BAB 17 : RAIKIRI

3.5K 414 30
                                    

PoV Kakashi~

Sudah 3 hari sejak Sasuke kembali ke apartemennya. Aku sudah mengirim Sakura ke sana untuk merawatnya, dan membuat Naruto sering berkunjung ke sana, sehingga Sasuke tidak akan .. terlalu banyak suasana hati yang buruk untuk sementara waktu ..

Aku menghela nafas dan bangun dari tempat duduk ku, yang membuat Shizune bingung menatapku.

"Tuan Hokage, jika anda bolos kerja lagi, saya akan--"

"Aku tidak akan bolos kerja." Aku memotongnya dengan cepat, dan melepas jubah Hokage ku. Aku meletakkannya di lengan hitam panjangku.

"Anda mau pergi kemana jika tidak akan bolos kerja?" Shizune memlototiku. Aku menghela nafas padanya, dan menjawab.

"Aku harus memeriksa Sasuke sendiri, siapa tau dia sudah membunuh seseorang tanpa sepengetahuanku." Jawabku asal.

"Jahat sekali mengatakan murid mu sendiri." Shizune memutar bola matanya malas.

"Ya .. mungkin saja kan?"
"Sudah lah, aku pergi sekarang." Dengan ini, aku akhirnya meninggalkan kantorku, dan menuju ke apartemen Sasuke.

Aku berada tak jauh dari apartemennya, hanya beberapa mil jaraknya, dan sangat terkejut ketika aku mendengar suara teriakan.

Aku mengerutkan kening pada ini, dan segera mempercepat larian ku.

--------

PoV Sasuke~

Sekali lagi, pagi adalah hal yang paling aku benci! Tidak, maksudku .. tidak ada yang membangunkan ku, hanya suara teriakan yang sangat mengganggu ku.

"Sasuke-kuunn .. Banguunn! Sarapan sudah siaap .. !" Suara teriakan Sakura terdengar di luar pintu kamarku.

Aku selalu menguncinya untuk berjaga jaga jika dia akan menerobos masuk. Jahat sekali!

Aku tidak menjawab dan langsung bangun dari tempat tidurku. Aku menggosok mataku yang masih buram dari penglihatan ku.

Aku melihat sekeliling, dan menemukan satu vas dengan sebuah bunga di atasnya. Lebih tepatnya .. Itu adalah tanaman hernal. Dia seperti melihatku dan tersenyum manis kepadaku.

Aku berdiri, dan berjalan ke arahnya.

"Kamu di sini untuk apa?" Aku terlihat seperti orang gila ketika berbicara dengan tanaman ini. Hinata meletakkannya di sana untuk berjaga jaga jika tidak ada semacam obat atau apa pun.

Aku bangun, dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka ku. Aku turun ke dapur dan duduk di meja makan.

Tidak ada tomat sama sekali, dan makanan itu terlihat sedikit hitam. Aku tidak tau apakah itu gosong atau tidak.

'Dia bahkan tidak tau makanan apa yang aku sukai, padahal dia adalah orang yang sudah lebih lama bersama ku. Dibandingkan dengan Hinata, dia lebih tau apa yang aku sukai. Tck!'

Aku mulai mengambil piringku, dan memasukkan makanan di dalamnya. Aku mengambil sumpit, dan mulai memakan makanannya.

Sakura duduk di seberangku, dia mulai makan juga, dan hanya fokus pada makanannya. Suasananya sangat hening, .. bukan suasana hening yang damai, ini adalah suasana hening yang benar benar tidak nyaman.

Aku benci hal semacam ini!

Aku memakan suapan terakhir ku, dan melirik Sakura sekilas. Dia terlihat sedikit gelisah, seperti dia ingin mengatakan sesuatu kepadaku.

"Bicaralah jika kau membutuhkan sesuatu kepadaku." Aku berkata dingin padanya. Dia terlihat sedikit menggigil, aku tidak tau untuk apa maksud dari getaran itu. Dan jika aku tau pun, aku tidak peduli.

Crossing Heart [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang