"hai Ra"
Pasti itu Mbak Dina gabut.."Jangan ganggu bisa ga sih mbak?" ucapku lalu kembali memeriksa pekerjaanku untuk aku serarhkan kebig boss
"Ra..." Kok ini bukan suaranya mbak Dina ya.. kutolehkan kepalaku menatap seseorang wanita yang sedang tersenyum kearah ku tepat di pembatas cubicleku. Astaga. Grace.
"Ehh Grace, kok kamu disini?"
"aku hari ini kerja disini"
"APA?!!!!"pekiku dan mbak Dina. Entah dari mana mbak Dina sudah berdiri berhadapan dengan Grace
"Ka-kamu.. kerja disini?" tanyaku gugup, lalu ia mengangguk. Astaga, dari berbagai banyakanya perusahaan,kenapa dia harus kerja disini sih?
"Aku di suruh ke sini sama Hrd, kamu tau ga kepala marketing disini?"tanyanya
"Jangan bilang......."
"iya aku asistennya kepaala marketing yang baru"
"Damn!!!Kenapa harus dia yang gantiin si Rani sih, entah apa yang harus aku katakan pada Veranda. Semoga ia mengerti, kenapa juga yang jadi asistennya mbak Dina dia sih? "Batin Kyara terus menerus tidak tenang.
Mbak Dina datang setelah akhirnya memberi arahan kepada bawahannya yang baru , yaitu Grace, lalu ia mengajakku ke café untuk berbicara,
"Mbak lu yakin ga tau tentang ini?""iya lah, kalo tau juga gw udah tolak langsung, Hrd kampret juga ga ngabarin dulu" Ujarnya lalu meminum kopinya
"Lu masih mending cuma adenya mantan, lah gua? Veranda kan sensi banget sama dia" Ujarku frustasi
" ya mau gimana? udah terlanjur." Sahut Dina santai
" lu enak banget ngomongnya gitu" Protes Kyara.
" ya gua mau ngomong gimana lagi?" Sahut Dina lagi menahan tawa.
Beberapa minggu setelah Veranda tau Grace 1 kantor dengan kekasihnya itu...
"Mbakk.. Veranda masa pulang ke apartnya " adu Kyara pada Dina saat Dina bahkan belum menaruh tasnya. Dina menatap tajam Kyara,
"Bikin ulah apa lagi sih Ra? jangan bilang lu minum lagi?" ucap Dina sambil menaruh tasnya dan melepas blazernya untuk di taruh di belakang kursinya, ia pun duduk menatap Kyara yang sudah berada di kursi depan mejanya.
"Apaan si..kaga mbak sumpah... itu tu adik ipar lu yg ga jadi chat gua terus" Jelas Kyara frustasi
"Emang lu ngeladenin?" Kyara mengangguk.
Dina menatap Kyara kesal,
"Tunggu gw jelasin.."sangkah Kyara sebelum Dina menceramahinya" Dia ngechatnya soal kerjaan mbak ya masa ga gue ladenin" lanjut Kyara menjelaakan
"Masa gitu aja Ve marah?" sahut Dina heran
Kyara menghela nafas,"Si Grace ngechatnya tiap malem, ada aja yang di tanyain kadang nelpon kalo belum gw angkat ga berenti-berenti" jelas Kyara pelan.
Flashback
"Sayaaaang handphone kamu bunyi terus tu. Lagian naruh handphone masa deket dapur" keluh Veranda yang sedang memasak ia pun memanggil Kyara yang sedang asik dengan PS 4 nya."Toooloooong angkatin Ve, aku nanggung" jawab Kyara tak kalah teriak.
Veranda mengangkat ponsel Kyara tanpa melihat siapa yang menelpon karna ia masih sibuk memperhatikan masakkannya.
"Halo?" ucap Veranda
"Ky---ara?" sahut wanita di sebrang sana yang membuat Veranda mematikan kompornya dan melihat nama penelpon tersebut, ia menarik nafas kasar lalu menghampiri Kyara dan memberikan ponselnya .
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TAK BIASA
Romance" 2 tahun aku berharap pertemuan kita yang justru kamu hindari, 2 tahun aku ngelakuin hari-hari tanpa ada rasa bahagia, 2 tahun aku susah bernafas, 2 tahun aku ingin pergi dari dunia ini, karna duniaku tak pernah kembali, ini yang kamu bilang bahagi...