Tentang Michael yang tampan, sombong, pemarah, kasar, dan kaya. Lalu tentang Laras yang cantik, baik, sabar, lembut, dan miskin. Laras hanya pembantu, sementara Michael adalah majikannya.
Sebenarnya, Michael yang kasar hanya seonggok manusia rapuh b...
Ibu pemilik penginapan serta suaminya terkejut setengah mati. Pemuda yang meminjam pisau tadi menggunakan pisau itu untuk memotong urat nadi, alih-alih memotong tangkai-tangkai bunganya sesuai janji. Michael bohong ketika mengatakan hendak meletakkan bunga-bunga dalam vas pendek. Ia tidak punya vas pendek.
Secara tiba-tiba, sore itu, Michael ingin membunuh dirinya lagi. Lagi-lagi, didorong pikiran impulsif yang gelap akibat tekanan batin. Sehabis pulang dari toko bunga, pikiran itu muncul lagi bagai sambaran petir.
Sebenarnya, pikiran ingin mengakhiri hidup sering menggoda batin Michael sudah lama. Lantas hari ini, ia bukan lagi berangan-angan, tetapi merealisasikan.
Setelah kehebohan di penginapan Puri Kencana membuat beberapa penghuni penginapan berhambur dari kamar-kamar mereka dan halaman, kini Michael dilarikan ke rumah sakit terdekat, dengan darah terus keluar membasahi kain penutup luka yang diberikan pemilik penginapan.
Kaisar membawa mobil dengan tangan gemetar, mata berkaca-kaca, dan hati sakit bukan kepalang. Menahan khawatir serta buncah amarah. Sesekali membunyikan klakson dengan geram, kesal pada jalanan macet, kesal pada apa yang harus menimpa Tuannya.
Ingin rasanya Kaisar berseru, "Nyonya puas?!" di depan wajah Irma.
Mati-matian Kaisar berlaku baik pada Michael yang butuh perhatian lebih sejak dilanda trauma. Namun, Irma bagai gelombang perusak, selalu menghancurkan semua usahanya secara tak sadar.
Iya, Irma menyayangi Michael, tetapi cara menghadapi 'gangguan' anaknya sangat salah. Irma tak berpikir Michael butuh penanganan psikiater atau semacamnya. Merasa anaknya tidak gila, jadi tidak perlu diapa-apakan. Lama-lama, semua luka akan hilang sendiri menurutnya.
Irma tak mau malu pula jika dicecar pertanyaan serupa: "Kenapa Michael sering ke psikiater? Gak waras, ya? Stres, ya? Kok orang kaya masih stres aja?" dan lain sebagainya.
Pada tahun pertama, Irma belum suka memarahi Michael. Lalu tahun-tahun berikutnya, mulai menyalahkan Michael atas sikap-sikapnya yang sudah berubah menjadi temperamen, kasar, brutal, dan juga sombong. Saat anxiety Michael kambuh, Irma akan menceramahi dan memarahinya. Jika kesulitan berhenti, Michael akan ditampar supaya 'sadar'.
Pokoknya, segala kejanggalan yang terjadi di diri Michael karena salah Michael sendiri. Salahnya yang terlalu mendayu-dayu dan melankolis. Jadi yang harus dilakukan adalah berhenti melankolis dan berhenti mendayu-dayu supaya tidak selalu bergelimang 'sedih'. Seperti itu menurut Irma.
Tapi, apa?
Nyatanya, Michael sudah jadi seseorang yang kasar, temperamen, angkuh, dan keras. Bukan yang suka mendayu-dayu sebagaimana tuduhan mamanya.
Lalu, berhasil?
Tidak. Michael tetap saja berantakan.
Karena salah. Teorinya salah, solusinya juga pasti salah. Semua yang Irma katakan jalan keluar adalah jalan buntu yang sesat.
Michael butuh ditolong lebih dalam oleh profesional. Menyuruhnya untuk menghentikan sendiri apa yang dirasakan bukanlah hal bijak. Namun walau demikian, Michael terus mencoba. Mencoba menghentikan semua yang salah di dirinya. Saking kerasnya mencoba, menganggap membunuh diri adalah solusi terbaik dan pamungkas. Supaya ia berhenti kesakitan, supaya ibunya berhenti kesusahan, supaya dunia lebih damai tanpa Michael yang selalu salah dan gagal mengendalikan dirinya.
🌠⚡🌠⚡🌠
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.