Mungkin hari-hari seperti ini tak pernah dibayangkan oleh Kyara dan Veranda, untuk berkhayalpun mereka selalu takut. Bertahun-tahun menjalani hubungan bersama kekasihnya dengan ketakutan akan otoritas ibunya kini, bahkan perpisahan yang sangat menyakitkan pernah mereka lalui, kini di bayar dengan kebahagian tepat di depan matanya. Air mata bahagia pun selalu turun dari pipinya, walalupun restu ibunya itu telah mereka kantongi dari 1 bulan lalu.
Veranda, ia Veranda yang memandang Ibu dan kekasihnya dengan nampan yang berisikan air minum untuk mereka yang masih sibuk membuat tanaman dan terkadang tertawa karna ocehan Kyara.
Pikiran Veranda melayang, tidak menyangka hal seperti ini akan terjadi, tanpa ia sadar Kyara sudah mendekatinya yang masih terdiam dengan pipi yang masih basah.
Kyara menghapus air mata itu, dengan ibu jarinya yang sudah ia cuci.
"sudah 1 bulan loh, masih aja nangis ngeliat aku berdua sama mamah"
"Apa sih cuma kelilipan aja ini"
Veranda mengelak dan mencoba mengucek matanya membuat Kyara berdecih.
"MAAAAAHHHH , ANAK MAMAH TU NANGIS LAGI"
Teriakan Kyara membuat Martha tersenyum memandang mereka. Karna bukan sekali dua kali Marta melihat itu dan Marta pun mengerti alasan Veranda seperti itu, walau waktu awal mampu membuat Martha pun ikut menangis, beberapa kali Kyara pun mengeluh karna sikap mellow Veranda .
"AWW!"" pekik Kyara yang sudah dihadiahi cubitan oleh Veranda
"Kebiasaan teriak-teriak" sebal Veranda
"ya makanya udah ya. Udah 1 bulan , udah cukup nangis-nangis terharunya"
"iya iya, kamu jangan deket-deket mamah deh, aku jadi terharu mulu" ujaar Veranda
"yakin ni yaaa? Yakin?"
"hehe becanda sayang. Iya aku ga mellow-melow lagi"
" ya udah sini minumnya, kasian mamah dah aus" ujar Kyara lalu mengambil nampan yang dipegang Veranda
Setelah Martha memberikan restu pada mereka, tempat tinggal mereka menjadi 3, terkadang, mereka akan tinggal bersama ibu Kyara untuk menginap, lalu ke rumah ibu Veranda, dan kerumah mereka. Tak heran jika Kyara dan Veranda akrab dengan mertua mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TAK BIASA
Romance" 2 tahun aku berharap pertemuan kita yang justru kamu hindari, 2 tahun aku ngelakuin hari-hari tanpa ada rasa bahagia, 2 tahun aku susah bernafas, 2 tahun aku ingin pergi dari dunia ini, karna duniaku tak pernah kembali, ini yang kamu bilang bahagi...