Sasuke baru saja kembali setelah bertemu Shiko beberapa saat yang lalu. Dia keluar untuk mengobati lukanya yang terkena tusukan saat kejadian malam itu.
Dia selalu bertanya tanya, kapan akhirnya dia bisa kembali melihatnya? Melihat seorang gadis yang terus menerus memenuhi pikirannya.
Saat dia berjalan kembali ke penginapan, pikirannya melayang kembali ke saat saat dimana dia hampir kehilangan harapannya untuk melihat kembali gadis yang telah dicintai oleh hatinya.
Malam yang dingin, awan yang gelap, dan juga darah darah yang berceceran dimana mana, telah menegaskan pikirannya, untuk membunuh dirinya sendiri.
Pedang yang tajam, dan racun yang mematikan, seolah mengatakan kepadanya bahwa dia tidak akan pernah bisa mengungkapkan perasaan cintanya kepada sang pujaan hatinya.
Namun di atas semua itu, cahaya rembulan muncul dengan aura ketenangannya, menyingkirkan awan hitam yang seolah akan segera melahapnya.
Ketenangan itu menembus sampai ke pori porinya, seorang gadis cantik yang berbaring lemah tak berdaya, diselimuti oleh kehangatan dari cahaya sang rembulan. Dia berdiri dan berlari untuk memeluk dirinya.
Betapa terkejutnya dia saat melihat gadis itu memeluknya dari belakang. Cengkeramannya sangat kuat, seolah mengisyaratkan padanya bahwa gadis itu tidak ingin dia meninggalkannya.
Bertahun tahun yang lalu saat dia masih kecil, dia selalu memeluk ibunya dari belakang, memanjakan dirinya, dan tersenyum kepada ibunya. Namun, saat setelah pembantaian klannya, dia menjadi pribadi yang tertutup, dingin, dan juga kejam. Dia tidak pernah mengharapkan lagi kehangatan keluarga atau apa yang hanya bisa disebut sekedar pelukan. Tidak pernah memikirkan akan ada suatu hari dimana dia akhirnya bisa merasakan kembali pelukan seseorang, kehangatan keluarga, dan tentunya kehangatan orang yang dia cintai.
Saat memikirkan itu, tanpa sadar Sasuke tersenyum kepada dirinya sendiri.
Tidak menyadari dimana dia sekarang, dia sampai di depan sebuah pintu kayu yang terlihat familiar dimatanya. Dia berhenti sebelum dia hendak menabraknya.
Saat jarak yang tersisa semakin mengecil, bermacam macam perasaan tumbuh dengan cepat dalam hatinya. Pernapasannya menjadi sangat cepat. Ujung penglihatannya terlihat sedikit berwarna putih. Dan semua tubuhnya gemetar ketakutan.
Takut apakah dia akhirnya bisa melihatnya, ataukah dia takut untuk tidak bisa melihatnya? Entahlah, meskipun begitu, Sasuke tidak berhenti untuk menguatkan hatinya.
Dia berjalan. Dengan sepenuh hati, membuka pintunya, dan melangkahkan kakinya ke dalam.
Dibaliknya, adalah Hinata. Itu adalah satu-satunya hal yang dia pikirkan sampai sekarang.
Warna ruangannya dengan cepat berubah. Saat pintu itu dibuka, cahaya rembulan bisa masuk ke dalamnya.
Dengan lembut, wangi bunga mengalir dari dalam.
Saat ini adalah malam hari, namun meski begitu, penerangan ruangannya masih digelapkan. Cahaya rembulan yang terang masuk melalui jendela dan juga pintu dari luar.
Sasuke tiba tiba tidak bisa bergerak. Tidak bisa melangkahkan kakinya. Dan suaranya tidak bisa menembus kerongkongannya.
Tiba-tiba, entah darimana asalnya sebuah suara yang tidak terduga terdengar dalam telinganya
KAMU SEDANG MEMBACA
Crossing Heart [END] ✅
Fiksi Penggemar[Canon] Setelah perang dunia shinobi ke - 4 berakhir, seorang gadis bermarga hyuga menemukan seorang uchiha terakhir terbaring dalam keadaan yang menyedihkan. Saat hendak memberikan bantuan, uchiha itu malah menolak tawaran kebaikannya. Naruto dan...