Saat itu semua orang sedang dalam keadaan darurat. Perang dunia Shinobi ke - 4 baru saja berakhir. Banyak korban berjatuhan dan mengalami luka luka berat di sekujur tubuhnya.
"CEPAT!!! BAWA NARUTO KE SINI!!."
Teriak salah satu petugas medis berambut merah jambu kepada rekan rekannya saat mereka terburu buru membawa Naruto.
Semuanya dengan cepat membawa masing masing pasiennya. Banyak dari mereka yang berlalu lalang dengan tergesa sambil membawa tandu dengan banyak pasien yang mengalami luka.
Sementara itu,
Kunoichi berambut indigo berlari di dalam hutan, mencari para korban dengan menggunakan mata byakugannya. Saat dia mengaktifkan byakugannya, dia melihat sesuatu yang tidak dia harapkan untuk dilihat.
Menelan rasa gugup dalam dirinya, dia buru buru menuju chakra yang melemah. Mata byakugannya melihat sosok yang terbaring dengan salah satu lengannya yang hilang, semuanya berdarah dan terdapat luka di sekujur tubuhnya.
Dia terkesiap melihatnya dan hampir menangis, tapi dia menahannya. Dia dengan cepat menghampiri sosok itu dan mengusap lengan atasnya pelan, tapi tidak ada respon yang diberikan.
Matanya menyipit melihat kejadian yang ada dihadapannya, mencoba memegang pergelangan tangan yang satunya dan memeriksa denyut nadinya.
Matanya melebar, hampir seperti tidak ada detak jantung di tubuhnya.
"Denyut nadinya .. ini semakin melemah dari menit ke menit. Dalam kondisinya saat ini, mungkin denyut nadinya akan berhenti tak lama lagi."
Dia memeriksa lagi denyut nadinya dan menghela nafas dengan raut wajah yang ketakutan.
"10 menit .. " Dia bergumam sambil mengumpulkan sisa chakra.
Dia menggunakan jutsu medis yang dipelajarinya sebelumnya untuk menyembuhkan bagian yang lebam, setelah semuanya selesai dia beralih ke lengan pemuda itu yang terus menerus mengeluarkan darah. Dia mencoba menutup lukanya, sisa chakranya dia berikan pada sosok yang terbaring itu, keringat menetes dari dahinya, dan tak lama setelah itu, dia tersenyum bersyukur atas pekerjaannya.
"Akhirnya .. Lukanya berhenti berdarah." Gumamnya pelan sambil mengambil perban di sakunya untuk menutup aliran darahnya.
'Sepertinya .. Chakraku tinggal sedikit.' Gumamnya saat merasa sedikit lelah.
Tepat saat dia akan menyelesaikan ikatan terakhirnya, sosok itu membuka matanya perlahan. Pada awalnya dia merasakan mati rasa di sekitar tangannya, sampai dia merasakan kulit halus bersentuhan dengannya. Kulit itu sangat menenangkan baginya yang mengingatkannya pada seseorang yang sangat dicintainya.
"Ibu .. " Gumamnya lemah.
Kunoichi berambut indigo itu melebarkan matanya, dia terkejut saat mendengar gumaman itu, dia sudah bangun, dia bahkan menggumamkan satu kata yang membuat kunoichi itu merasa kasihan padanya.
'Dia pasti merindukan ibunya, tentu saja dia akan merindukannya, dia sudah kehilangan segalanya.' Pikirnya merasa sedih.
Dia selesai membalut lengannya, dan dia menghela nafas dengan gembira.
Sementara dengan sosok yang terbaring itu, matanya buram karna belum bisa melihat dengan sempurna siapa yang menyelamatkan hidupnya. Dia mengerutkan keningnya.
"Aku tidak lemah." Katanya dengan marah tapi dengan nada yang lemah. Kunoichi berambut indigo itu menghela nafas dan menatapnya.
"Aku tau itu, tapi dengan kondisimu saat ini, tidak ada salahnya jika kamu bergantung pada orang lain." Jelasnya dengan tersenyum.
Keduanya terdiam sampai petugas medis berambut merah jambu datang sambil teriak.
"Sasuke-kuuun!!! Oh ya ampun, terima kasih tuhan." Dia dengan cepat menempatkan kepala pemuda itu dalam pangkuannya.
Dia menghela nafas lega saat pemuda itu terlihat baik baik saja. Petugas lain berdatangan sambil membawa perlengkapan. Kiba dan Shino berlari saat melihat Hinata berdiri.
"Hina--- EHHH?!!" Perkataannya terputus saat kedua anak laki laki itu melihat Hinata jatuh ke tanah, tapi sebelum dia benar benar terjatuh, Akamaru sudah berlari menangkapnya dengan punggungnya.
"Ah Hinata!" Kedua anak laki laki itu berlari mendekatinya.
"Kerja bagus akamaru." Kiba tersenyum pada anjingnya.
"Ayo kita bawa dia." Kata Shino hawatir yang diangguki oleh Kiba.
Mereka kembali ke konoha.
Setelah di Konoha,
"BERI JALAN!!! INI DARURAT!!!" Teriak petugas medis berambut pink itu yang diikuti dengan rekan rekannya di belakang. Sementara sang Uchiha berambut raven itu masih merasakan pusing di kepalanya.
'Suaranya .. kulitnya .. aku .. membutuhkannya.' Katanya dalam pikiran terakhirnya sebelum dia benar benar menutup matanya.
_______________
Bersambung ke bagian selanjutnya.
Jangan lupa votementnya
Klik
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Crossing Heart [END] ✅
Fanfic[Canon] Setelah perang dunia shinobi ke - 4 berakhir, seorang gadis bermarga hyuga menemukan seorang uchiha terakhir terbaring dalam keadaan yang menyedihkan. Saat hendak memberikan bantuan, uchiha itu malah menolak tawaran kebaikannya. Naruto dan...