BAB 10 : MISI DARURAT

3.9K 500 18
                                    

-Pagi selanjutnya-

Secara mengejutkan, sang Uchiha berteriak ketika dia terbangun dari tidurnya lebih awal dengan keringat yang bercucuran di dahinya. Dia baru saja mengalami mimpi buruk yang mematikan. Dia menghela nafasnya panjang dan memejamkan kedua matanya.

"Apa tadi itu? Kenapa aku bermimpi seperti itu?" Sasuke mulai menunjukkan raut wajah cemasnya. Mungkin ini adalah pertama kalinya lagi bagi dirinya untuk merasakan perasaan cemas terhadap seseorang.

'Kenapa aku memimpikan hal buruk tentang 'dia'? Tidak tidak, dia akan tetap baik baik saja. Aku yakin itu. Tapi .. ' Sasuke terus menenangkan pikiran dan detak jantungnya. Hatinya terasa sedikit sakit saat mengingat kembali mimpinya semalam.

Dia megepalkan kedua tangannya.

Dia turun dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya. Saat di keluar dari kamar mandi, dia mendapati teman pirang cerianya sedang duduk di kursi ruang tamunya.

Sasuke menatapnya bingung, sedangkan teman pirangnya tersenyum penuh semangat.

"Sejak kapan kau di sini?" Tanya Sasuke dingin.

"Sejak tadi, saat kau pergi ke kamar mandi." Jawab Naruto polos.

"Kau menyelinap lagi?" Sasuke bertanya lagi.

"Hheee .. Maaf." Naruto tertawa.

"Sudah aku bilang untuk tidak menyelinap lagi." Sasuke menatap kesal.

"Oke tenang Teme. Aku ke sini pagi pagi untuk mengajakmu keluar, kupikir kau belum bangun sepagi ini. Ternyata kau sudah bangun. Kau cukup rajin juga yah." Naruto tertawa mengejeknya.

"Ngomong ngomong, kenapa kau sudah bangun sepagi ini?" Naruto bertanya.

Sasuke tidak menjawab pertanyaannya. Ia tidak bisa mengatakan kalau ia bermimpi buruk semalaman, dan itu menyangkut orang yang akhir akhir ini sering mengganggu pikirannya.

"Aku selalu bangun jam segini. Kau saja yang selalu bangun kesiangan." Jawabnya asal.

"Jadi, mau pergi keluar hari ini?" Tanya Naruto dengan mata puppy-eyes nya.

"Untuk apa?" Sasuke bertanya bingung.

"Tidak untuk apa apa, hanya keluar saja. Mungkin kau bisa menenangkan pikiranmu kan?" Naruto menjawab cepat.

"Maksudmu?"

"Ya .. Kupikir kau sedang ada masalah atau apa, itu sebabnya kau tiba tiba mengusirku kemarin."

Sasuke terdiam sebentar. Setelah itu, karna tidak ada sesuatu yang akan dia lakukan, akhirnya dia setuju untuk pergi keluar. Mereka berdua pergi bersama dan menuju jalanan Konoha.

'Dia akan kembali hari ini dengan Ino .. ' Pikir Sasuke sambil melihat lihat ke arah sekelilingnya. Dia menghela nafas sambil mengikuti teman berisiknya itu.

sementara itu,

Ino terbangun dari pingsannya setelah dia mabuk semalaman.
'Hebat, kepalaku sakit. Dan mataku ditutup sekarang. Dasar kakek tua sialan!'

Ino terus mengoceh tentang kakek tua itu yang sangat ia benci dari sebelumnya.

'Aku bisa membuatnya menangis dan terisak isak sampai dia tidak bisa bergerak! Sialan!' Ino mencoba melepaskan ikatan ditangannya. Tapi tunggu, ia teringat pada teman indigonya. Dimana dia? Dimana Hinata?

"Hinata?? Hinata!! Dimana kamu? Apa kamu ada di sana? Bicaralah padaku!" Ino berteriak sedikit berbisik di sekitarnya. Dia mencari keberadaan Hinata, tetapi tidak ada jawaban darinya. Ino menggunakan jutsu pikirannya untuk berbicara pada Hinata.

Crossing Heart [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang