19.PAJAK JADI (PJ)

794 75 0
                                    

Siang hari di kantor Kyara dan Dina.

“ Ehh kecebong, gila ya? Gue sama Veranda khwatir lu malah kaya orang gila senyum-senyum. Ga ada kabar sama sekali si setan?” Ujar Kyara saat masuk ke ruangan Dina, Dina masih saja menatap komputernya saat itu yang ternyata Dina sedang bervideo call dengan seseorang , hp nya sengaja ia dirikan di depan komputernya, Jika orang melihat sekilas, pasti mengira bahwa ia sedang menantap komputernya. Ide bagus pikir Kyara.

“Siapa Din ? “ terdengar suara seseorang dari telepon genggam milik Dina

“ Biasa Fans aku”

DUKK

Kyara yang sedari tadi duduk di sofa ruangan Dina melemparkan bantal kearah Dina dan mengenai mukanya.

“ aarrgh” Dina mengusap kepalanya yang terkena lemparan bantal Kyara

“kamu gpp Din?”

Sedangkan Kyara sudah jijik melihat Dina yang berpura-pura kesakitan dan mengadu keseseorang yang sedang ia telpon.

“ hahahaha gpp Tri, ni ada yang mau kenalan sama kamu” Ujar dina pada Astri yang masih menatapnya dari sana. Ya orang yang sedari tadi video call dengan Dina adalah Astri. Kyara sudah menyangka, pasti kemarin mereka berbaikan

“Sini kampret” ujarnya pada Dina agar ia mendekat dan melihat ke dalam kamera ponselnya.

“ Ini Kyara, tempat sampah aku” ucapan Dina dibalas jitakan dikepalanya oleh Kyara

“ ya maksud gue, lu tu tempat berkeluh kesah gue. Bego ih ga ngerti gitu aja. Sakit lagi ni” ujar Dina yang menjelaskan maksud perkataannya sambil memegang bekas jitakan Kyara

“ Oh gitu, hehehe”

“ Hai, kamu yang namanya Mbak Astri ya? Salam kenal ya mbak. Mbak Dina sering loh nangisin Mbak Astri”ucap Kyara dengan bangga yang memancing Dina melakukan…

TAKK TAKKK

“ihh kok gw di jitak sih Mbak?” ujar Kyara tak terima dengan Jitakan Dina

“ hahahahahaha “ terdengar suara ketawa dari sebrang sana. Astri merasa sangat terhibur dengan  mereka berdua

“ Bego kali lu ya, sama ngomong gitu nadanya malah bangga? Gue malu kambing”ujar Dina sewot

“yee emang bener cebol, muka lu---

Belum sempat Kyara melanjutkan ucapannya, Dina sudah membekap mulut Kyara. Dan tersenyum kearah handphonenya.

“ jangan didengerin Tri, ni anak kalo pagi suka kambuh” ucap Dina pada Astri yang masih saja tertawa melihat tingkah keduanya

“udah Din kasian Kyaranya udah merah tu mukanya” ujar Astri yang melihat muka kyara memerah. Dengan cepat Dina melepaskan bekapannya.

“Hahh Hahh Hahhh. Makasih Mbak cantik” Kyara menarik napas tengengah

“ Lu masih mau gue bekep?”tanya Dina

“ye elah mbak bilang cantik doang pelit amat sih?” jawab Kyara

“ hahaha udah udah ah, kalian debat mulu. Din, aku bangunin Dias dulu ya jam 10 dia harus sekolah”ujar Astri pada Dina

“ iya, hati-hati ya. Salam sama anak aku” ujar Dina

“iya, Kyara kapan-kapan main ya kerumah Mbak”Ujar Astri pada Kyara

“siap mbak.” Kyara bersikap hormat pada Astri yang dijawab dengan kekehannya

TUUT TUUTT

“bisa kali pajak jadiannya?” tanya kyara sesaat setelah sambunganya telponya Dina dan Kyara mati.

“ santaaaaiiiiiii, istirahat kita OTW” ujar Dina riang

CINTA TAK BIASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang