BAB 16 : ALASAN

3.4K 434 25
                                    

PoV Sasuke~

Aku mengerang dan membuka kedua mataku ketika aku mendengar banyak suara mengganguku. Naruto mengoceh banyak hal tentang omong kosong lagi. Sakura duduk di samping tempat tidurku. Ino dan Sai juga ada di sini di ruanganku.

Aku mengerutkan kening, dan mencoba untuk bangun, aku ingin duduk.

"Ah .. Sasuke-kun." Sakura dengan cepat melihatku dan membantuku untuk duduk.

Aku melihat ke sekeliling ruangan ku, dan melihat bahwa 'dia' tidak ada di mana pun.

"Teme! Akhirnya kau bangun juga!" Naruto berseru gembira, dan tersenyum kepadaku. Aku hanya memutarkan bola mataku malas, dan menatapnya dengan wajah yang datar.

"Apa yang terjadi?" Aku memegang bagian belakang kepalaku, dan merasakan kering di tenggorokanku.

"Kamu berada di rumah sakit, .. Dan kamu pingsan setelah kejadian saat itu." Sakura menjelaskan.

Aku mengerutkan kening setelah pernyataan itu. Tentu saja aku ingat semuanya, aku bahkan hampir mati saat itu.

Aku balas menatapnya, dan menatapnya dengan tatapan yang bingung. Sepertinya Sakura tidak sebodoh yang aku ingat. Dia cepat tau apa maksud dari tatapan ku, dan dengan cepat mengangkat bahu.

'Dia tidak ada di sini, mungkin dia sudah pulang.' Aku jadi sedikit terdiam seketika.

'Pulang ya .. ? "Kapan aku bisa keluar dari sini?" Aku menanyakan pertanyaan itu pada Sakura dan menoleh ke arahnya.

"Sepertinya kamu tidak seburuk yang aku kira. Kamu bisa keluar kapan pun kamu mau." Dia tersenyum padaku. Aku hanya mengangguk menanggapi jawabannya, dan kembali berbaring.

"Kalau begitu aku akan keluar hari ini." Aku berkata padanya, dan dia mengangguk. Mereka mulai membantuku untuk membereskan barang barang milikku.

'Yah .. Aku ingin segera pulang dan bertemu dengannya.'

---Tiiimu~skippuuu---

Aku sampai di rumahku, aku sangat bersyukur ketika mereka semua pergi meninggalkanku, terutama Sakura yang terus menerus ingin selalu dekat denganku.

Aku mengeluarkan kunci dari saku ku, dan membuka pintu apartemenku. Saat aku masuk ke dalam, udaranya terasa sedikit dingin, dan suasananya sangat sunyi.

Aku masuk ke dalam, dan menyimpan kunci ku di atas meja. Saat aku menyimpan kuncinya, aku melihat sepasang kunci lain di sana. Aku mengambilnya, dan menggenggam erat kuncinya.

Hanya satu orang yang memiliki kunci duplikat apartemen ku, dan aku sangat tau siapa itu.

"Tck!" Aku menggerutukan gigiku kesal, dan dengan cepat berlari menuju kamarnya. Saat aku sampai di sana, semuanya kosong, aku tidak menemukan apa pun di sana.

"Tck! Sialan!"

Aku mengepalkan kedua tanganku dan bergegas pergi keluar dengan cepat dari apartemenku. Aku melompat melewati atap atap rumah penduduk untuk sampai dengan cepat ke kantor Hokage.

Aku melompat ke atapnya dan mendarat di jendela ruangannya. Aku melihatnya sibuk dengan kertas kertasnya.

"Hm. Aku tau kamu akan datang." Kakashi menyeringai.

"Jangan berlaga so polos! Jelaskan padaku apa yang terjadi!!!" Aku berteriak padanya, dan dia hanya memejamkan kedua matanya sambil tersenyum.

"Pertama tama, .. Sebelum kamu akan membunuh seseorang, lebih baik kita bicarakan ini terlebih dahulu." Dia menyeringai. Aku memelototinya dan mengaktifkan Sharingan-ku. Aku melompat ke arahnya dan menggenggam kasar kerah bajunya.

Crossing Heart [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang