompok mafia menjadi resah. Dan hari ini suasana semakin menegangkan. Terutama dalam main office.

"Seharusnya kita pergi dan mencarinya" ujar Chansung dengan tiba-tiba sembari menggebrak meja yang tertata di tengah ruangan main office.

Gebrakan yang cukup keras sehingga membuat beberapa orang terlonjak kaget.

Junho menatap balik Chansung yang tengah menatapnya dengan tatapan khasnya.

Cold eyes.

"Jangan bertindak bodoh" cela Junho.

Junho menghela nafas sebelum kemudian kembali fokus pada tumpukan kertas yang ada di tangannya.

"Sampai kita mendapat info mengenai keberadaannya, kalian semua tidak akan melakukan apapun yang hanya akan memperburuk situasi" lanjut Junho dengan nada datar.

Chansung menggerutukkan gerahamnya, kejengkelan dan ketidaksabaran terlihat jelas di mata pria itu. Jelaslah jawaban Junho tidak memuaskan Chansung, alih-alih malah membuat pria itu semakin jengkel. Hal itu sangat jelas dari bahasa tubuh Chansung, yang juga disadari oleh rekannya yang ada dalam main office, namun justru diabaikan oleh si boss.

'Ah, situasi ini sungguh sangat sayang dilewatkan. Sangat jarang melihat Chansung siap mengamuk di depan The Devil karena frustasi akan sikap diam dan santai dari The Devil' pikir Soeun yang sedari tadi menyaksikan apa yang terjadi di main office sembari mengelap kaca lemari yang ada dalam ruangan tersebut.

"Apa yang sedang kau lakukan, Bos?! Hanya duduk di sana dan tak melakukan apapun? Apa mungkin kau menjadi seorang penakut, huh?!" geram Chansung sedikit meninggikan suaranya berharap bosnya itu bisa menanggapi perkataannya dengan serius.

Ruangan main office mendadak menjadi hening dan tiba-tiba saja atmosfer ruangan menjadi tak nyaman. Ketegangan semakin mencekik. Soeun yang sedari tadi nampak menikmati apa yang terjadi, mendadak menjadi gugup, meski ia yakin apa yang tengah terjadi tak ada hubungan dengannya.

Namun, Junho masih tak mengatakan apapun untuk meredam rasa frustasi dalam diri Chansung. Pria itu masih fokus menulis sesuatu pada kertas yang ada di mejanya. Hal itu memaksa Chansung melakukan sesuatu yang mulai melewati batas dan mungkin akan disesalinya nanti.

"Bagaimana jika ia terbunuh? What!? Apa kau tak peduli sedikitpun padanya? Dia orang terdekatmu, you heartless scared bastard!!!" teriak Chansung tak lagi mengontrol kata-kata yang keluar dari mulutnya.

Semua orang menelan ludah ketika mendapati jemari Junho melepas bolpoin yang dia pegang. Mendadak kegugupan melingkupi mereka yang hadir di main office tak terkecuali Soeun.

'O...oo.... The Devil nampak akan mengamuk. He will explode for real' komentar Soeun dalam hati.

Apa yang ada di pikiran Soeun nampak terlintas jua di benak mereka yang ada di main office. Dengan gugup mereka bisa merasakan suasana ruangan mendadak menjadi lebih dingin dari biasanya seakan seseorang baru saja menurunkan suhu pendingin ruangan.

Sementara Chansung pun mulai mengigit bibirnya ketika ia menyadari apa yang telah ia lakukan.

'Damn my mouth!!! Sepertinya aku mengatakan sesuatu di luar batas toleransinya' pikir Chansung.

Apa yang ada di pikiran Chansung semakin terlihat jelas kebenarannya ketika Junho yang sedari tadi menatap dokumen yang ada di meja mulai mengalihkan tatapannya.

Dark LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang