Sebagai penggemar light Novel dan Animanga, aku tau betapa tidak sabarnya menunggu sebuah cerita berlanjut. Jadi maafkan aku TvT Mari kita lanjutkan. Semoga kalian senang ^_^
============================================================================
-3 hari kemudian~
"Uchiha-san, apa kamu baik baik saja?"
Seorang wanita paruh baya masuk sambil membawa nampan berisi makanan.
"Hn." Jawabannya masih singkat, dan raut wajahnya masih terlihat sangat khawatir.
"Aku tau kamu menghawatirkan Dia, tapi cobalah untuk menghawatirkan dirimu sendiri." Seseorang itu berjalan sambil membawakan makanan padanya.
Tidak ada tanggapan dari seorang Uchiha. Ibu itu hanya bisa menghela nafas dan duduk di sampingnya.
"Nona Hinata akan baik baik saja." Dia menoleh ke arahnya dan tersenyum kepadanya.
Sudah tiga hari sejak insiden mematikan itu terjadi. Hinata benar banar bangun di saat semuanya akan berakhir dengan darah dan kematian.
Sasuke membawanya ke penginapan mereka, dan segera mencari tim medis untuk mengobati Hinata.
PoV Sasuke :
Saat itu, kupikir semuanya akan berakhir. Hidupku, perasaanku, dan semua yang ada dalam diriku akan hancur bersamaan dengan hatiku.
Tapi, kurasa dewi fortuna selalu ada bersamaku saat itu, dan dewi rembulan telah memberkatinya malam itu.
Hinata benar benar bangun. Dia berlari untuk menghentikanku, dan memelukku untuk memberikan rasa ketenangan dalam hatiku.
Aku benar benar terkejut, kupikir itu hanya sebuah ilusi, tentang seberapa putus asanya aku kehilangan dirinya.
Tapi aku benar benar sadar bahwa itu adalah nyata. Saat aku merasakan hangat tubuhnya, deru nafasnya, dan semua tentang dirinya, aku benar benar menangis malam itu.
Disana, tubuhnya mulai kembali melemah, dan pelukannya semakin melonggar seiring dengan berjalannya waktu. Kemudian, aku menoleh ke balakang, dan melihat dia pingsan di tempatnya lagi.
Aku membawanya ke penginapan kami, dan segera mencari tim medis untuk mengobatinya.
Setelah semuanya selesai, dokter bilang dia akan baik baik saja, meskipun ada beberapa bagian tubuhnya yang masih sulit untuk digerakkan. Tapi Hinata akan bangun dalam beberapa hari.
. . .
Aku berjalan mendekati Hinata, mengabaikan ibu itu yang mencoba membuatku sedikit tenang. Satu satunya hal yang bisa membuatku tenang hanyalah Hinata, dan aku mengharapkan dia bangun sekarang juga.
Saat ini, Hinata sedang berbaring dengan lemah. Tubuhnya sudah mulai sedikit membaik, meskipun deru nafasnya masih sedikit tidak teratur, dan kulit pucatnya masih terlihat, tapi setidaknya sedikit demi sedikit kulit putih pucatnya mulai berubah menjadi kulit putih cantik.
Aku berdiri di samping tempat tidurnya, dan mengusap pipinya pelan.
'Segeralah bangun, aku merindukanmu .. Hinata.'
Aku menciumnya dengan lembut sebelum aku kembali ke hadapan ibu itu.
"Dimana Shiko?" Aku bertanya dengan nada yang seperti biasa.
"Apa kamu akan keluar?"
"Hn."
"Apa kamu tidak mau menunggunya bangun terlebih dahulu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crossing Heart [END] ✅
Fanfiction[Canon] Setelah perang dunia shinobi ke - 4 berakhir, seorang gadis bermarga hyuga menemukan seorang uchiha terakhir terbaring dalam keadaan yang menyedihkan. Saat hendak memberikan bantuan, uchiha itu malah menolak tawaran kebaikannya. Naruto dan...