12

405 55 12
                                    

Setelah latihan PBB selesai, saatnya istirahat dan makan siang. Beberapa kakak pembimbing atau yang bisa disingkat kambing datang ke masing-masing kelompok yang mereka bimbing. Sua mengajak Karina sebagai ketua kelompok pergi ke tenda guru untuk mengambil makan siang.

Letak tenda guru sendiri tidak jauh dari tenda siswa, hanya berjarak lima belas meter saja dari tenda mereka. Karina mengambil enam buah nasi kotak yang disusun dan ditali dengan rafia, sedangkan Sua mengambil enam buah air mineral gelas yang dimasukkan ke dalam plastik.

Setelah sampai di tenda, Karina dan Sua membagikan makanan dan minuman ke anggota kelompok yang sudah duduk rapi di dalam tenda. Sua pamit pergi untuk menghadiri arahan dari para guru di tenda guru.

"Ada yang mau acar gak? Gue gak suka acar soalnya," ujar Tzuyu.

"Sini biar gue makan." Gahyeon menyodorkan kotaknya. Tzuyu memindahkan acar dari kotaknya ke kotak Gahyeon.

Gahyeon bisa dibilang anak yang suka makan, ia suka dengan semua jenis makanan mulai dari daging, sayur, buah, kacang-kacangan, dan masih banyak lagi jenis makanan yang disukainya. Walaupun ia gemar sekali makan, namun badannya bisa dibilang ideal, entah apa yang dilakukannya untuk menjaga badannya tetap ideal.

"Habis ini kegiatannya ngapain?" tanya Winter.

Karina melihat jadwal kegiatan yang sudah dibagikan ke seluruh ketua kelompok. "Habis ini ada games."

"Kira-kira gamesnya apa ya?" Umji penasaran.

"Paling tarik tambang, adu yel-yel, outbond, gitu-gitu lah," jelas Karina.

"Gak seru ih," tukas Tzuyu.

"Outbond seru tahu," timpal Gahyeon.

Karina menepuk pundak Shuhua yang berada di sebelahnya. "Dari tadi diem-diem bae lo. Ikutan nimbrung gitu."

"Gue nyimak aja," jawab Shuhua dengan mulut penuh dengan makanan.

Pintu tenda terbuka menampakkan Sua yang baru saja datang. "Habis ini kalian ganti baju olahraga ya. Setengah jam lagi kumpul di lapangan buat games."

"Siap, Kak," jawab Karina.

Setelah itu Sua pergi lagi entah ke mana. Sepertinya para kambing sangat sibuk. Datang tak dijemput pulang tak diantar, sudah seperti jalangkung saja.

Berbeda dengan kakak pembimbing kelompok Jaemin, Hendery selalu mengobrol dengan anak-anak bimbingannya. Ia mengaku lelah kalau harus mondar-mandir, jadi ia memutuskan untuk makan siang bersama di tenda sekalian mengobrol.

"Habis ini ada games, kalian ga ganti?" tanya Hendery.

"Masih setengah jam, kan? Santai, Bro," respon Jaemin.

"Lo gak ganti juga, Bang?" tanya Jeno.

"Ngapain ganti, orang gue gak ikut main."

"Terus tugas lo sebagai kambing apaan?" Winwin bertanya.

"Makan rumput," jawab Hendery datar sambil menikmati makanannya yang belum habis.

Semua anggota kelompok tertawa mendengar jawaban singkat Hendery. Ia memang dikenal suka bercanda. Ia juga sering sekali melawak di kelas. Ia memang tipe orang yang humoris dan mudah dekat dengan adik kelas.

....

Semua siswa berkumpul di lapangan dengan berbaris rapi sesuai kelompok masing-masing. Para kakak pembimbing dan guru juga berkumpul di lapangan. Salah satu kambing berdiri di depan sambil memegang microphone.

"Selamat siang!" sapa Taeyeong, kambing yang bertugas memandu jalannya acara.

"Siang! Siang! Siang!" jawab semua siswa kompak.

LUCID DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang