RINDU
Hari mulai menenggelamkan sinarnya, namun seorang wanita masih saja duduk termenung dikusi kantornya. Apakah ia akan menemui pujaan hatinya yang belum lama ini kembali dalam dekapannya, atau ia hanya akan berdiam diri di tempatnya dengan merindukan pujaan hatinya .
Ya, orang yang sedang merindukan kekasihnya itu adalah Kyara.
Sedari tadi, setelah pekerjaannya selesai dan menunjukan waktu untuk kembali ke rumah, ia masih menimbang-nimbang telepon genggamnya sambil tanganya ia ketuk-ketukan di atas meja kerjanya.
“huuuhh gimana ya ? Kalo gw samperin Ve, kira-kira ketauan ga ya sama Tante Martha?” Pikiran itu terus saja berputar dalam pikirannya, pasalnya saat ini ia sangat merindukan kekasihnya, namun ia tidak ingin kekasihnya itu susah karna ulah nya, walaupun mereka sudah menetukan akan memerperjuangkan hubungannya, namun masih saja rasa khawatir hinggap dihatinya.
Drrrttdrrttdrttt
“ Halo Ve?”
“sayang, kamu udah pulang kerja ?”
“ belum Ve, sebentar lagi. Kamu masih syuting?”
“ pulangnya ati-ati ya sayang, jangan ngebut. Iya aku masih syuting, tinggal 1 kali take lagi. sepertinya 1 jam lagi aku selesai”
Tok Tok , Ve !! 1 menit lg take ya ! Terdengar suara seorang wanita dan sautan Veranda, sepertinya sudah saatnya ia take.
” Iya Kak......! sayang, aku take dulu ya. Inget pesan aku. Kabarin kalau sudah sampai rumah , Miss you Ra”
“iya Ve, kamu hat—
TUTTT TUUTT TUUT
“hati –hati sayang” lanjut Kyara meneruskan omongannya pada Veranda, sepertinya ia terburu-buru hingga tidak menunggu kekasihnya untuk menyelesaikan perkataannya.
“Ah,, gue samperin aja deh “ ucap Kyara dalam hati, lalu bergegas menuju tempat kerja Veranda. Dalam perjalanan menuju lokasi syuting Veranda, Kyara terus berpikir. Apakah ia harus menyamar agar antek-antek tante Marta tidak mengenalinya. Akhirnya itu pun berhenti membeli topi kupluk serta masker, mungkin ini bisa mengelabui antek-antek tante Martha pikirnya.
Perjalanan tempat kerja Kyara untuk sampai ke lokasi syuting Veranda memakan waktu 45 menit, Kyara pun langsung memakai atribut penyamarannya, mulai dari rambutnya yang ia masukan kedalam kupluk, lalu masker wajah, dan terakhir kaca mata hitam.
Kyara Pov
Oke ni kayanya, ucapku pada kaca spion motorku, lalu berjalan ketempat stand yang bertuliskan nama Bidadariku. Semoga Veranda mengenaliku, jangan sampai aku malah di usir Veranda.batinku
Beberapa kru terlihat masih merapihkan beberapa alat syuting, entah itu telah selesai atau baru memulai, karna dari cerita Veranda, setiap artis mempunyai jam take yang berbeda, yang kebetulan 1 frame saja yang akan di samakan lokasi dan waktunya.
Perlahan ku ketok pintu yang terbuat dari seperti triplek mungkin, karna stand tersebut hanya untuk1 orang artis dan didalamnya pun tidak terlalu lebar, karna stand tersebut digunakan para artis untuk make up dan beristirhat.
Tok Tok Tok
“ Siapa ya ?
Aduuhhh kenapa yg nongol dari pintu stand malah asistennya Veranda sihh.
“ Oh saya ada perlu dengan Veranda, Verandanya ada ?”
“ Perlu apa ya? Maaf, tapi tidak sembarang orang bisa bertemu degan Veranda .”
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TAK BIASA
Romance" 2 tahun aku berharap pertemuan kita yang justru kamu hindari, 2 tahun aku ngelakuin hari-hari tanpa ada rasa bahagia, 2 tahun aku susah bernafas, 2 tahun aku ingin pergi dari dunia ini, karna duniaku tak pernah kembali, ini yang kamu bilang bahagi...