1 bulan berlalu setelah pemakaman, semuanya hampir kembali normal. Jalanan yang rusak, bangunan yang runtuh, semuanya hampir selesai diperbaiki.
Hanya ada 1 masalah lagi bagi seorang gadis berambut merah jambu itu, yaitu menangani ocehan ocehan pemuda berambut kuning yang bersikeras ingin keluar rumah sakit.
"NARUTOOOO!!!" Teriak petugas medis berambut merah muda itu, saat dia membanting teman kuningnya kembali ke tempat tidur lagi. Hokage masa depan itu cemberut sedikit marah.
"Tapi Sakura-chaann .. " Naruto terus merengek.
"Sudah 1 bulan sejak aku berada di sini, aku sudah bosan dengan tempat ini." Tambahnya lagi sambil membuang muka.
"Aku bahkan merindukan pemakaman Neji." Gumamnya pelan disertai raut wajah yang sedih.Sakura menoleh, dan berkata dengan tenang.
"Jangan hawatirkan tentang itu, kamu bisa pergi setelah keluar dari sini." Katanya dengan tenang. Naruto segera tersenyum lebar dan mengangguk saat mendengar perkataan teman pink nya."Ngomong ngomong Sakura-chan, apakah Sasuke sudah bangun?" Naruto bertanya, Sakura hanya menggelengkan kepalanya.
"Kenapa? Apa kondisinya sangat parah?" Tanyanya dengan wajah hawatir.
"Entahlah .. mungkin dia masih butuh istirahat." Sakura menjelaskan, Naruto hanya mengangguk mendengarkan.
"Kalau begitu, aku akan menunggu Sasuke bangun. Bolehkah aku pergi ke kamarnya?" Pinta Naruto sambil tersenyum.
"Tidak." Jawabnya tegas.
"Kenapa? Aku tidak akan kabur, lagi pula kamarnya tidak jauh dari sini." Katanya sedikit marah.
"Tidak, bukan seperti itu. Aku juga sangat ingin menjenguknya. Tapi bahkan petugas medis resmi seperti aku pun tidak dibiarkan masuk ke dalam ruangannya. Di sana ada para Anbu yang menjaganya. Kakashi-sensei tidak mengizinkan siapapun masuk tanpa seizinnya." Jelasnya sambil menutup kedua matanya.
"Kenapa .. ? Bahkan .. ada para anbu .. ?" Naruto bergumam sedih, pikirannya mungkin Sasuke diperlakukan sebagai penjahat.
Sementara itu di kantor Hokage,
Sang rokudaime menghela nafas frustasi saat melihat keluar jendela kantornya."Ada masalah, Hokage-sama?" Tanya asistennya berambut pendek hitam bernama Shizune.
"Ya. Menurutmu, siapa yang mampu mengasuh Sasuke? Seseorang yang tidak akan membenci ataupun membunuhnya." Kakashi bertanya, Shizune mulai berfikir. Semua orang membenci Sasuke sekarang karna niatnya ingin menghancurkan Konoha. Mereka tidak memikirkan siapa pun.
"Bagaimana dengan Sakura? Dia adalah yang paling dekat dengan Sasuke diantara yang lainnya." Ujar Shizune mengajukan.
"Aku juga berfikir begitu, tapi saat ini, bahkan tim medis sedang kekurangan anggotanya di rumah sakit, sedangkan para korban masih banyak yang belum tertangani, tidak mungkin aku mengambil Sakura yang sangat penting di rumah sakit hanya untuk merawat Sasuke seorang."
"Yah, kamu benar Hokage-sama."
Keduanya terdiam. Shizune mulai berfikir lebih keras lagi menemukan seseorang yang cocok untuk merawat sang uchiha terakhir.
"Tunggu! Kurasa aku punya seseorang." Seru Shizune tiba tiba, Kakashi menatapnya agar Shizune memberitahunya.
"Bagaimana dengan pewaris utama hyuga? Dia terlalu lembut untuk membunuh Sasuke. Bahkan dia tidak tega hanya untuk membunuh seekor semut sekalipun. Selain itu, orang yang telah menemukan dan memberinya pertolongan pertama pada Sasuke, sebelum dia sampai di rumah Sakit koboha adalah Hinata. Jika dia membenci Sasuke, dia tidak akan menolongnya meskipun sedang dalam keadaan sekarat. Kurasa dia sangat cocok untuk merawat Sasuke." Jelas Shizune panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crossing Heart [END] ✅
Fanfiction[Canon] Setelah perang dunia shinobi ke - 4 berakhir, seorang gadis bermarga hyuga menemukan seorang uchiha terakhir terbaring dalam keadaan yang menyedihkan. Saat hendak memberikan bantuan, uchiha itu malah menolak tawaran kebaikannya. Naruto dan...