45. Bucin

1.1K 72 2
                                    

Suatu sore hari di sebuah tempat  dengan kaca sebagai dindingnya dan baju tegantung rapi disetiap sisi ruangan itu, seseorang menunggu kekasihnya di sebuah sofa dengan memainkan ponselnya, dan memakan cake yang disuguhkan kekasihnya yang terlihat masih sibuk memberi intruksi kepada para karyawannya. Entah apa yang dibahas, Kyara tidak tertarik.

Perusahaan tempatnya bekerja sudah mulai beroperasi tapi hanya 60% karyawan yang masuk, dan itu pun tidak full, terkadang Kyara dijatah masuk 3hari dalam seminggu, pengecualian jika pekerjaanya numpuk ia terkadang harus full berangkat bekerja dikantor.

Sepulang kerja, Kyara memang langsung menuju butik kekasihnya itu, ingin mengajak candle light dinner katanya. Padahal Ia sendiri masih berpakaian kantor, tidak ada persiapan sama sekali.

Sebenarnya makan malam hanya sebagai alasannya kegengsiannya untuk mengakui bahwa ia rindu pada kekasihnya itu. Veranda yang melihat kedatangan kekasihnya itu tentu sangat senang, pasalnya semenjak bersama lagi, Kyara sangat susah jika di ajak kebutiknya, menolak saat  Veranda ingin ditemani dibutiknya, atau sekedar mengantarnya.

Bahkan saat WFH kemarin Veranda di buat terkejut saat akhirnya Kyara mau mengerjakan tugasnya di butiknya.

Veranda mengerti, mungkin Kyara masih mengingat bahwa pernah ada lelaki yang dulu mendekati Veranda bahkan membuat Veranda berbohong, semua itu Veranda tau dari Astri. Astri menceritakan semua apa yang Kyara lihat waktu itu, Veranda tidak mengelak. Dia memang mengakui dirinya salah.

Astri memang sosok kakak yang sangat baik untuk mereka berdua, selama ini Astri lah yang menjadi penengah kesalahpahaman mereka berdua.  Saat Kyara terpuruk, Astri pun menceritakan bahwa Veranda sudah memblok semua akses Raka untuk menghubunginya atau menemuinya. Itu yang membuat Astri mempercayai Veranda untuk bersama Kyara lagi. Astri bisa merasakan penyesalan yang Veranda rasakan.

Hari sudah mulai gelap, Kyara sudah mulai bete. Veranda menyadari itu, dan menghampiri kekasihnya itu.
“Hey, maaf ya kelamaan”

"Sibuk bener sih bu?” ledek Kyara lalu mengusap pucuk kepalanya.Veranda terkekeh.

KRING
Bunyi  lonceng pintu tanda ada yang membuka.

Kyara dan Veranda menoleh. Lalu terdengar helaan nafas Kyara. Seorang lelaki bersetelan jas, rambut yang di tata rapi, datang menghampiri dengan sebuket bunga ditangannya, tersenyum memandang Veranda. Reflek Kyara mengambil ponsel, blazer, serta kunci mobilnya lalu ingin beranjak dari situ, rasa sakit itu kembali hadir. Mukanya sudah memerah. Namun sebelum beranjak, Veranda sudah menahan tangannya dengan erat.

"Ve, apa kabar?” tanya Raka lalu mendekat untuk mencium pipi Veranda, dengan cepat Veranda menghindar. Membuat Raka tersenyum remeh,

"Ngapain ke sini? aku udah bilang jangan pernah lagi temuin aku” ujar Veranda dingin, dalam hati ia sangat takut Kyara marah padanya dan berpikir yang tidak-tidak

"Ve, aku kangen sama kamu” ujar Raka berusaha memegang bahunya, namun sebelum sempat menyentuh bahu Veranda, Kyara sudah menepis tangan Raka lalu menatap tajam.. Veranda sudah berada di belakang Kyara, dengan Kyara yang kini menggengam tangan Veranda

JANGAN.PERNAH.NYENTUH.MILIK.GUA!” ujar Kyara pada Raka dengan semua penekanan di setiap kata-katanya,  Veranda yang mendengarnya pun  merinding

Raka tertawa meremehnya Kyara. "Tolong pergi dari sini atau aku panggil satpam untuk bawa kamu “ ujar Veranda dibalik punggung Kyara.

Beruntung setelah Veranda memberikan intruksi pada karyawannya, ia menyuruh karyawannya pulang, sehingga butik Veranda hanya berisikan mereka, dan seorang satpam yang tak jauh dari parkiran mobil mereka.

CINTA TAK BIASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang