You aren't just His Slave

547 73 15
                                    

Tiga hari.

Tidak satupun panggilan masuk, ancaman, ataupun kabar dari Jaerim dan anak buahnya. Meskipun faktanya Soeun ingin menjauh dari masa lalunya, menjauh dari para mafia yang ingin menghabisi nyawanya, Soeun merasa tak tenang.

Dan ia yakin, dirinya tidak akan pernah tenang sebelum mencabut nyawa pria yang membunuh ayahnya itu.

So, Soeun was growing impatient. So was the rest of Junho's mafia group.

Sudah hampir dua minggu sejak data milik kelompok mafia Junho dicuri oleh The Sabercrime melalui tangan anak buah Junho yang berkhianat, Choi Taewan. Dan sepertinya kondisi semakin serius dan menegangkan. Nichkhun tak nampak di base sejak dua hari, pria itu mendapat misi dari Junho untuk menyelinap dan mencari informasi ke dalam markas The Sabercrime karena Junho tak bisa mendapatkan informasi mendetail dari Choi Taewan yang sekarang hanya nama yang terpatri dalam benak tiap anak buah Junho sebagai pengkhianat.

Ketegangan itupun membuat Soeun menjadi gugup. Stress dan frustasi yang ada di tiap wajah  dalam kelompok mafia Junho sangat jelas. Kelelahan dan kurangnya tidur menjadi penghias wajah siapapun yang Soeun temui di base.

Khususnya si boss mafia The Shadow, Lee Junho.

'Ini benar-benar aneh. Kelompok mafia ini dan aku mencari orang yang sama. Namun, kami tidak berada dalam tim yang sama...' pikir Soeun.

Soeun pun menghentikan gerakan tangannya membersihkan jendela kaca yang ada di depan pintu main office.

'... mungkin saja karena Junho dan anak buahnya menargetkan seluruh orang dalam kelompok mafia The Sabercrime, sementara aku hanya mengincar Jaerim dan anak buahnya..'

Soeun lalu memelototi kaca di hadapannya. Menatap keras pada benda mati itu, seakan-akan yang ia tatap adalah The Devil yang seringkali membuatnya kesulitan selama ini.

'... oh, tentu saja, aku menyadari meskipunJunho menemukan lokasi markas utama The Sabercrime, sangat-sangat mustahil The Devil itu akan memberitahu informasi tersebut padaku. No fucking way in the hell. Pria itu berulang kali mengatakan padaku bahwa dia tidak akan membantuku sedikit pun. That annoying bastard!!!!' gerutu Soeun dalam hati.

Soeun menutup matanya dan berusaha mengontrol emosinya. Ia tak ingin dilabeli crazy woman karena memelototi kaca di depannya tanpa sebab apapun.

Lima detik berlalu, Soeun pun kembali tenang. Ia kembali membuka matanya.

'... kepalaku sangat sakit memikirkan semua ini. Damn.... Dan mengapa pekerjaan ku banyak sekali? Aku yakin Junho memang sengaja membuatku bekerja lebih keras dibandingkan sebelumnya' gerutu Soeun ketika ia mengingat bagaimana Junho terus memerintahnya untuk membersihkan tiap sudut base tanpa sedikitpun rasa prihatin. Yeah. Sejak malam pertemuan Jaerim di mafia base nya yang lama, nampaknya Junho menghukum Soeun dengan memberinya tugas membersihkan base tanpa ampun.

Soeun menggeleng kepalanya. Lalu kembali membersihkan jendela kaca yang sangat besar itu.  Soeun kesulitan menjangkau bagian atas kaca itu karena tinggi tubuhnya dan berusaha menyampaikan hal tersebut pada bosnya. Namun, Junho tak menerima alasan itu. Pria itu hanya ingin semua kaca di main office bersih mengkilap tak peduli dengan apa yang  harus Soeun lakukan demi terlaksana perintanya itu. Meski itu berarti Soeun harus bekerja tanpa henti.

5 menit berlalu, pekerjaan Soeun membersihkan kaca pun hampir usai. Namun, tiba-tiba sesuatu melintas dalam benaknya.

'... entah mengapa, aku punya firasat bahwa ada sesuatu yang besar dibalik pencurian data milik kelompok mafia Junho. There is really big game beyond this. Dan entah mengapa aku merasa apapun itu, ada kaitannya denganku....hmm... ada sesuatu yang besar yang akan terjadi, firasatku tak pernah meleset...'

Dark LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang