BAB 29 : SESUATU YANG RUMIT

1.9K 215 25
                                    

Angin segar mulai menyambut mereka dengan ramah. Ikon unik berbentuk patung wajah terlihat dari ketinggian. Atap atap rumah dan aktifitas warga mulai kelihatan sedikit dari kejauhan.

Hinata dan Sasuke hampir tiba di desa tempat mereka dilahirkan. Keduanya berjalan selama perjalanan kembali ke desa.

Waktu yang diperlukan untuk sampai ke Konoha setidaknya membutuhkan satu hari perjalanan. Namun, dikarenakan kondisi kaki Hinata yang belum sepenuhnya pulih, Sasuke tidak membiarkannya berlarian melewati cabang cabang pohon.

Saat Hinata merasakan kakinya sakit, Sasuke dengan cepat menghentikan perjalanannya dan membiarkan Hinata mengistirahatkan kakinya.

Sebenarnya Hinata tidak terlalu peduli dengan kakinya karna dia ingin segera pulang kerumahnya, namun Sasuke selalu bersikeras untuk tetap memperhatikan kondisi Hinata dengan baik.

Hinata sebenarnya sedikit risih karna Sasuke begitu protective terhadapnya, padahal dia tidak memperdulikan kakinya. Tapi entah kenapa saat melihat Sasuke dangat perhatian padanya membuat senyumannya terukir dengan jelas di bibir indahnya.

Mungkin itulah yang akhirnya menyebabkan mereka menghabiskan 3 hari perjalanan pulang.

Saat mereka berjalan mendekat ke gerbang desa, mereka melihat ada dua orang yang sedang berdiri di pintu gerbang. Mukanya memang tidak terlalu terlihat mengingat jarak mereka yang masih cukup jauh, tapi mereka dapat melihat dua orang sedang berdiri di gerbang dengan tinggi yang rata rata.

Saat Sasuke dan Hinata semakin mendekat, wajah orang orang itu perlahan terlihat.

Dari kejauhan, seorang pria dengan surai kuning terang dan senyuman yang sangat cerah berteriak sambil melambaikan tangan kanannya di udara.

"Oiii Temeee!!! Hinata!!!"

Keduanya terkejut saat Naruto berdiri sambil melambaikan tangannya kepada mereka. Mereka juga dapat melihat Sakura tersenyum menyambut kepulangan mereka. Hinata sedikit memerah ketika melihat Naruto, hanya saja kali ini sedikit samar.

"Ada apa ini? Kenapa kalian berdua ada di sini?" Sasuke bertanya dengan wajah bingung sesaat setelah mereka sampai di depan gerbang.

"Hei, apakah itu hal pertama yang harus kau katakan?" Naruto mencibir dengan keras.

"Lalu apa? Aku sama sekali tidak mengerti mengapa kalian semua berdiri seperti orang bodoh di sini." Sasuke menatap mereka heran.

"Orang bodoh? Oii Temee.. kau mau berkelahi walaupun kau baru pulang dari misi?" Naruto mengepalkan salah satu tangannya.

"Kalau ada sesuatu yang mengharuskan aku untuk melakukan itu maka aku akan melakukannya." Jawabnya datar.

"Hufth, dasar. Meskipun kau telah kembali ke desa, kau masih sama menyebalkannya seperti dulu." Naruto memalingkan mukanya. Sasuke tidak menjawab omelannya. Dan dengan itu, keduanya berhenti bertukar kata.

Dari belakang, seorang wanita dengan tinggi rata rata dan rambut yang berwarna merah muda berjalan mendekati mereka.

Baik Sasuke dan Hinata dapat melihat dari sorot matanya bahwa dia mengeluarkan sedikit air matanya. Tanpa berlama lama lagi, gadis itu memeluk tubuh Sasuke dengan lembut.

Sasuke sedikit terkejut, dan Hinata sedikit mundur untuk memberikan jarak kepada mereka. Dia benar benar tau bahwa wanita yang berada dihadapannya sangat mencintai laki laki yang berada di sampingnya.

"Kau tau, aku benar benar panik saat para anbu bilang bahwa chakra kalian tidak bisa dirasakan." Sakura sedikit menangis dipelukan Sasuke.

"Aku bertanya kepada Kakashi sensei tentang apa yang terjadi pada kalian, tapi Kakashi sensei tidak memberiku jawaban yang jelas. 3 hari aku menunggu kabar kalian, tapi bahkan aku tidak pernah mendapatkan kabar itu. Saat aku secara paksa bertanya pada para anbu mengenai kalian, mereka bilang bahwa saat mereka hendak menyusul kalian, kabut asap tiba tiba datang menyelimuti mereka, dan akhirnya mereka kehilangan jejak kalian. Saat salah satu anbu pulang dan melaporkan kejadian itu, kami semua panik dan terkejut. Para anbu kembali dikerahkan untuk mencari keberadaan kalian, bahkan kami meminta clan yamanaka untuk mendeteksi chakra kalian. Tapi setelah semua itu, tidak ada satupun yang dapat menemukan kalian. Aku benar benar panik dan khawatir jika terjadi sesuatu pada kalian." Sakura memeluk Sasuke lebih kuat.

Crossing Heart [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang