-Di kompleks Hyuga-
Seorang gadis dengan surai ungu cantik sedang asik berkutat di dapur, memakai celemeknya, dia bolak balik antara resep makanan dan juga langkah langkahnya. Dia menyenandungkan sebuah nyanyian kecil, tanpa menyadari bahwa adiknya sedang memperhatikannya dari belakang.
"Nata-Nee." Panggil Hanabi pelan.
"Ah, Hanabi? Sedang apa di sini?" Hinata menoleh pada adiknya dan tersenyum, tanpa memberhentikan tangannya.
"Itu adalah pertanyaanku, kenapa Nee-sama ada di sini? Seharusnya kamu beristirahat bukan? Lagian, apa kakimu sudah sembuh?" Hanabi menggerutu pada kakaknya.
Hinata hanya tersenyum canggung saat dirinya di gerutui oleh adiknya.
"Aku baik baik saja Hanabi, dan kaki ku sudah sembuh." Hinata menjawab.
"Sembuh darimana? Aku melihatmu terpapah ke sini. Kamu hanya baru bisa berjalan dan belum bisa berlari, apa itu bisa dikatakan sembuh?" Hanabi sedikit kesal pada kakaknya, tapi dalam hatinya dia jelas menghawatirkan kakaknya.
"Hanabi, aku baik baik saja, kamu tidak perlu secemas itu. Dan juga, jika kamu melihatku terpapah ke sini, kenapa kamu tidak membantuku dan malah hanya melihatku?" Hinata mengerutkan alisnya.
"Yah .. aku hanya ingin tau Nee-sama pergi kemana? Dan ternyata ke sini. Sedang memasak?" Hanabi bertanya sambil menghampiri kakaknya.
"Iya."
"Untuk?"
"Makan malam."
"Ini masih jam 4 sore kak, masih lama untuk waktu makan malam."
"Hanabi, memasak memerlukan banyak waktu."
"Benarkah?"
"Iya."
"Tapi sepertinya bukan itu, kamu terlihat sangat bersemangat."
"Benarkah?"
"Iya, dan juga sepertinya ini kebanyakan. Anggota keluarga kita hanya 3 orang, dan ini bisa cukup untuk 4 orang." Hanabi menoleh ke arah kakaknya, sedangkan yang dilihat hanya terdiam dan tersipu.
"Untuk Uchiha itu?" Hanabi kembali bertanya. Hinata hanya terdiam dan kembali memerah.
"Nata-Nee apa kamu mencintainya?"
Hinata terdiam.
"Kamu tau kan dia seorang Uchiha?"
"Hanabi apa kamu marah?" Hinata akhirnya bersuara.
"Eh? T-tidak. Kenapa aku harus marah?"
"Seperti yang kamu bilang, karna dia adalah seorang Uchiha."
"Dan apa yang salah dengan itu?"
"Kamu tau kan Hyuga dan Uchiha--"
"Saling bermusuhan?" Hanabi dengan cepat menyela.
"Nee-sama, itu adalah cerita masa lalu, semuanya tidak ada hubungannya dengan kita. Permusuhan itu adalah urusan para pendahulu kita, kenapa kita harus terlibat? Lagi pula sekarang Hyuga dan Uchiha sudah baik baik saja.""Itu karna mereka sudah tidak ada."
"Hee~ .. kamu melupakan Uchiha terakhir itu."
"Tidak, maksudku--"
"Yah, itu tidak penting sekarang, lagian sekarang kamu dan Sasuke-senpai saling mencintai kan? Apa itu sebuah konflik lagi?" Hanabi mencoba menggoda sang kakak.
"Hanabi hentikan!" Hanabi hanya tertawa melihat kakaknya tersipu di goda olehnya.
"Apa kamu tidak marah?" Hinata kembali bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crossing Heart [END] ✅
Fanfiction[Canon] Setelah perang dunia shinobi ke - 4 berakhir, seorang gadis bermarga hyuga menemukan seorang uchiha terakhir terbaring dalam keadaan yang menyedihkan. Saat hendak memberikan bantuan, uchiha itu malah menolak tawaran kebaikannya. Naruto dan...