Setelah makan malam, saatnya api unggun. Acara yang selalu menjadi puncak dari rangkaian acara kemah. Acara yang paling ditunggu peserta kemah. Biasanya diisi dengan duduk santai dan bernyanyi, menunjukkan keahlian masing-masing.
Semua siswa duduk melingkari api unggun yang besar. Setiap kelompok sudah mempersiapkan apa yang akan ditampilkan malam ini. Doyoung yang menjadi MC untuk acara api unggun.
"Selamat malam semuanya. Pada malam hari yang cerah ini, kita semua akan menyaksikan penampilan teman-teman kalian."
Setelah membuka acara api unggun, Doyoung tampak membaca tulisan pada secarik kertas yang ia pegang kemudian memanggil nama salah satu kelompok untuk tampil. Kelompok yang pertama tampil adalah kelompok Felix.
Bangchan dan Changbin tampak maju ke depan sebagai perwakilan dari kelompok mereka. Mereka menampilkan rap diiringi dengan beatbox. Setelah selesai tampil, suara tepuk tangan meriah mereka dapatkan dari para siswa.
Selanjutnya ada kelompok Yeji yang giliran tampil. Yeji, Ryujin, dan Lia maju ke depan. Lia mulai menyanyikan lagu, kemudian Yeji dan Ryujin mulai menari. Tepuk tangan yang mereka dapat tidak kalah meriah dari kelompok pertama.
Setelah itu kelompok Mark dipanggil oleh Doyoung untuk tampil. Mark dan Haechan maju dan menampilkan acting salah satu adegan drama korea.
"Oh Yoon Hee! Apa yang kau inginkan? Pasti ada alasan mengapa kau lakukan semua ini!" teriak Haechan dengan ekspresi marah.
Mark hanya tersenyum. "Aku hanya mengambil kembali semua yang kau rebut dariku."
Mereka berdua berhasil membuat para siswa tercengang dengan acting menegangkan. Tepuk tangan yang lebih meriah lagi terdengar. Kali ini dibarengi dengan suara-suara teriakkan para fans yang seperti habis melihat aktor aslinya acting di hadapan mereka.
Setelah Mark dan Haechan kembali, Doyoung memanggil kelompok Soodam untuk maju ke depan. Kali ini yang maju hanya satu orang, yaitu Soodam sendiri. Ia menampilkan tari tradisional dengan musik yang diputar dari ponsel. Soodam memang senang mempelajari tarian tradisional sejak kecil, jadi tidak heran jika ia dapat menggerakkan tubuhnya tanpa kaku.
Akhirnya giliran kelompok Jaemin yang tampil. Terlihat Jaemin, Jeno, dan Chenle berdiri. Chenle meminjam gitar yang dibawa oleh Renjun untuk mengiringi Jaemin dan Jeno bernyanyi.
"Lagu ini kami persembahkan untuk seseorang yang spesial," ujar Jeno sambil tersenyum.
Winter memperhatikan Jeno. Ia melihat ke arah pandangan pemuda itu, penasaran siapa orang yang dipandangnya. Mata Jeno mengarah ke deretan siswa perempuan, namun Winter tidak tahu siapa yang dilihatnya.
Chenle mulai memainkan gitarnya. Jaemin dan Jeno juga mulai menyanyikan lagu dengan suara indah mereka.
Gunggeumhae ne mam hangaunde naneun eodinji
Pyoryuhae moreuneun chae hanbeon gaboneun geoji
Mangmakae gakkeum i maeumui kkeuteun eodilji
NeoinjiSimgakae neol seuchineun barammajeo jiltuhae
Ne ppyame naeryeoanjeun dalbitdo annoying me
Geuboda deo gakkai naega gyeote isseullae
GakkaiOh you and I
Neon yuilhan naui bada
Nan neoui nune jamgyeo
You and I
Geu ane nan salgo sipeoI will dive into you you you
I will dive into you you you
I will dive into you
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCID DREAM
FanfictionSemua orang tahu bahwa lucid dream itu adalah mimpi yang terasa nyata. Hal yang sama juga dialami oleh Winter, seorang pemimpi, oh bukan, lebih tepatnya seorang penghalu. Namun ia mengalaminya dengan mata terbuka. "Ini beneran?! Astaga gak nyangka g...