BAB 12 : PERASAAN HANGAT

4.5K 502 38
                                    

PoV Ino~

Butuh berjam jam untuk aku bisa melepaskan ikatan tali ini bersama Hinata. Aku terus mencari jalan keluar, tapi sepertinya tidak ada celah untuk melarikan diri.

"Ino! Aku-"

Brak!!

Ucapan Hinata terputus saat pintu besi itu tiba tiba terbuka dengan keras. Kakek tua mesum itu masuk dengan para pengawalnya dan melihat ke sekililingnya sampai dia melihat kami. 

Mereka mendatangi kami, dan menangkap kami berdua.

"Sialan!! Kemana kamu akan membawa kami?!!" Aku berteriak dan berusaha untuk melepaskan genggamannya. Tetapi, saat aku terus melakukan pergerakan, dia dengan cepat menempelkan sebuah pisau tajam di leherku.

"Berjuang sekali lagi, dan kamu akan mati. Lagian, tuan kami tidak menginginkanmu, dia menginginkan gadis lain." Dia berkata dengan suara yang dingin, dan menatap ke arah seseorang.

"Gadis lain? Jangan bilang .. " Aku mengikuti arah tatapannya, dan menemukan Hinata yang juga sedang dalam kondisi yang sama.

"Ya, tuan kami hanya menginginkan teman setim mu." Dia menyeringai aneh menatapku.

"Apa?!" Aku tidak percaya kalau yang mereka incar adalah Hinata. Sial!

'Tolong! Cepat! Siapa pun, tolong kami!'

Mataku ditutupi lagi, dan tanganku diikat lagi, dan kami dipaksa untuk mengikuti jalan kaki mereka. Aku bisa mendengar mereka membukakan pintu lain. Mereka melepaskan penutup mataku, dan aku di dorong ke sebuah ruangan.

Mereka mendorongku hingga terjatuh, dan segera mengunci ku di sana. Aku berjuang keras untuk melepaskan diri, tapi pintu itu sangat kuat dan tertutup rapat.

Aku menghela nafas dan duduk ditempat tidur dengan sprei berwarna merah. Aku bisa mendengar suara orang lain berteriak dari kamar lain. Sial! Ini sebuah motel.

Waahh~!!! Sai-kuunnn ~ selamatkan akuuu!!!

Tunggu! Aku masih ingat dengan Hinata, sial! Aku harus cepat keluar dari sini. Saat aku hendak berdiri, pintu itu tiba tiba terbuka, dan seorang pria dengan menggunakan kimono masuk ke dalam ruangan. Dia menyeringai dengan senyum yang menakutkan.

'Sial! Aku harus segera bertindak!'

Tiba tiba, aku menunjukkan raut wajah sakitku, dan menunjukkan air mata palsuku. Aku terisak dengan penuh kesakitan saat aku mencoba membuat kebohongan.

Laki laki itu terkesiap, dan berlutut di sampingku.

"Ada apa? Tangisanmu akan merusak wajah cantikmu." Gumamnya khawatir. Aku menatapnya sambil berkaca kaca dan memohon padanya.

"Tali ini sakit ~ tolong ~ lepaskan ini .. dan aku akan melakukan apapun umtukmu tuan~" Pintaku terisak. Aku menyeringai saat aku mendapatkan kepercayaannya dengan cepat. Dia dengan cepat melepaskan ikatan tali ditanganku.

Saat aku merasakan ikatan ditanganku mulai lepas, aku dengan lembut melingkarkan tanganku di lehernya, dan bersandar lebih dekat ke wajahnya.

"Ne~ aku tidak tau kalau kamu adalah tuan yang menarik." Aku tersenyum menggodanya. Dia menyeringai dan tiba tiba menarikku lebih dekat dengannya. Tangan besarnya melingkari pinggang kecilku.

'Ya. Aku bersumpah akan memenggal kepalanya jika dia berani berani menyentuh bagian bawahku.'

Saat aku mendekat ke wajahnya, aku menabrakkan kepalaku ke arahnya dengan sangat keras. Meskipun itu juga menyakitkan bagiku, tapi aku berhasil membuatnya kehilangan kesadarannya.

Crossing Heart [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang