"Tunggu!!!"
"?!!"
Semua orang yang ada di sana terkejut saat melihat kedatangan seorang gadis dengan aura kepemimpinannya.
Sang Uchiha terakhir itu perlahan melihat ke atas. Dia pikir dia sedang berhalusinasi, tetapi, nafas hangat yang berhembus dari mulutnya, dan beberapa keringat yang terjatuh dari dalam dirinya membuatnya sadar bahwa dia tidak sedang berhalusinasi.
Hinata ada di sana! Dan dia sedang melihat ke arahnya.
Matanya melebar, tidak ada kata kata yang keluar dari mulutnya. Dia ingin berteriak, tetapi hatinya merindukannya untuk datang menyelamatkannya.
'Tidak, jangan ke sini!'
Dia melihat ke bawah tanah, dan memejamkan kedua matanya. Air matanya perlahan kembali mengalir dari pelupuk matanya. Dia sudah ingin dibunuh sekarang, sehingga Hinata tidak akan pernah melihatnya mati seperti ini.
Biarkan saja dia menjadi seorang pengecut hanya untuk hari ini. Hinata sudah dibuang dari keluarganya, dan dia sudah kehilangan kakak tercintanya.
Sasuke tidak ingin Hinata bersedih karna merasa bersalah padanya. Itulah sebabnya dia tidak ingin Hinata melihat kematiannya. Dia ingin dibunuh sekarang juga.
"Sasuke-kun .... "
Suara lembut itu memanggil namanya, Sasuke langsung menatap ke arah matanya. Tatapannya penuh harap, namun sedih dalam hatinya.
'Tolong jangan menatapku seperti itu, .. aku tidak pantas untuk mendapatkannya .. '
Shikamaru dan Hinata melompat dari gedung tinggi, dan dengan cepat mendarat di antara kerumunan semua orang. Mereka berdua mendarat tidak jauh dari tempat dimana Uchiha terakhir itu dirantai.
"Maaf, kali ini aku yang terlambat." Hinata tersenyum pada Sasuke yang berada tak jauh di depannya.
Langkah kakinya yang lembut, namun dengan aura yang menakutkan, membuat semua orang bergeser untuk memberikan jalan padanya. Auranya terpancar, di mana semua orang bisa melihat pewaris Hyuga yang sebenarnya. Mereka bahkan bisa merasakan aura kuat Hiashi terpancar dari dalam dirinya.
"Tunggu sebentar! Aku memerintahkan ini untuk dihentikan sejenak." Pewaris Hyuga itu memiliki suara yang tekad, namun kepolosan seperti itu masih ada dalam suaranya.
"Katakan alasanmu mengapa!" Salah satu tetua itu bertanya dengan sangat dingin, dan menatapnya dengan tatapan merehkan atas kelemahannya.
Hinata mendongak, dan mengepalkan tinjunya. Dia menarik nafas dalam dalam, dan menghembuskannya dengan satu hembusan yang lembut.
"Itu salahku, jika aku mendengarkan apa yang Uchiha-san katakan sebelumnya, dia tidak harus pergi jauh jauh untuk mencariku. Dan jika aku tidak lemah sejak awal, dia tidak harus--"
"Dia membunuh semua penduduk desa yang tidak bersalah, dan membakar habis seluruh desa mereka! Tidak ada lagi alasan yang bisa diambil dengan alasan seperti itu!" Salah satu dewan memotongnya, dan berteriak di depan semua orang.
"Aku tau .. Uchiha-san bersalah dengan membunuh mereka semua. Tapi .. jika kalian menganggapnya bersalah, maka aku yang benar benar bersalah di sini." Hinata menjelaskannya dengan penuh tekad, sementara mereka hanya menatapnya dengan kebingungan.
"Kau tidak punya kekuatan untuk membakar seluruh desa, kau tidak pernah membunuh mereka, dan itulah kenapa kau tidak disalahkan!" Dewan lain berteriak membentaknya.
"Aku tau, tapi aku tidak sedang berbicara dari sudut pandang kalian. Aku sedang berbicara dari sudut pandangku sendiri! Aku merasa bersalah karna sudah menjadi lemah sejak awal. Dan jika aku adalah orang yang kuat, Uchiha-san tidak perlu datang ke desa itu, dan membakar seluruh penduduk itu."
"Kejadian seperti itu tidak akan pernah ada jika Sasuke-kun tidak pernah datang untuk menyelamatkanku!!!" Hinata berteriak dengan penuh amarah, matanya sedikit berkaca kaca karna memendam rasa marah.
![](https://img.wattpad.com/cover/273515079-288-k822182.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Crossing Heart [END] ✅
Fanfiction[Canon] Setelah perang dunia shinobi ke - 4 berakhir, seorang gadis bermarga hyuga menemukan seorang uchiha terakhir terbaring dalam keadaan yang menyedihkan. Saat hendak memberikan bantuan, uchiha itu malah menolak tawaran kebaikannya. Naruto dan...