BAB 30 : ALASAN YANG SAMA

1.7K 203 6
                                    

-Ruang Hokage-

Suara pintu terdengar dibuka, memperlihatkan seorang pemuda dengan pakaian hitam sebagai ciri khasnya. Sasuke berdiri di sana, dia baru saja mengantarkan Hinata beberapa saat yang lalu.

Kakashi tersenyum dibalik topengnya saat melihat murid terkejamnya masuk ke dalam ruangannya. Sasuke tidak membalasnya, dan hanya menatap ruangan itu sebentar sebelum dia memasukinya.

Kakashi mengerutkan alisnya, melihat fitur wajah muridnya yang terasa aneh di penglihatannya.

"Ada apa? Kenapa kau hanya berdiri sana? Masuklah." Kakashi memecah keheningan. Sasuke menatap Kakashi dan melangkahkan kakinya ke dalam. Mereka berdua berhadapan sekarang.

"Jadi, apa yang membuat kalian begitu lama berada di sana?" Kakashi mulai bertanya.

"Sesuatu terjadi. Hinata terluka ketika dia di sana." Jawab Sasuke datar.

"Dan apa yang membuat Hinata terluka? Kudengar dia terkena sebuah racun?"

Sebelum Sasuke menjawabnya, dia mengepalkan tangannya ketika dia mengingat kembali wajah orang yang telah melukai dirinya dan Hinata.

"Dia diculik. Kakek tua itu menjadikan Hinata sebagai umpan."

"Maksudmu?" Kakashi memiringkan kepalanya karna bingung.

"Target yang sebenarnya adalah aku, dia sengaja menculik Hinata agar bisa menangkapku."

"Dan apa yang dia inginkan darimu?"

"Mataku. Dia tau kalau Rinnegan adalah mata yang mewarisi kekuatan dewa. Jadi dia menginginkan mata ini agar bisa menjadi dewa."

"Pikiran yang bodoh. Dia tau kalau itu tidak bisa diwujudkan hanya dengan Rinnegan saja."

"Dia tau, tapi sepertinya ada sesuatu yang benar benar bisa mewujudkan harapan itu sehingga dia bersikeras menginginkan mataku."

"Sesuatu yang benar benar bisa mewujudkan itu? Apa itu?" Kakashi bertanya serius.

"Aku tidak tau, tapi dia sangat bersikeras menginginkan mataku, sampai dia rela menjadikan cucunya sendiri sebagai umpan untuk menjebakku."

"Apa maksudmu?"

"Misi itu hanya jebakan. Dia sengaja memintamu untuk mengirim Hinata ke sana, karna dia tau kalau aku juga akan pergi ke sana. Sepertinya dia tau kalau aku dan Hinata tinggal bersama, dan dia telah memata mataiku sejak lama."

"Apa? Bagaimana itu bisa terjadi?" Kakashi sedikit cemas, tidak pernah mengira kalau selama ini ada mata mata di Konoha.

"Kau ingat saudagar kaya yang membantu pemulihan desa? Dia adalah bawahan langsung dari kakek tua itu."

"Benarkah? Aku tidak menyangka dia adalah mata mata Konoha."

"Aku juga baru tau saat aku berhadapan langsung dengannya. Dia sengaja mengambil Hinata dalam misi itu untuk menjebakku. Tapi dia sangat bodoh memilih Ino untuk menemaninya saat itu." (Dia benar benar tidak tau kalau gadis itu sangat kuat.) Sasuke tersenyum smirk di sana.

Ngomong ngomong, dia belum mengucapkan terima kasih pada Ino karna telah membantunya menjaga Hinata saat itu. Kalau bukan karnanya, mungkin Sasuke akan kesulitan menghadapi para penjahat itu.

'Yah, mungkin lain kali.'

"Ngomong ngomong Sasuke, ada sesuatu yang ingin aku tanyakan kepadamu." Kakashi menatapnya serius.

"Saat para anbu mencari kalian, mereka tidak dapat menemukan kalian, dan bahkan mereka tidak bisa merasakan chakra kalian, seolah olah bahwa kalian telah mati. Apa yang sebenarnya terjadi?" Kakashi bertanya dengan serius, suasana disana menjadi sedikit hening.

Crossing Heart [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang