21.RESTU

820 66 0
                                    

Hari ini, dengan paksaan dari Veranda akhirnya Kyara menyetujui keinginnan Veranda yang ingin menjemputnya dikantor lagi, tapi kali ini , beberapa kali Kyara mengingatkan Veranda untuk tidak naik ke kantor gedung Kyara bekerja.  Masih teringat jelas di ingatan Veranda saat pagi  saat Kyara masih berusaha mengikat sepatunya  untuk berangkat kerja, dan Veranda hanya memperhatikan dari belakang dengan bersadar pada kedua pintu depan rumahnya.

“Denger ya sayang, 1 langkah pun kamu ga boleh keluar dari mobil.” Titah Kyara

Veranda menganggukan kepalanya

“ Tunggu aku diparkiran, ga usah kasih surprise-suprisean”

“hmm” jawab Veranda

“ Sampe parkiran langsung telpon aku”

“hmmmm”

“ jangan pake baju terlalu terbuka”

“hmm”

“inget ya ga ush keluar mobil”

Veranda mulai memutar matanya malas. Kekasihnya akan memutar ucapannya lagi sepertinya.

“tungg---

CUP

Veranda yang sudah lelah mendengar ucapan kekasihnya yang selalu berulang ulang akhirnya jengah, dan memilih mengecup bibirnya kekasihnya yang sudah berdiri dihadapannya. Hanya itu caranya agar kekasihnya itu berhenti memutar kata-katanya lagi. Dan terbukti, Kyara terkejut dengan ulah Veranda.

“ ehh” pekik Kyara

“ udah ya, iya aku nunggu diparkiran, ga keluar mobil, ga pakai pakaian terbuka. Mending kamu sekarang kerja udah jam 7:30 sayang”

“hah? Aduh aku telat, kenapa ga bilang dari tadi si Ve”

Dasar nyebelin pikir Veranda

yang suruh kamu kotbah dari tadi siapa?”

“hehehe, udah ya aku berangkat, nanti hat—”

“iya sayang , dahhh” ujar Veranda masuk kedalam rumah sebelum Kyara kembali mengulang kata-katanya.

Veranda POV

Tepat jam 4 sore tadi aku berangkat dari rumah menuju kantor Kyara. Disinilah aku, menunggu Kyara diparkiran tanpa boleh keluar dari mobil, 5 menit yang lalu aku sudah mengabari nya bahwa ku telah sampai.

Nah itu dia, sepertinya ia kesini dengan terburu-buru. “hai sayang” ucapku saat Kyara sudah duduk di sampingku,

“hahh hah, iyahh” jawabnya namun nafasnya terengah-engah

“ kamu ke sini lari yah?”

“hehehehh iyahh Vehh”

“ astaga, kenapa mesti lari sih ?” Ucapku sambil menghapus keringatnya dengan tissue yang baru aku ambil dari dasbor mobil

“itu si cebol, sengaja banget bilang ke anak-anak di bawah ada kamu, aku juga sih salah pake cerita ke si cebol kalo kamu jemput” ujarnya

Si cebol yang dia maksud adalah Dina, berkali-kali aku selalu memperingatkan untuk memanggil Mbak Dina dengan sebutan yang benar, tetap aja ia selalu memanggilnya sesuka hatinya. Hingga aku lelah sendiri, terkadang Kyara akan memanggil Dina dengan sebutan Mbak, tapi jika ia sedang di kerjain oleh Mbak Dina, seperti sekarang, Ia akan memanggilnya seperti itu.

“ya gpp kali aku juga seneng kok kenal sama temen-temen kamu, mereka baik-baik, lucu-lucu lagi” ucapku sengaja membuatnya semakin jengah

“lucu apanya? Lelaki buaya semua, jangan aneh-aneh deh Ve” ucapnya mulai bête

CINTA TAK BIASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang