KECEWA
Aku pikir sudah saatnya untuk memberitahu tante Martha tentang hubunganku dengan anaknya yang kembali bersama. Sepertinya Verandapun sudah siap dengan konsekuensinya yang akan kita dapatkan. Terlebih aku yang tak akan rela jika Veranda dinikah kan dengan anak temannya hanya karena bisnis konyol tante Martha. Veranda terlalu berarti untuk dipermainkan seperti itu.
"Selamat siang, bertemu lagi dengan saya Indri Lesmana dan -
"Saya Lean Tan, kami berdua akan menemani anda dengan kisah selebriti tanah air pastinya "
" wah ada yang lagi sweet banget ni An, ada yang di tungguin sampe malem ni di lokasi syuting loh, siapa lagi kalau bukan Jesiiccaa Veranda dan tunangannya Mike”
"wah wah mau dong disamperin, haha .. yuk kita lihat liputannya"
Betapa tersentaknya aku saat mendenger dua pembawa acara infotaiment menyebutkan nama Veranda dan tunangannya katanya? Dan bahkan layar persegi empat kantor ku pun sedang menayangkan bagaimana si Mike mengusap rambut Veranda dan memegang tanggannya, mengecup pipi Veranda yang sepertinya sedang break, dan sampai tertidur si sofa saat menunggu Veranda syuting. Tu laki kayanya ga pernah masuk TV sampe pake Gimmick ketiduran, kurang aja!! Kenapa kamu terlihat menikmati itu semua Veranda !!!!
Drrttt drrttt drtt
Ve calling ..
Drrtt drtt drtt
You have 36 missed call from Ve
Ku lihat handphone ku bergetar lalu mati kembali, seperti itu beberapa saat yang lalu.Ve, kenapa kamu tidak jujur, aku tau tanyakan tadi mungkin itu terjadi beberapa hari yang lalu. Mendadak tubuhku lemas, di saat aku mantapkan hatiku untuk melawan Tante Martha, kamu malah mematahkan nya Ve.
Lebih baik aku pulang lebih cepat untuk menenangkan hatiku, untung saja bos hari ini sedang dinas keluar dan tak kembali ke kantor, para karyawan pun terlihat bebas, ada yang mengbrol , ada yang makan cemilan, ada yang menonton dikomputer mereka.
"Mbak Din" ucapku sambil masuk keruangan orang kepercayaan bos
"oii Ra? Kenapa lu ?lu mau saingan sama si umang yang di ragunan? muka lu kaga ada enaknya gue liat" jawabnya sambil melihat mukaku
" gue ijin duluan boleh mbak? tenang kerjaan gw dah beres dari tadi kok!" memang benar pekerjaanku sudah selesai sejak 2 jam yang lalu sebelum aku melihat berita tv tadi.
" ya udah gih sono, sumpek gue liat muka lu, cuci muka sono pake aer garem tar di rumah !hahaha"
" yeeee cebol, dah ah gue pulang, makasih ya mbak"
Ujarku meninggalkan ruangannya ku lihat ia hanya memberikan jempolnya padaku sambil melihat komputernya. Rasanya ga yakin dia lagi kerja. Mana ada orang kerja muka nya cengo begitu, bodo amatlah. Efek ga ada boss mungkin
Setelah sampai kos,an akupun menuju kamar mandi membersihkan diri.
Drrrtt drtttdrrtt
Ve is calling
Kulirik hpku yang kutaruh di atas meja makan, Ve lagi.
Dokk dok dok dokk
Dok dok dok
Astaga siapa yang ngetok pintu kamar kos ku keras banget,
" Ya sebentar '' ucapku melangkah untuk membuka pintu
BRUKK
“Maafin aku Ra, maaf ,itu ga seperti yang kamu pikir" ya itu Veranda, dia yang mengetuk pintuku seperti orang kesetanan lalu langsung memelukku saat ku buka pintuku
"Masuk dulu"ucapku melepas pelukkannya melangkah masuk tanpa melihat wajahnya, ia mengikuti melangkah masuk dan menguci pintunya
Saat ini aku duduk di sofa sambil melihat tv didepanku, tanpa sengaja terlihat lagi berita yang menyakitkan itu. Aku tersenyum.
"Ra, dengerin aku, please" ia sudah duduk disebelahku namun badannya menghadapku, menyoba memegang tanganku yang sibuk memainkan remote tv.
"Ga seperti yang kamu pikir Ra, semua itu terlalu cepat aku ga bisa menghindar" ucapnya lagi membuatku tersenyum kecil. Emosiku sepertinya sudah tidak bisa kutahan lagi.
" AKU CUMA MINTA KAMU JUJUR VE!! aku ga sebodoh itu, aku tau tayangan itu bukan siaran langsung" ucapku emosi menunjuk televisi yang masih saja menayangkan dirinya dan tunangannya itu .
Ia bangkit dari duduknya merebut remote yang berada ditangaku dimatikan televise itu lalu ia letakan remote itu jauh dari jangkauanku.
" dengerin penjelasan aku Ra"ujarnya bersimpuh duduk di depan lututku
"aku cape, mending kamu pulang" ucapku lagi tanpa melihat wajahnya
Entah mengapa aku benar-benar kecewa padanya kali ini. Bayangan ia di sentuh oleh orang lain terus saja berputar dikepalaku.
" Aku ga bis-
"Aku mohon kasih aku waktu sendiri" ucapku memotong ucapannya lagi, kali ini kulihat matanya. Sembab.
"Oke kalo itu mau kamu, aku akan nunggu kamu Ra" ujarnya lagi dengan sesegukan menahan tangisnya.
Kudengar pintu terbuka lalu tertutup kembali, sepertinya Veranda sudah meninggalkan tempat ini. Biarlah aku menenangkan emosiku dulu. Maaf Ve.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TAK BIASA
Romance" 2 tahun aku berharap pertemuan kita yang justru kamu hindari, 2 tahun aku ngelakuin hari-hari tanpa ada rasa bahagia, 2 tahun aku susah bernafas, 2 tahun aku ingin pergi dari dunia ini, karna duniaku tak pernah kembali, ini yang kamu bilang bahagi...