"Uchiha yang tabah itu menangis?" Tanya pendamping Hyuga yang berambut pirang, yang dikenal dengan Ino Yamanaka.
"Wow .. Aku tidak pernah membayangkan dia menangis, bahkan merintih." Tambahnya lagi sambil menatap langit.
"Tapi Ino-chan, dari apa yang terjadi semalam, aku hanya .. aku fikir .. dia pasti sangat membutuhkan seseorang di sisinya. Terutama .. " Hinata terdiam, Ino sudah tau apa yang dimaksud temannya. Ia menggangguk akan hal ini.
"Aku tau Hinata, tapi kamu tau? Kamu memiliki nasib yang sama dengannya." Ino tiba tiba bergumam, Hinata menatapnya seperti memiliki tatapan, 'Apa maksudmu ?!?!?'. Ino terkikik melihat tatapan Hinata dan dia beralih menatap ke atas lagi.
"Sasuke kehilangan kakak nya, dan kamu kehilangan kakak mu. Kalian berdua berbagi kesedihan dan kesakitan yang sama. Ayahmu selalu membandingkan dirimu dengan Neji, begitupun dengan Sasuke. Dia kesakitan, dan begitu juga kamu Hinata." Ino menjelaskan.
Angin dingin bertiup, meniup setiap helaian rambut Yamanaka ke arah Hyuga.
Hinata sangat terkejut saat Ino mengatakan hal tadi."Bagaimana kamu tau semua itu, Ino-chan?" Hinata bertanya heran. Ino mengedipkan matanya dan menatapnya dengan menggoda.
"Aku punya caraku sendiri Hinata, apa kau lupa kalau aku seorang Yamanaka? Dan apakah kamu tidak lupa? Aku sangat mencintai Sasuke di akademi kita dulu, jadi kamu harus mengetahuinya sekarang. Te-hee ~ " Ino menjulurkan lidahnya keluar.
"Kamu masih mencintai Sasuke-kun?" Hinata sedikit penasaran. Dan kemudian Ino menjawab,
"Tidak."
"Eh? Lalu jika kamu tidak memiliki perasaan lagi pada Sasuke-kun, siapa yang kamu sukai sekarang?" Hinata bertanya penasaran, yang membuat Ino menjadi merah merona, sepertinya lebih dari tomat.
"K-kenapa kamu bertanya?" Ino tergagap menjawab pertanyaan Hinata.
"Aku lihat, kamu memiliki seseorang yang kamu sukai sekarang. Jika bukan Sasuke-kun, lalu siapa dia Ino-chan?" Kini giliran Hinata yang menggoda sahabatnya, saat Ino tersipu malu, ia menempatkan kedua tangannya di kedua pipinya yang semakin memerah.
"Astaga Hinataaa .. Aku tidak tau kamu bisa menggoda balik." Ino sedikit tegang.
Hinata pikir, 'Perasaan aku hanya bertanya sedikit, kenapa Ino-chan jadi semerah ini?'.
Mereka berdua tertawa, dan sedetik kemudian, Hinata bertanya kembali.
"Jadi siapa dia?" Tanya nya lagi, dan sekarang Ino menempatkan kedua tangannya untuk menutupi wajahnya.
"Dia .. d-dia Sai." Gumam Ino pelan.
"Sai? Mantan rekan satu tim dengan Naruto-kun?" Hinata bertanya, Ino mengangguk.
"Kyaaaaaa!!! Dia sangat tampan! Ketika dia tersenyum, dengan kedua mata yang tertutup, dia sangat maniiiiisss!!! Dan tubuhnya ... tubuhnya ... aku pernah menyentuhnya!!!" Ino memekik kegirangan, Hinata hanya bisa menutup telinganya.
"Oke, oke, tenang Ino." Kata Hinata sambil melepas kedua tangannya dari telinganya. Ino menenangkan dirinya, dan menarik nafas dalam dalam.
"Hufth, oke, aku sudah tenang sekarang." Katanya sambil terkikik.
"Ngomong ngomong---" Hinata tiba tiba berdiri dari tempatnya. Ino menatapnya dengan bingung.
"---aku masih harus melakukan sesuatu." Tambahnya lagi. Ino menatapnya semakin bingung.
"Dan mau kemana kamu?" Ino bertanya.
"Aku akan mengunjungi kak Neji." Hinata menjawab dengan senyuman. Ino terdiam, dan tersenyum pada Hinata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crossing Heart [END] ✅
Fiksi Penggemar[Canon] Setelah perang dunia shinobi ke - 4 berakhir, seorang gadis bermarga hyuga menemukan seorang uchiha terakhir terbaring dalam keadaan yang menyedihkan. Saat hendak memberikan bantuan, uchiha itu malah menolak tawaran kebaikannya. Naruto dan...